PTPT

1.1K 58 9
                                    

Adzana Shaliha atau sering dipanggil Ashel adalah mahasiswi di Universitas Satria yang baru masuk beberapa bulan yang lalu. Ashel terpaksa berurusan dengan katingnya, Azizi Asadel. Karena tak sengaja memergokinya sedang merundung mahasiswi lain di gudang kampus.

Azizi Asadel adalah kating Ashel yang memiliki kepribadian berandalan, Sering merundung, mabuk-mabukan, sering balapan liar. Ngepod tidak perlu ditanyakan lagi, Itu sudah menjadi kesehariannya.

Tapi dibalik pribadinya yang seperti itu Azizi adalah sosok yang pintar, hanya saja tertutup oleh sikapnya yang tidak patut dicontoh.

___

"Ashel!" Panggil Azizi dari belakang sambil mengejar Ashel yang terus berjalan tidak menghiraukan panggilan si kating.

Jujur, Untuk hari ini saja Ashel sangat malas untuk bertemu kating berandalan itu. Jadi Ashel mempercepat langkahnya.

"Shel!" Tangan Azizi menahan bahu adik tingkat itu lumayan kencang.

"Apasih kak? gak cape ganggu aku terus?" Ucap Ashel dengan nada lumayan tinggi.

"Oh udah berani bentak gua? Ikut gua!" Azizi menarik tangan Ashel dengan cengkraman yang cukup kuat.

"M-maaf kak, Aws..s-sakit lepasin" mohon Ashel disela tarikannya.

Azizi berhenti dari langkahnya lalu berbalik menatap Ashel "Bilang Sekali lagi?" Ucapnya menangkup dagu adik tingkatnya agar menatap matanya.

"M-maaf kak" Ucap Ashel lirih.

Hufh..."Gua maafin, Tapi gua gamau denger lo bicara dengan nada tinggi lagi!" Ucapnya melepas cengkramannya, membuat Ashel menunduk kembali.

"Lo ada kelas?" Tanya Azizi dibalas anggukan oleh Ashel. "Jam?" Tanyanya lagi.

"Sepuluh" Azizi melihat sekilas jam yang melingkar ditangannya. "Ada Sepuluh menit lagi, Ayo gua anter" Azizi menarik tangan Ashel, kali ini tidak kasar seperti tadi.

Siang Ini Azizi sudah stay didepan kelas Ashel, Niatnya kali ini untuk pulang bersama Ashel.

"Ka-kak Zee?"

Ashel kaget dengan kehadiran Azizi yang sedang menyandarkan tubuhnya pada tembok kelas Ashel, satu kakinya diangkat dan disandarkan pada tembok, Serta sedang memainkan handphone nya.

Azizi mengangat alisnya saat mendengar suara yang sangat ia kenal itu "Kenapa?" Tanya Azizi.

"K-kamu yang kenapa bisa disini?" Tanya Ashel balik.

"Nungguin lo, habis ini lo gak ada kelas lagi kan? Pulang bareng gua" Ashel menggeleng. "Ya ayok" Ajaknya. Tapi ashel masih diam ditempat, Loading dengan pikirannya.

"Tenang, gua pake mobil, gak bakalan bahayain lo" Ucap Azizi lagi.

"Ck, Lo mau ada tempat yang dituju dulu? gua anterin, Atau lo mau ada sesuatu dulu? Gua tungguin" Ucap Azizi agak geram dengan adik tingkatnya ini yang malah menunduk.

"Ashell!"

"I-Iya ayok kak"

Mereka berdua sudah berada didalam mobil "Pasang dulu saltbelt nya Ashel, Atau mau gua pasangin?" Ucap Azizi.

"Gak, Aku...bisa sendiri kok"

"Huh...Lo gausah takut sama gua, Gua gak bakal nyakitin lo"

"Gak bakal nyakitin tapi kalo narik kasar banget" Monolog Ashel dalam hati.

"Gak bakal sampai kayak yang lo liat" Ucapnya lagi membuat Ashel menoleh pada orang yang sedang fokus menyetir.

"Lo gak ada niat mampir kemana dulu gitu?"

Short story zeeshelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang