🌹45🌹

31 7 1
                                    

Huwek Huwek

Suara itu adalah suara yang terdengar di kuping Mahen di pagi buta, ia pun langsung mencari sumber suaranya, ternyata berasal dari kamar mandi nya.

"Loh sayang mual lagi yah?" -Mahen
"Hmm" -Cia
"Kerumah sakit aja yah? Jangan begini aku nya khawatir" -Mahen
"Gaus........" -belum sempat Cia menyelesaikan omongan nya ia sudah jatuh pingsan untung saja langsung di tahan Mahen, kalau tidak sudah dipastikan jatuh ke bawah.

Mahen yang melihat istrinya pingsan langsung turun kebawah menyiapkan mobil dan membawa istrinya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit.

"Mohon tunggu sebentar ya pa, akan kami periksa terlebih dahulu istrinya" -dokter
"Baik dok" -Mahen

Saat sedang menunggu tiba² dari kejauhan ada seseorang yang sedang berjalan mendekati Mahen.

"Loh bang Mahen?" -ucap Rena yang tiba²
"Eh iya Ren" -Mahen
"Lagi ngapain bang malem² disini?" -Rena
"Nganterin Cia" -Mahen
"Hah? Cia kenapa bang?" -Rena
"Pingsan tadi abis muntah²" -Mahen
"Loh muntah²?" -Rena
"Hmm" -Mahen

Saat Rena akan melanjutkan perkataan nya pun langsung terhenti ketika dokter keluar dari ruangan Cia.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" -Mahen
"Keadaan istri bapak baik² saja" -dokter
"Lalu kenapa dia mengalami mual muntah?" -Mahen
"Itu dikarenakan istri bapak sedang mengandung" -dokter
"APA ISTRI SAYA MENGANDUNG?" -Mahen
"Iya, selamat yah sebentar lagi bapak akan menjadi seorang ayah" -dokter
"Ini beneran?" -Mahen
"Iya pa" -dokter

Dokter pun pamit meninggalkan Mahen dan juga Rena yang masi terdiam kaku disitu.

"Permisi pak saya mau lewat" -suster
"E-eh iya sus maaf sudah menghalangi jalan" -Mahen
"Tidak apa pa, oh ya bu Cia sudah sadar silahkan jika ingin kedalam" -suster
"Baik sus terimakasih banyak" -Mahen
"Saya duluan ya pa, dokter Rena" -suster

Setelah kepergian suster tersebut akhirnya Mahen dan juga Rena masuk kedalam untuk menemui Cia.

"Sayang" -Mahen
"Hiks hiks hiks" -tiba² Cia menangis
"Hey kenapa? Ko nangis" -Mahen
"A-aku masi ga nyangka kalo aku sekarang hamil" -ucap Cia
"Yaudah jangan nangis dong nanti baby nya juga sedih kalo mami nya nangis" -ucap Mahen sambil mengelus kepala Cia
"Ekhem, sorry nih ya kalo merusak suasana kayanya lo belom USG ya?" -ucap Rena tiba²
"Hmm, tadi dokter baru nganalisa doang" -Cia
"Nah kebetulan gw kenal sama dokter kandungan disini, mau gw bantu ngomong ke dia?" -Rena
"Boleh deh, gw juga penasaran gw beneran hamil apa engga" -Cia

Rena pun langsung menghubungi teman nya itu yang menjadi dokter kandungan di rumah sakit tersebut, ketika sudah mendapat persetujuan Rena membawa Cia dan juga Mahen bertemu dengan temannya.

"Hai Ren" -dokter
"Hai juga Nin, oh ya ini kaka dan ipar gw yang mau periksa" -Rena
"Oh baik² silahkan duduk dulu disini ya" -dokter
"Baik dok" -Cia
"Ada keluhan apa sebelumnya?" -dokter
"Akhir² ini dia sering tiba² lemes terus mual² ada pusingnya juga, kadang juga moodnya kurang teratur" -ucap Mahen menjawab pertanyaan dokter
"Oh oke², terakhir datang bulan kapan ya bu?" -dokter
"Emmm seinget saya, saya udah telat 1 bulan dokter" -Cia
"Oke², eh kamu lagi dirawat disini?" -dokter
"Em iya dok tadi saya sempet pingsan karena mual², terus dokter yg nanganin saya bilang kemungkinan saya hamil, makanya saya kesini buat mastiin apa benar saya hamil atau tidak" -Cia
"Melihat dari keluhan dan juga tepatnya datang bulan sudah memang tidak bisa di prediksi hamil bisa saja kecapean atau stress, sebelumnya apa sudah pernah test pakai testpack?" -dokter
"Belom dok, karena saya ga ada kepikiran kesitu" -Cia
"Oke biar lebih pasti lagi sekarang naik dulu ke brankar ya, biar saya USG dulu" -dokter

Cia pun naik keatas brankar dibantu Mahen. Setelah itu dokter pun mulai melakukan tugas nya untuk men USG Cia.

"Baik pa, bu bisa dilihat dimonitor ada bentuk putih kecil, sekecil kacang ini" -dokter
"Hmm iya dok saya liat" -ucap Mahen yang diangguki Cia
"Nah selamat ya pa, bu sebentar lagi kalian bakal jadi sepasang orang tua, putih kecil berbentuk kacang ini adalah janin umurnya baru sekitar 3 minggu" -dokter

Mahen dan Cia yg mendengar itupun hanya bisa menangis bahagia sambil berpelukan, Rena yg melihat itupun menjadi heboh sendiri. Lalu mereka turun dari brankar dan duduk di kursi sambil mendengarkan apa saja yang baik untuk kandungan Cia dan larangan apa saja yang Cia harus hindari selama mengandung.

"Ini ada beberapa obat, bukan obat si sebenernya lebih ke suplemen dan vitamin dan juga ada obat pereda mual" -dokter
"Terimakasih banyak ya dok sebelumnya" -Cia
"Iya sama-sama, nanti kalo mau chek-up kandungan bisa langsung kesini aja sesuai sama jadwal yang tadi saya kasi" -dokter
"Baik dok sekali lagi terimakasih banyak" -Mahen

"Ini ada beberapa obat, bukan obat si sebenernya lebih ke suplemen dan vitamin dan juga ada obat pereda mual" -dokter"Terimakasih banyak ya dok sebelumnya" -Cia"Iya sama-sama, nanti kalo mau chek-up kandungan bisa langsung kesini aja sesuai sama j...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertahan? (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang