Tak terasa sudah 4 hari kami semua, siswa-siswi baru SMA ini mengalami masa MOS. Kata kakak kelas sih biasanya ada Pentas Seni. Tapi, sampai saat ini, saat akan pulang pada hari hampir terakhir MOA belum juga diumumkan tentang pentas seni tersebut.
"Ya adek-adek, harap tenang ya! Kakak puya pengumuman." ada kakak OSIS yang 'jak omong' lalu, seisi kelas terdiam semua. Wajah kakak OSIS yang berbicara itu terlihat sangat bahagia.
"Ok, sebelumnya perkenalkan dulu saya Olive wakil ketua OSIS disini. Saya disini membawa beberapa pengumuman yaitu:
1. Hari Sabtu, diadakan pentas seni dari sekolah kita. Semua siswa WAJIB hadir dalam acara ini.
2. Setiap gugus, harus ada wakil dari kelasnya untuk turut serta dalam acara tersebut. Minimal, satu gugus ada 2 orang wakil.
3. Pakaian yang digunakan saat pentas seni adalah baju formal yaitu, gaun bagi perempuan dan jas bagi laki-laki.
Ada yang kurang jelas?" Jelas kak Oliv panjang lebar hingga ngos-ngosan. Aku hanya mengangguk pelan. btw, aku bisa bermain piano yahh walaupun tak terlalu banyak lagu yang dapat kumainkan.
"So, Lia kamu mau tampil?" tanya Harry berseri-seri. Kurasa ia ingin tampil dengan kemampuan vokal yang ia miliki. Suara Harry memang enak sih, tapi menurutku.
"Yeah, aku ingin but sama siapa?" tanyaku balik.
"Kau ingin menampilkan apa?" tanya Harry. Aku merenung sejenak, gitar? Ogah! Rekorder? Yakali SMA masih rekorder an -_- piano? Ok, piano aja deh.
"piano maybe." jawabku santai. Harry tersenyum sangat bahagia sekarang apalagi ditamabah lesung pipinya yang membuatnya semakin asdfghjkl.
"Kau mau tampil denganku princess?" tawar Harry. Aku tertawa kecil mendengar ia memanggilku princess.
"With my pleasure prince, hahaha" aku menerima tawaran Harry.
"Woiii diem!! Seng gak meneng tak lempar sepatu(?)" teriak kakak OSIS, lebih tepatnya kak Liam. Sebenarnya sih nggak gitu tapi, "Adik-adik diam! Yang tidak diam kakak beri hukuman!" jauh ya? hahahaha -_-
"Ayo adik-adik bagi yang mau tampil kedepan sini! Daftar dulu free kok dek." promosi kak Oliv. Aku dan Harry maju dan mendaftarkan nama kami.
****
"So, nanti kamu ke rumahku ya! Ini nih alamatnya! See you!" pamit Harry padaku seraya memberikan kertas berisi alamat rumahnya. Aku berjalan ke arah gerbang sekolahku, mencari ayaku yang kali ini
1 menit, 2 menit, nah! Itu dua mobil ayah! Hoho :))xx Aku segera masuk dan bercerita panjang kalu ebar kali tinggi apa yang aku alami hari ini.
"So, kamu butuh gaun Lia?" tanya ayah. Aku mengagguk. Lalu, ayah mengubah haluan nya menjadi ke salah satu mall di kota london ini.
****
"pilih yang mana Li?" tanya ayah saat aku sedang sibuk mencari gaun yang pantas.
"Entah yah, aku belum menemukannya. Aku mau yang santai but keren." jawabku lalu mengubek-ngubek seisi toko lagi.
Rak dress santai saat ini sedang aku bongkar and, yeay! I found it! Dress dari jeans berwarna biru tua, tanpa lengan, dan panjangnya selutut. Aku segera menunjukkannya pada ayah, lalu membayarnya. Kalau masalah style, tanya kak Anggi aja ah~ Saatnya pulang!
Sampai di rumah, aku memeriksa ponselku. Disana ada 2 sms dan 13 missed call. Oh ya! aku mau ke rumahnya Harry! Ahhh kok bisa lupa sih -_-
****
"2 lagu, untung udah hafal chord nya. Harry, Harry -_-" aku membanting tubuhku di sofa dalam kamarku. Tadi aku dan Harry sudah berunding dan sedikit latihan untuk pensi hari Sabtu. Berarti masih ada hari Jum'at buat gladi bersih.
Bentar-bentar, kayaknya kok ada yang gak siap ya? Oiya! Gaunku! Baru dress jeans aja! Duh lupa -_-. Dengan kecepatan cahaya (?) aku berlari ke kamar kakak ku, kak Anggi.
"Kakkk!! Tolongin ini!" ributku dari luar. Pintu mulai terbuka dan terlihatlah wajah suntuk kakak ku. Ow okay, pasti bakal diamarahin ._.
"Apa Li?" tanya nya lembut. Lho? Biasanya kalau gii mah marah.
"Bantuin dong kak, tentang fashion nih." pintaku. Kak Anggi tersenyum senang dan menarik tanganku untuk kembali ke kamarku.
"Dress apa?" tanya nya. Aku menunjukkan dress jeans itu ada kakak ku. Lalu, ia melihat sekilas ke arahku lalu dress itu. Aku lalu dress itu, aku-dress dan seterusnya.
"Wait, tunggu bentar." katanya lalu keluar dari kamarku. Mungkin mengambil zeuatuh. Aku terduduk di kasurku dan mengambil i-pad ku dan memainkan beberapa game.
"Nahhhh!!! Pilih sendiri nih!" katanya tiba-tiba sambil membawa beberapa cardigan beraneka warna, beberapa kotak sepatu, aksesoris, dan foto-foto model rambut.
Aku mengambil semua barang yang dibawa kak Anggi lalu menaruhnya diatas kasurku. Ada cardigan warna hijau, ungu, merah, kuning, coklat, dan lainnya.Sepatu rata-rata wedges semua.
"Kamu mau keliatan gimana pas show?" tanya kak Anggi. Aku berpikir, cantik, memikat, anggun, namun tak terlalu menor aja ya?
"Cantik, memikat, anggun, tapi gak terlalu menor kak." jawabku bersemangatdh. Kak Anggi mulai mencocok-cocok kan aku dengan bajunya yang ia bawa. Stelah beberapa lama, akhirya ketemu yang cocok. \m/
Jadi gini, ekh *benerin kerah* *naikin kacamata* *tes toa* #salahnaskah #balik jadi dress jeans itu kan tanpa lengan, jadi dikasih cardigan merah panjang. Terus urusan sepatu pake wedges merah tapi ga begitu mencolok, hairstyle? aaahhh gampang pokoknya kece deh kayak authornya B)
Ga kerasa, sekarang udah jam 10 malam. Kak Anggi udah merebut kekeuasaanku di kasur ku. Ok, kali ini aku balas dengan tidur di kasur kak Anggi '-')9
Udah yak, nanti kapan2 post lag :3 kalau gak bisa bayangin bajunya ada gambarnya kok ;;) Author kan baik '-')b
Follow Me on Twitter! @RealSalsabila_ or on instagram saslabilaabc :3 Kritik dan saran ditunggu ;;) much love -Salsa-
KAMU SEDANG MEMBACA
You belong with me
FanfictionApa yang kalian rasain kalau orang yang kalian suka jadian sama sahabat sendiri? Inilah yang jusru terjadi di kehidupan seorang cewek yang bernama Lia. Wanna? Chek this out! Maaf kalau masih banyak kekurangan ._.V komentarnya ditunggu :D