Malam hari di rumah utama Agrala. Annara menenggelamkan kakinya di kolam renang yang luas yang berada di belakang rumah. Suasananya tidak begitu terang, hanya ada lampu temaram.
Semuanya pasti sudah berkumpul di ruang keluarga tanpa Annara tentunya. Suasana hati gadis itu sedikit buruk karna alasan yang tidak jelas adanya. Hanya saja dadanya sesak entah kenapa.
"Apa gue kena penyakit jantung?"
"Tapi kayaknya enggak deh." Annara berbicara sendiri. Bermonolog.
Asik melamun tiba-tiba ada yang mendorongnya hingga jatuh kedalam kolam. Annara membulatkan matanya. Sial, dia tidak bisa berenang. Disaat sekarang dia baru menyesal karna hanya dirinya yang jika para saudara sepupunya belajar renang dia hanya bermalas-malasan.
"Akhh!! too-long!!" teriaknya. Air mulai masuk ke paru-parunya.
Byuurrr!!
Disaat tubuhnya melemah seseorang memeluk pinggangnnya dan membawanya naik ke dasar kolam.
Annara lantas batuk dan mual. Dia memuntahkan air. Matanya yang merah menatap seseorang disampingnya yang memasang muka santai. Dia Alden.
"Lo!!" Annara menarik nafas. "Jangan bilang lo yang dorong gue?!"
"Sorry." katanya dengan wajah mengejek.
Annara menarik kerah baju Alden dan menatapnya marah. "Lo apa-apaan-" matanya tak fokus. Badan cowok itu tercetak sempurna dibalik bajunya yang basah.
"BH lo merah." kata Alden fulgar.
Astaga! Annara langsung melihat baju tipis yang ia kenakan basah. Dia merutuki dirinya sendiri sebab pakaian dalamnya terekspos sempurna dari luar. Sialnya lagi Alden melihatnya.
Byuurrr
Alden melompat kedalam air dan berenang dengan santai. Annara menyaksikannya dengan wajah yang masih merah malu tentunya.
Saat Alden asik berenang, gadis itu justru asik melamun dengan pandangan datar. Dia menatap ke bawah dan mengayungkan kakinya dengan pikiran kosong.
"Alden-" Annara melihat seluru sisi kolam. Dimana cowok itu? "Alden!!" panggilnya.
Apa cowok itu tenggelam? Kalo iya dia harus meminta pertolongan kepada yang lain.
Saat hendak berlari meminta bantuan Alden langsung muncul didepannya. Tepat di depan paha Annara yang terbuka.
"Cilukbaa!"
Annara mendorong Alden saking kesalnya. "Lo kenapa sih ngeselin banget hari ini?!"
"Gue kan emeng ngeselin." jawab Alden enteng.
"Bacot!" damprat Annara kesal hendak pergi namun Alden menarik tangannya kuat hingga tubuhnya kembali jatuh ke dalam air dingin itu.
"Gua gabisa renang, Alden!" teriak Annara.
"Gue ajarin!"
Terasa tangan Alden menyentuh perutnya dan mengangkatnya hingga tubuh Annara melayang di air.
"Ayungin kaki lo, cepat!" titah Alden.
Annara mengangguk cepat dan mengayungkan kakinya cepat. "Pegel!" lirihnya setelah beberapa menit mengayungkannya.
"Tangan lo juga ayungin!"
Alden mencoba melepas tangannya membiarkan Annara berenang. "Gue tinggal yak!"
"AAAAAAAAAKKKHH!!" dan Ya, Annara tenggelem lagi. Alden tertawa kemudian memeluk Annara agar gadis itu meraup banyak udara.
"Kurang ajar lo.." lirih Annara lemas. Bibirnya pucat pasi. "Lo kalo mau nyiksa gak kayak gini juga..."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN : Beloved Cousin
Teen FictionMemiliki hubungan antara sepupu? Rasanya Annara tidak pernah membayangkannya sedikitpun, bahkan tak berfikir itu akan terjadi padanya. Namun takdir berkata lain, Annara justru jatuh se jatuh-jatuhnya pada pesona sepupunya itu. Namanya Alden Poetra A...