"Ci hari ini jadi rapat?" Tanya Gracia pagi-pagi sebelum kelas dimulai.
"Jadi.. aku mau ngomongin soal regenerasi nanti" Shani menjawab sambil menatap ponselnya, lalu tersenyum karna melihat pesan yang ada disana.
Alasannya sudah gracia ketahui, tapi ia ingin mengkonfirmasi langsung, gracia ngga suka menduga-duga, "Oniel?" Tanyanya singkat.
"Hah? Kamu ngomong apa?" Tanya Shani karna pertanyaan Gracia tidak terlalu jelas.
"Itu.. cici ngeliat hp senyum-senyum karna Oniel?" Gracia bertanya lebih jelas sekarang.
"Ohh.. iya hehe.." Senyuman Shani mengembang mengingat pesan dari kekasihnya itu.
"Kok cici betah pacaran sama bocil alay kayak Oniel?" Tanya Gracia dengan nada heran, membuat Shani tertawa mendengarnya.
"Harusnya kamu tanya Oniel ge kok betah pacaran sama aku" jawaban Shani berhasil membuat Gracia binggung.
"Lah emang cici kenapa?"
"Aku galak, moody, posesif.. tapi Oniel ngga pernah protes.. terima aja gitu, kalo aku pikir pikir ya.. aku sih ngga bakalan betah kalo punya pacar kayak diri aku sendiri" Shani kembali menjawab dengan senyuman.. ah jadi semakin rindu dengan Oniel, pikirannya sekarang.
"Orang tu cuman liat luarnya aku aja ge, aku yang coba ngebangun dan jaga image aku.. hampir kayak aku pake topeng ke sekolah karna tuntutan aku ketua OSIS, tapi kalo sama Oniel aku bisa lepas topeng aku.. bisa nafas lebih lega karna aku tau walaupun aku nunjukin jeleknha aku ke Oniel.. Oniel ngga kemana mana" lanjutnya lagi.
"Dah deh.. jangan ngomongin Oniel lagi.. aku bisa tiba tiba mellow kalo mikirin dia.. soalnha aku bersyukur banget ada Oniel di hidup aku" tutup Shani kepada Gracia, lalu ia pun menghirup nafas dalam karna tadi rasanya sedikit sesak karna mengingat semua hal yang ia sudah lalui bersama Oniel.
***
Jam istirahat hari itu sudah berbunyi kencang.
Membuat guru guru dengan senang hati menutup kelas saat itu juga dan mempersilahkan murid muridnya untuk beristirahat dan mengisi kembali tenaga mereka.Chika, Oniel, Lulu dan Fiony yang melihat guru mereka sudah meninggalkan kelas pun lantas berkumpul di meja Lulu, hendak membuat rencana sebelum memilih untuk beristirahat dimana.
"Mau kantin?" Tanya Oniel sambil memperhatikan teman temannya.
"Hmm jujur males lagi, tapi laper" jawab Chika yang di susul anggukan oleh Lulu.
"Aku bawa roti sih.. Chika mau?" Fiony membuka kotak makannya yang berisikan dua lembar roti yang di panggang dengan selai coklat kesukaannya.
"Fio yang laper bukan cuman Chika doang, tapi ada aku sama Oniel juga"
"Yaudah kita bagi empat aja" Fiony terdengar antusias.
"Ngga akan cukup"
"Iya ya.."
"Ada yang mau makan warteg ngga?"Chika kini bertanya.
"MAU! Gue mau warteg" Lulu semangat karna memang perutnya kini sudah sangat lapar.
"Gimana cara belinya met tapi.. kan diluar sekolah.. idel lo ngga aneh aneh kan?" Oniel bertanya memastikan, soalnya Chika suka ada saja idenya.
"Tenang pasti aman" Ucap Chika pede, membuat yang lain khawatir.
Akhirnya setelah kata-kata terakhir dari Chika itu keempatnya lantas menuju gerbang sekolah yang kini sedang di jaga oleh satpam yang memang sudah kenal mereka semua.