( FOLOW DULU SEBELUM DI BACA YAA )
Asley bramasta seorang gadis yang berumur 12 tahun. ia tinggal bersama ketiga kakak laki lakinyaa yaitu. Gama bramasta, garel Bramasta, dan Arka bramasta. sejak kecil ia sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya.
...
selamat datang di cerita ASLEY selamat menikmati yaa, maaf jika ada salah kata, kalau ada typo bantu benerin ya teman teman
KALIAN PENASARAN KANN???
JANGAN LUPA FOLLOW IG: @cukekulll @wattpad.ulll
SELAMAT MENIKMATI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sesampainya di rumah
" Arsen terimakasih yaa sudah nganterin aku pulang, maaf jadi ngerepotin "ucap asley pada arsen
" hm santai aja gua duluan ya " ucap arsen sambil mengelus rambut asley
" I-iya sen hati hati " ucap asley yang gugup
" Sana gih masuk duluan " ucap arsen lalu menyalakan motornya
" Iya " ucapnya lalu meninggalkan arsen
" Renal ban**at " ucap arsen lalu meninggalkan halaman rumah asley
DI DALAM RUMAH
" bagus ya kita di rumah khawatir karna kamu belum pulang, bisa bisanya malah pacaran " ucap garel sambil menatap tajam adiknya
" kak dengerin aku duluu, itu cuma temen aku ngga lebih " ucap asley pada garel
" sudah lah tidak usah banyak alasan, asley Bramasta " tekan garel
" Kalian tidak percaya pada aley? " tanya aley pada sang kakak gama dan garel
" kalau kamu tidak pacaran kenapa bermesraan di depan? " Ucap gama, garel hanya menatap tajam adiknya itu
" kak? Aku bisa jelasin " ucap asley memohon pada kakak nya
" JELASIN APA LAGI LEY? LIHAT ARKA MENUNGGU KAMU DISEKOLAH TAPI KAMU MALAH ASIK BERPACARAN, TIDAK TAU DI UNTUNG " ucap garel yang sangat marah pada adiknya
" TERSERAH KALIAN, KALIAN MEMANG TIDAK PERNAH PERCAYA SAMA ALEY, ALEY BENCI SAMA KAKAK DAN ASAL KAKAK TAU KALAU ARSEN TIDAK MEMBANTU ALEY DARI GENK MOTOR TADI MUNGKIN ALEY TIDAK SELAMAT " ucap asley yang kecewa pada kakaknya itu, lalu pergi meninggalkan garel dan gama
" KAKAK BELUM SELESAI BICARA ALEY, KAMU JANGAN KURANG AJAR " Bentak garel pada asley yang sudah lari ke kamarnya
" garel kamu sudah kelewatan batas sampai membentak adikmu " ucap gama pada garel yang sudah kelewat batas
" biarin aja dia sudah kurang ajar kak, jangan terlalu dimanjakan " ucap garel pada gama
" apa kau tidak dengar yang aley bilang? pria tadi hanya membantu asley dari Genk motor itu " ucap gama pada garel, lalu garel meninggalkan gama yang sedang menasehati nya
" Dasar keras kepala " ucap gama lalu meninggalkan ruang tamu
DI KAMAE ASLEY
" Hiks aku benci kalian, mamaa aley capeee maa, mau peluk mami " ucap asley sambil menangis
tok... tok... tok...
" aley ini kakak, tolong buka pintunya maafin kakak karna tidak bertanya sama aley dulu " ucap gama dari depan kamar aley, Karena tidak ada sahutan dari asley gama pun berjalan meninggalkan kamar asley
" mamaa, aley rindu jadi Putri kecilnya mama, aley rindu peluk hangatnya mama, rasanya hidup aley tidak lengkap tanpa mama papa " lirih aley lalu tertidur dalam tangisnya
KEESOKAN HARINYA
Hari ini tepatnya hari Minggu aley ada niatan untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya, dan ia ingin sekali mengajak para abangnya karena sudah lama mereka tidak mengunjunginya bersama sama
" pagi kak, tumben bngtt tidak panggil aley untuk sarapan" ucap asley pada para kakaknya
" lo udah besar jadi ngga usah gua kasih tau lagi " celetuk garel
" Kakak masih marah? kan aku sudah jelasin kak " tanya asley pada garel
" mikir " jawab garel
" Oiya kak nanti ke makan mama papa yuk, aley kangen banget niii " ucap asley sambil cemberut
" Aley bisa diam tidak? kamu tidak lihat kakak kamu sedang makan? " ucap arka yang merasa terganggu dengan ocehan asley
" m-maaf kak " jawab asley pada arka, lalu melanjutkan makannya
" kamu pergi aja sendiri kami bertiga ada urusan di luar " ucap gama
" Kalian kenapa sih? selalu tidak mau di ajak ke makam mami papi, kalian selalu beralasan sibuk lah, ini lah, itu lah. sekarang terserah kalian aja " ucap asley yang merasa kesal dengan para kakak nya
" kamu sudah mengganggu waktu sarapan kita aley, kalau kamu tidak mau sarapan sana pergi " ucap gama pada asley, lalu asley berlari menuju pintu keluar
" apa kita tidak berlebihan kak? Aka tidak tega dengan asley" tanya arka pada sang kakak yang bingung harus berbuat apa
DIMAKAM
di depan gundukan tanah seorang gadis cantik sedang menangis sesenggukan sambil bercerita pada mendiang ayahnya " BRAMASTA "
" papa, terima kasih telah menjadi cinta pertama aley, terima kasih juga sudah menjadi contoh figur yang hebat dalam hidup aley. Tidak ada pria yang menyayangi aley seperti papa, padahal aley tauu papa ingin aley mendapatkan yang lebih baik dari papa, paa.. aley kangen papa bonceng dengan sepeda mengelilingi taman, aley kangen papa dongengin setiap aley ingin tidur, aley selalu kangen dengan apa yang aley lakuin bareng papa " curhat aley pada makam ayahnya lalu beralih ke makam ibunya " KARISA WIDIANI "
" mamaaa... aley butuh pelukan mama, aley butuh pundak mama, mama emang bukan mama kandung aley, tapi peran mama seperti seorang ibu yang menyayangi anaknya, maa sampai sekarang aley belum menemukan siapa mama aley sebenarnya, maa... terima kasih sudah jadi ibu terhebat. terima kasih sudah mengajari aley tentang banyak hal. Maa... terima kasih untuk penguat, disaat aley ragu dipersimpangan. aley ingin menjadi seperti mama yang tetap tegar ketika menghadapi hari hari berat. yang mempunyai jiwa pemaaf selebar mama, perihal menjalani banyak hal yang suka diterima. maa... aley bakal coba ikhlas in mama dan papa, semoga kalian tenang disana yaa " ucap asley lalu mencium nisan ibunya, asley berdiri lalu meninggalkan makam kedua orang tuanya
Rangkaian panjang dari kekhawatiran dan ketakutan akan penyesalan yang terulang untuk mama papa.
Beragam bentuk mama rakit kasihnya. Sentuh, siapa, tegur, marah, diam, sabar, dan menunggu.
Berulang, terulang, mengulang, terekam dan tersimpan.
Banyak pesan tak tersampaikan, di ruang rahasia, mama papa dan pencipta. Nama diantar lewat pinta, dijaga dalam doa
