prolog

281 22 27
                                    

Sebuah bus terlihat sedang melaju kencang melewati perkebunan strawberry yang asri.

Beberapa siswa siswi tertawa girang didalam bus, ada yang tidur, ada yang mendengar musik sambil menikmati pemandangan, mereka sangat menikmati perjalanan mereka untuk study tour.

"hoamm, udah sampe belom?" tanya seseorang ke teman di sampingnya, gadis itu merenggangkan badannya tanda kalau ia pegal pegal.

Kiel, sang lawan bicara memperbaiki letak kacamatanya, kacamata yang ia pakai khusus ketika sedang menatap layar laptop, agar matanya aman dari blue light yang dipancarkan gadget "belom, lanjut tidur aja sana." jawabnya. Dari tadi ia sibuk mengotak atik sesuatu di laptop kesayangannya.

Kiela Anastashia, cewek berambut pendek yang maniak dengan hal yang berbau komputer, pintar, selalu rangking satu dikelas, selalu sebangku dengan sahabatnya, Catharina Azara, cewe yang bodo amatan, pintar menganalisis masalah, punya penyakit asma yang membuatnya terlihat lemah diantara yang lain.

Zara menoleh kebelakang, menatap sahabat laki lakinya yang juga sedang tertidur pulas, tidak terganggu oleh tawa teman temannya yang lain, Halilintar carlten, sang ketua kelas.

"Weh, ngapain liat liat? Naksir ya?" goda sahabat laki lakinya yang lain, Taufan Kenzi Nazareth, alisnya tampak naik turun menggoda sang gadis.

"Naksir pala bapak lu." Zara kembali ke posisinya semula agar ga diganggu oleh Taufanjeng, nama yang di sematkan Zara untuk temannya yang identik dengan biru itu.

"HAHAHAH, canda doang loh, beneran naksir ya?"

Gadis itu tak peduli, kalo diladenin makin panjang nanti urusannya, 'ngapain naksir temen sendiri coba? gila kali', batinnya.

Bus itu sudah melewati kebun, memasuki hutan yang tak cukup lebat, tapi yang mereka tak sadari, ada bus lain yang mirip dengan bus mereka, yang terbalik di dalam hutan dengan lampu berwarna kuning yang berkedip kedip menyala.

• • •

Mereka sudah sampai kesebuah gedung yang disiapkan pihak sekolah untuk beristirahat. Semua siswa membawa koper mereka masing masing ke dalam gedung.

Zara mendekati Taufan "Upan ganteng, bawain koper gue dong." Pintanya.

Taufan menatap gadis itu malas, "Kalo ada maunya aja ni bocah manggil gue ganteng, mana sini koper lu?" Tanyanya.

Gadis itu menunjuk 2 koper yang berada di dekat bus.

"Kok dua?!"

"Bawain punya kiel sekalian, hehe, duluan ya babukuu, byeee." Sebelum mendengar protes dari Taufan, Zara lebih dulu ngacir sambil menarik Kiel.

"Harusnya tadi gue nolak anjing. Hali bantuin dong"

"Oke." Tanpa banyak perhitungan, Halilintar segera membantu Taufan menarik koper koper mereka kedalam. Bersamaan dengan murid murid lainnya.

• • •

"Entah kenapa gue merasa kaya pernah kesini," ucap zara tiba tiba saat melihat sebuah patung wanita berwarna putih sedang duduk diatas pilar tinggi.

"Entah kenapa gue merasa kaya pernah kesini," ucap zara tiba tiba saat melihat sebuah patung wanita berwarna putih sedang duduk diatas pilar tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIA GAME [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang