[BL] Ketika sistem Diao beta tiba-tiba hamil [ABO]

21

Luo Songran melarikan diri selama beberapa hari dan memutuskan untuk pulang pada malam hari untuk menenangkan diri.

Sesampainya di rumah, dia mencium aroma masakan yang familiar dan tahu itu adalah masakan ayahnya. Dia kebetulan lapar, dan akhir-akhir ini dia merasa lapar dengan sangat cepat, dia segera melepaskan sepatunya dan berjalan ke dapur.

Ayah, apa yang kamu lakukan?

Luo Songran berjalan ke dapur dan kebetulan melihat ayah tertuanya, Luo Panzhi, mengenakan celemek dan menggoreng sayuran, dia membuka pintu dapur tetapi tidak masuk.

Mengetahui bahwa kamu sudah kembali, Ayah membuatkan kari daging sapi rebus khusus untukmu." Ayah menyerahkan daging kari daging sapi yang telah direbus dalam casserole kepada Luo Songran untuk diendus.

Tidak apa-apa jika dia tidak mendekat untuk menciumnya. Ketika Luo Songran mendekat, dia mencium bau kari yang menyengat, perutnya tiba-tiba terasa mual, wajahnya menjadi pucat, dan dia menoleh dan berlari ke toilet. .

Ayah Besar: "...?"

Pastor Gu Yuxi, yang baru saja turun dari lantai atas, melihat putranya berlari ke toilet dengan tergesa-gesa, dan memandang suaminya Luo Panzhi: "Ada apa dengan Ranran?"

Ayah tertua tampak bingung: "Entahlah, sepertinya dia ingin muntah."

Apakah kamu lapar?" Ayah berjalan ke toilet dan melihat Luo Songran muntah dengan tangan di kedua sisi toilet: "Songran, apakah kamu makan sesuatu yang najis di luar?"

Dia berjalan mendekat dan menepuk punggung Luo Songran dengan lembut.

Luo Songran merasa muntah-muntah seperti itu sangat tidak nyaman, dan rasa jijik psikologisnya membuat perutnya sangat tegang sehingga dia akhirnya memuntahkan semua yang dia makan hari ini.

Dia menegakkan tubuh dengan tidak nyaman dan menekan tombol siram.

Pergi ke wastafel dan bilas mulut Anda.

Melihat keadaan tersebut, sang ayah segera pergi mengambil air hangat dan obat perut, ketika melihat wajah anaknya tiba-tiba menjadi jelek, ia sedikit khawatir: "Ayah, bisakah ayah memanggil dokter?"

Tangan Luo Songran yang membasuh wajahnya tiba-tiba berhenti. Dia tidak peduli wajahnya tertutup air. Dia mengulurkan tangannya dan meraih ayahnya: "Tidak, aku tidak ingin ke dokter." Mungkin dia menyadari itu reaksinya terlalu besar, jadi dia tertawa lagi. Liao tersenyum: "Mungkin aku makan terlalu banyak makanan berminyak hari ini, dan aku juga makan ayam goreng dan barbekyu untuk makan siang. Aku hanya perlu minum obat."

Sambil berbicara, ia mengambil obat perut dari tangan ayahnya dan menelannya dengan air hangat.

"Kamu harus makan lebih sedikit ayam goreng dan barbekyu. Itu tidak sehat dan menyebabkan panas dalam.." Sang ayah mendengar bahwa putranya selalu makan seperti ini di sekolah, tetapi ketika dia melihat ada daging di wajahnya, dia mengulurkan tangannya dan mencubit wajahnya yang putih dan lembut: "Tidak heran berat badan mereka bertambah."

Luo Songran: "..."

Berhenti bicara, dia akan menangis jika kamu bicara lebih banyak.

Saat makan malam, ayah tertua mengetahui bahwa putranya tidak menyentuh daging kari daging sapi kesukaannya, dan malah memakan sayuran yang paling tidak disukainya.

Mungkin karena mengira anak saya mungkin masih merasa tidak nyaman setelah muntah-muntah tadi, saya menelepon istri saya untuk memintanya makan lebih banyak.

"Bayi."

"Um?"

"Um?"

Ayah tertua berhenti sejenak dengan sumpitnya dan memandang ayah dan anak di depannya yang menjawab serempak, terutama karena ekspresi halus di wajah putranya.