Di kelompok pertemanan mereka Fiony itu bagaikan putri yang harus dijaga, hal ini membuat ketiga lainnya yaitu Lulu, Oniel dan Chika sangat protektif kepada Fiony.
Menurut mereka Fiony itu rapuh dan polos sehingga mudah di bodohi, padahal mah ngga juga. Itu cuma karangan image Fiony di otak ketiganya.
Dari awal pertemanan mereka terbentuk memang Fiony yang paling lurus, tidak pernah neko-neko, tidak pernah aneh-aneh apa lagi melakukan kenakalan remaja yang membuat orang tuanya di panggil guru.
Hal itu benar benar membuat Lulu, Chika, dan Oniel kagum, karna mereka tentu saja pernah setidaknya sekali membuat orang tua mereka berteriak di telpon karna guru yang tiba tiba memberikan surat panggilan untuk bertukar kabar mengenai anak mereka yang nakal.
Fiony itu jalannya harus lurus. Ucap ketiga nya waktu mereka pertama kali menginap di rumah Lulu, tanpa sadar kalau merekalah di masa depan yang akan membelok-belokkan jalan lurus itu.
Fiony tentu tidak masalah dengan hidupnya sekarang. Malah cenderung bahagia karna tiga teman lainnya selalu ada untuk Fiony apapun kondisinya.
Kalau ngga ada Oniel ada Lulu, kalau ngga ada Lulu ada Chika. Kalau Chika ngga ada? Ngga mungkin.. karna Chika selalu ada untuk Fiony, dan mungkin itu jadi salah satu alasan Fiony menaruh hatinya kepada gadis keturunan batak itu.
Seperti hari ini..
Fiony sebelumnya sudah meminta tolong Oniel untuk menemaninya ke toko lukis langganannya. Tapi ternyata Oniel sudah memiliki janji dengan ci Shani lebih dulu sehingga ia tidak bisa menemani Fiony.
Begitu juga dengan Lulu yang memang akan pergi ke kebun binatang dengan Marsha. Sehingga kini Fiony hanya memiliki opsi Chika di listnya, dan dengan mudah Chika menyetujui dan akan menjemput Fiony 30 menit lagi.
Kenapa Chika selalu dijadikan pilihan terakhir?
Jawabannya sederhana.. hanya karna jika jalan bersama Chika, Fiony akan kesulitan untuk memilih pakaian atau menetralkan detak jatungnya ketika jalan berdua.
Intinya Fiony takut akan ketahuan.
•••
Chika sudah sampai di rumah Fiony dari 10 menit yang lalu.
Sedang duduk dan bebincang bersama mami Fiony sambil mengemil snack yang disediakan di ruang tamu.
Chika yang supel memang dapat dengan mudah dekat dengan siapapun, begitu juga dengan para orang tua sahabatnya, apa lagi mami Fiony.
Mami Fiony suka sekali berbincang dengan Chika, banyak topik obrolan yang bisa mereka bicarakan. Dari mulai tentang makanan sampai fashion yang bisa membuat mereka berbincang sangat lama.
Dan begini lah ketika mereka sudah mengobrol, lupa waktu sampai sampai tidak sadar kalau kini Fiony sudah ada di tengah tengah mereka dengan wajah yang cemberut.
Fiony cemburu dengan maminya sendiri.
"Ekhmmm" Fiony mengalihkan fokus, untungnya berhasil.
Membuat kini Chika dan maminya memandang kearahnya heran, memperhatikan dari atas sampai bawah penampilan Fiony.
"Kamu yakin pake baju itu ce?" Tanya maminya heran.
"Kita beneran mau ke toko lukis aja kan?" Chika juga ikut memastikan dan itu membuat Fiony menghembuskan nafas kasar, ia kan cuman ingin berpenampilan lebih cantik di depan Chika.