Malam sekitar pukul 23.30 para remaja bersiap untuk tidur. Total delapan remaja membaringkan tubuh mereka di depan televisi sambil menonton film horor. Di karpet berbulu tebal itu ada Annara yang rebahan di dekat sofa kemudian ada Arka, Deni, Keenan, Satria, Heri, Angga yang tidur berdempetan dan Alden yang berada di atas sofa sambil melihat ponselnya.
Sedangkan Tiko ada didalam kamar bersama keluarga kecilnya."Alden, lo mau tidur dimana?" tanya Angga.
"Sembarang, sisain tempat aja."
"Udah penuh nih."
"Gue diatas sofa aja gapapa." kata Alden tanpa melihat mereka dan asik melihat ponselnya.
"Itu didekat Annara masih ada tempat." kata Arka.
"Hm." balas Alden.
Annara menatap Alden serius. Cowok itu senyum-senyum sendiri menatap ponselnya. Karna kepo, gadis itupun bangun dan ikut nimbrung didekat Alden.
"Cewek lo?" tanya Annara melihat roomchat cowok itu dengan seseorang bernama Shenina.
"Hm."
"Liatin potonya dong, secantik apasih cewe lo." kata Annara.
"Liat aja profilnya."
Annara menatap sengit Alden. "Lo ngejek ya? Mana mungkin gue simpulin tu cewek kalo potonya aja sekecil itu! Lo mau gue pake kacamata nenek buat liat poto sekecil semut itu hah?!"
"Sana ambil." suruh Alden.
Annara merebut benda pipih itu dan melihat apa yang dia ingin lihat. Dia mengangguk-angguk ketika foto itu terpampang jelas di layar ponsel Alden. "Cocok sih, sama-sama jelek." kata Annara memberikan Ponsel itu kembali ke pemiliknya.
"HAHAHAHA!" tawa yang lainnya.
"Emang dasar ya lo, kampret!" damprat Alden.
***
Satu jam berlalu. Semuanya sudah tidur kecuali Annara yang memang pada dasarnya mengidap insomnia. Gadis itu menatap lurus atap rumah dengan gelisah. Cukup lama ia melakukannya hingga sebuah tangan melambai-lambai diatasnya.
Dia menoleh menatap Alden yang memilih tidur didekatnya. "Kenapa lo gak tidur?"
"Takut lo nyekek gue."
Annara mendengus mendengar kalimat sepupunya itu. Dia berbalik membuat dirinya saling berhadapan dengan tubuh Alden.
"Alden," panggil Annara.
"Hm?"
"Kayaknya gue kenal deh ama cewek lo.."
"Oh."
Annara menyerngit. "Tanya kek, kenal dimana!"
"Shttttt jangan berisiki, Ara."
"Ck! biadab lo."
"Kenal dimana?" tanya Alden pada akhirnya.
"Dia senior gue."
Alden mengangguk pura-pura serius. "Terus?"
"Keknya dia selingkuh deh, minggu kemarin beritanya booming tau.. Dia jadian sama most wanted di sekolah gue," jelas Annara.
Alden mengangguk. "Emm gitu ya, Ra?"
"Iya-" Annara menoleh kaget. "Kok lo nggak marah pacar lo selingkuh?"
Alden tersenyum miring. "Yang lo maksud itu emang pacar aslinya, Ra."
"Maksud lo?" Annara benar-benar tidak paham.
"Stthhhh itu pacarnya yang asli."
Annara hampir berpekik kaget. "Jadi lo yang jadi selingkuhan kak Shenina??" Alden mengangguk membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN : Beloved Cousin
Teen FictionMemiliki hubungan antara sepupu? Rasanya Annara tidak pernah membayangkannya sedikitpun, bahkan tak berfikir itu akan terjadi padanya. Namun takdir berkata lain, Annara justru jatuh se jatuh-jatuhnya pada pesona sepupunya itu. Namanya Alden Poetra A...