Part 6 - It's like a date

113 1 1
                                    

Kami turun dari panggung dengan tangan yang bergandengan. Aku sih senang-senang saja. Kau tahu siapa yang menggandengku?

=Flashback di atas panggung=

"Wow! Kalian berdua sangat keren!" teriak salah satu penonton pada kami.

"Kalian membuat hatiku terenyuh!" sahut yang lain. Masih banyak lai yan berbicara seperti itu. 

"Ok, well thanks. Kita harus kembali ke belakang panggung." kata Liam seraya memberi hormat. Aku juga mengikutinya. Tiba-tiba Liam mengaitkan tangannya ke tanganku. Aku sebenarnya mau melepskannya, tapi ya gengsi dong. Apa lagi dia kakak kelas yang aku suka :33 modus sekk :D.

=Flashback end=

Ya, yang menggandengku adalah Liam, Liam James Payne. Oh iya, dimana si keriting itu?! Bukannya dia yang bernyanyi malah Kak Liam. Tapi gapapa sih, hahaha.

"Oh ya, tadi kamu kere banget lho pas dipanggung." puji Kak Liam. Dapat kurasakan ada kupu-kupu beterbangan di perutku, pipiku yang terasa panas dan pasti merah.

"Hey! Kau blushing Lia!" ucap Kak Liam spontan dan memegang pipi kanan ku. Reflek, pegangan tanganku semakin keras. Hahaha.

"Ugghh, sudahlah kak! Btw, dimana Harry kak?" kataku sedikit mengalihkan pembicaraan. Kak Liam mengangkat bahu nya tanda tidak tahu. Kampretdh, dia ngilang -_-

"Ehm, kamu udah ngghh.. keluar yuk?" ajak kak Liam lalu menundukkan kepala. What? Liam Payne ngajak aku jalan?

Author envy! Liaa!!! Tukar posisi!!!!! #SalahNaskah #Back

Yah, kalau dipikir lumayan juga jalan sama Liam, habisnya dirumah percuma gaada kerjaan.

"So, ok i want! Tapi kemana?" jawabku bersemangat. Liam tampak bahagia (?) dan itu bikin aku nge-fly.

"Kasih tau gak ya? :p" jawabnya. Aku kesal dan menyenggol lengannya. Salah sendiri pake cara nggoda aku :p. Bukannya minta maaf, Liam malah menarik tangan kanan ku dan membawaku ke mobilnya.

****

Dari mobil, aku dapat melihat sebuah taman dengan kerlap-kerlip lampu beraneka warna. ditengah taman tersebut, terdapat sebuah kolam yang cukup besar untukku. Di dikat kolam, terlihat sudah ada sebuah kursi duduk yang lumayan panjang. Pokoknya taman ini very very cool!

"Turun?" tanya Liam membuyarkan lamunanku.Tapi aku tak mau menoleh. Habis tamannya bagus banget!

"Gak suka ya? Pindah yuk" lanjutnya. Kini aku menoleh padanya.

"Aku nggak suka. Tapi i love it! Ayo turun!" ujarku bersemangat. Tanpa berlama-lama, aku membuka pintu mobil dan segera turun.

Liam menarik tanganku dan mengajakku untuk duduk di dekat kolam. Bukan diatas bangku, tapi diatas rerumputan.

Dari awal masuk, aku tak melihat seseorang pun selain aku dan Liam. Kenapa sepi ya? Padahal kan ini tempat umum? Tanyaku dalam hati. Angin yang berhembus membuatku sedikit kedinginan disini. Walaupun aku sudah memakai cardigan. Reflek, aku menggosokkan kedua tangan ku untuk mencari penghangatan.

"Kedinginan? Cari jahe yuk (?)" kata Liam. Nggak -_- ini salah

"Kedinginan Li? Bentar ya" kata Liam, kemudia berlalu. Kemana anak itu? Batinku.

"This is for you." tiba-tiba Liam sudah berada disampingku sambil membawa 2 gelas coklat panas ditangannya. Aku mengambil salah satunya dan meminumnya perlahan.

"Ini kayak date ya, cuman aku dan kamu dan tempat ini." ujar Liam polos.

"Duggg...!!!" aku merasa jantungku berdetak kencang sekarang. Entah apa yang kini aku rasakan.

Woohhhoooo how? Jelek? ABsurd? Gaje? Maafkan author :D

Follow me! Twitter: @RealSalsabila_ and Instagram salsabilaabc :3 bye!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You belong with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang