BAB 1

1 2 0
                                    

Happy Reading📖

******

Seorang gadis duduk di sebuah bangku panjang merenung sendirian di halaman belakang sekolah. Suasana sepi sangat mendukung untuk seorang gadis seperti dirinya.

Gadis tersebut sudah hampir setengah jam menghabiskan waktu luang hanya untuk duduk. Kebetulan waktu jam istirahat belum habis.

"Hiks, kenapa dia lupain aku? aku salah apa sama dia? aku gak suka."

Setelah sekian lama akhirnya tangis pun tak dapat di tahannya, di temani oleh kesepian, gadis tersebut menumpahkan air matanya.

"Hapus air mata lo,cupu ! gue eneg liat lo nangis."

Seorang siswa laki laki jangkung datang menghampiri gadis tersebut dengan uluran sapu tangan berwarna hitam.

"Lo!"

gadis itu tersentak kaget melihat siswa laki laki tersebut.
Dengan cepat gadis itu menghapus air matanya dengan ibu jari nya sendiri.

Gadis itu juga menghiraukan uluran tangan siswa tersebut.

Karena uluran nya di abaikan. Siswa tersebut pun memasukkan kembali sapu tangan miliknya ke dalam saku celana abu abu nya.

Siswa itu mendudukan dirinya di samping gadis itu. Melihat hal itu sontak membuat gadis tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Nikala sendiri bergeser menjauh.

Siswa itu melototkan matanya kesal.

"Heh cupu, sini lo deket deketan ama gue!." perintah siswa itu.

"Gak mau! gak sudi gue deket deket sama keturunan penjajah modelan lo." tolak Nikala langsung.

"Mulut lo ya, gak sopan banget ngatain gue keturunan penjajah." kesal siswa tersebut.

"Emang kenyataan kok!." Nikala menyahut tak santai

"Awas ya lo cupu" ancam siswa itu.

Nikala mendelik kesal. Dirinya tengah galau malah di ganggu oleh mahluk jadi jadian yang sayang nya tampan itu. Sangat di sayangkan dia itu juga keturunan penjajah, Nikala tidak suka itu.

"Ini udah awas! apa lo? gak suka iya? gak Terima iya? Yaudah pergi sana lo penjajah."

"Dasar cupu" siswa tersebut langsung berdiri dari duduk nya dan pergi dari halaman tersebut meninggalkan Nikala sendirian. Awalnya ia berniat menemani gadis tersebut karena kasian tapi karena dirinya dihina habis habisan jadi lebih baik dirinya pergi saja.

Melihat kepergian siswa itu membuat Nikala bernafas lega. Ia tahu maksud kedatangan laki laki tersebut, tapi ia tidak mau di temani apalagi dengan alasan kasihan, ia juga tidak suka itu. Itulah yang membuat nya menghina laki laki tersebut. Sebenarnya Nikala tidak bermaksud untuk menghina nya, memang dasarnya saja mulut nya itu suka melebar ke mana mana.

*****

"Luna lo mau kemana anjir?."
Seorang siswa berambut panjang sepunggung berwana hitam mencegat kepergian temannya itu yang ber setatus sebagai murid baru.

MASTER ( Clock  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang