VI

143 10 2
                                    

Minggu ini Jimin kini tengah jalan jalan, Yoongi yang di dalam mobil selalu memperhatikan Jimin. Hingga ada seorang rampok yang mengambil tas Jimin.
"Rampok!" teriak Jimin
Yoongi pun turun dari mobil lalu mengejar, perampok hingga Yoongi berhasil mengambil tas nya Jimin, sedangkan Perampok itu tergeletak tak berdaya karena Yoongi.
"Ini tasmu" ucap Yoongi
"Kau" jawab Jimin terkejut lalu mengecek isi dalam tasnya masih ada
"So?" kata Yoongi
"Gomawo" jawab Jimin pun berjalan pun Yoongi mengikuti Jimin

Jimin pun menghela nafas karena Yoongi terus mengikuti Jimin.
"Bisa tidak kau jangan mengikuti ku" kata Jimin
"Apa salahnya, aku hanya ingin menjaga mu" jawab Yoongi
"Terserah padamu" ucap Jimin berlalu
Yoongi dan Jimin kini berjalan bersama, hingga mereka berdua memasuki cafe.
"Kau ingin pesan apa?" tanya Yoongi.
"Terserah" jawab Jimin datar
Yoongi dan Jimin makan, Jimin memakan dengan tidak nafsu, saat mata Yoongi melihat ada kotoran, Yoongi pun mengusap dengan jempol tangannya.
Deg deg dega suara detak jantung Jimin berdetak lebih cepat, mata mereka saling menatap penuh arti ada kerinduan yang tersirat di mata Yoonmin.
"Duh kok jadi gini sih, padahal aku ingin melupakannya" batin Jimin
"Mata itu masih sama, aku merindukan mu Jim" batin Yoongi
Jimin dengan buru buru mengalihkan pandangannya kini ia fokus pada makanannya.
"Minhae" ucap Yoongi dan Jimin mengangguk.

Yoongi dan Jimin kini menjadi canggung, selama di perjalanan tidak ada pembicaraan hanya keheningan, hingga sampai di rumah Jimin.
"Gomawo" kata Jimin pun turun dari mobil Yoongi
"Ne" jawab Yoongi
Yoongi pun melanjukan mobilnya, dan Jimin kini masuk ke dalam rumah.

Bersambung

HAUTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang