FIRASAT

18 1 0
                                    

Holaaaaa !!!

***

Di pagi hari yang cerah, terdapat seorang gadis cantik yang tak lain yaitu Damara.

Damara yang mendapati jadwal kuliah pagi pun segera untuk menyelesaikan ritual mandinya lalu dilanjutkan dengan ritual mempercantik dirinya. setelah selesai dengan berbagai ritualnya Damara langsung bergegas untuk pergi kuliah. namun, sebelum itu Damara menemui sang ibu terlebih dahulu.

"Araa, cepat turun" perintah sang Ibu.

Damara menuruni tangga dengan cepat lalu duduk di meja makan.

"Ayah kemana bu?" tanya Damara pada sang Ibu sambil melahap roti selai coklat.

"Ayah sudah pergi ke kantor dari tadi, katanya ada meeting mendadak" jawab sang Ibu sembari memberikan segelas susu pada Damara. Damara hanya mengangguk.

"Ara pergi sekarang ya bu, takut ketinggalan bus" pamit Damara sambil mencium pipi sang Ibu dan bergegas pergi menuju halte bus.

***

UNIVERSITAS RAGAM SENI

Damara menempuh pendidikan di UNIVERSITAS RAGAM SENI. dikarenakan Damara sangat menyukai seni, Damara memfokuskan dirinya pada seni lukis. saat Damara sedang emosi, bahagia, dan sedih Damara akan menetralkan semuanya pada lukisan. 

Sesampainya di kelas, Damara menghiraukan dua temannya yang sedari tadi senyum padanya saat awal Damara memasuki kelas. Damara hanya jalan begitu saja menuju mejanya, Damara langsung menduduki bangku dengan wajah yang sedikit tidak mood. lalu membuka buku yang sedari tadi dia pegang.

Dua teman Damara yaitu, Clara dan Ibnu pun saling bertatapan dikarenakan aneh melihat sikap Damara di pagi hari yang cerah ini dan tidak biasanya anak itu cemberut. karna biasanya Damara selalu heboh saat memasuki kelas dan selalu menyapa kedua temanya dengan wajah yang happy. namun, kali ini ada yang berbeda dari Damara.

Clara dan Ibnu menghampiri Damara. posisi duduk mereka berdua memang agak jauh dengan Damara. karna Damara duduk di belakang.

"Heh bocah tantrum!!!" panggil Ibnu pada Damara sambil menepuk pundak, Damara yang sedang memakai headphone sambil membaca buku.

Karna merasa terganggu dan tentunya kaget, Damara pun menoleh dan melepaskan headphone yang tadinya terpasang di telinga. lalu melihat siapa yang menepuk pundaknya tadi. ternyata dua temannya yang sudah menggangu.

Damara hanya membalasnya dengan senyum giginya.

"Malah nyengir nih bocah" Clara bersuara.

"Hehee, lagian kalian kenapa ngagetin sih bikin jantungan aja" jawab Damara.

"Siapa suruh lu ngelamun mulu, pake sosoan baca buku sambil pake headphone" emosi Clara, karna Clara tahu kalau Damara sangat benci baca buku. namun, entah kenapa akhir-akhir ini Clara selalu lihat Damara membaca buku sambil memakai headphone. lebih anehnya Damara selalu mengunjungi perpustakaan sesudah pulang kelas.

"Ihh Raaa kok gitu sih bukanya support sahabatnya udah mulai suka sama kegiatan positif, ini malah di bilang sososan. nyebelin banget" bibir Damara pun melengkung dikarnakan sebal dengan dua sahabatnya ini.

"Iyaa deh iyaa si anak positip sekarang mah" ledek Ibnu sambil merangkul Darama.

Clara hanya tersenyum melihat sahabatnya yang selalu ada saja tingkah seperti ini.

"Perhatian semuanya" seorang ketua kelas yang baru saja memasuki kelasnya. ketua kelas itu pun berdiri di depan kelas dengan meja mimbarnya.

Semua mahasiswa dan mahasiswi pun memperhatikan kedepan kelas serta memperhatikan ketua kelasnya yang mungkin sebentar lagi akan memberikan informasi.

"Baik, terimakasi sudah memperhatikan. disini saya akan memberi tahu jika Pa Budi - Dosen yang akan memasuki jam kelas pagi ini tidak bisa hadir. dikarenakan ada urusan yang sangat mendesak, namun beliau sudah menitipkan materi serta tugas yang akan kalian pelajari dan lakukan. sudah beliau kirimkan via email masing-masing. segitu saja yang akan saya sampaikan, terimakasi." jelas panjang lebar ketua kelas itu.

Semua pun langsung mengecek email yang katanya sudah dosennya kirimkan. benar saja jika dosennya sudah mengirimkan tugas untuk mahasiswa serta mahasiswi kelas seni lukis.

Damara dan dua sahabatnya yang masih setia duduk di pinggir Damara pun langsung mengecek email mereka. lalu mulai membaca serta memahami tugas yang di berikan dosennya.

Di dalam catatan tugas email tersebut mengatakan jika tugas yang di berikan yaitu tugas lukis serta memfotokan langsung objek alam untuk nantinya akan dijadikan karya lukis. 

"Aelaa kenapa tugasnya harus ada foto langsung ide lukisnya sih kan gue kagak ngerti pemotretan" protes Clara pada tugas yang Clara tidak suka karna menurutnya tugas memotret suatu hal Clara sangat tidak menyukai. Clara hanya suka jika langsung lukis saja.

"Iyaa yaa bingung banget harus pake segala motret objek nya langsung" balas Damara yang sama hal nya dengan Clara, tidak menyukai kegiatan memotret suatu hal.

"Tenang, kalian jangan risau dan jangan bimbang karna abang Ibnu punya solusi" menenangkan dua sabahat perempuanya, dengan muka yang pede Ibnu pun mencoba mengasih solusi.

"Cielaaa soksoan mau ngasi solusi, yang ada ngasih beban lu mah" Clara tak mempercayai solusi yang akan di berikan teman anehnya tersebut.

"Udah diem, gue mau ngasih solusi nih. gue punya temen dia tuh pinter banget kalo masalah motret gini. gimana, mau gue kenalin gak?" dengan muka percayanya Ibnu merekomendasikan seorang yang katanya bisa membantu untuk tugasnya ini.

"Yakin bisa ngebantu kita, nu?"  tanya Damara yang menatap Ibnu, berharap jika omongan Ibnu ini serius.

"Yakin seratus persen bisa, lu jangan ragu dah" sungguh sangat meyakinkan.

"Yaudah dah, ayo kenalin tuh orang yang lu maksud tadi. dari pada kita harus mikirin cara motret objek bakal ribet lagi pasti!"  pasrah Clara yang sudah menyerah memikirkan tugas ini dan menyetujui solusi yang Ibnu kasih.

Damara mengangguk untuk menyetujui solusi Ibnu.

"Okee nice, nanti sabtu gue kenalin tuh orang ke lu pada" semangat Ibnu.

Entah kenapa Damara mempunyai firasat yang aneh dan lebih anehnya lagi kini dada Damara berdenyut tak karuan. Ibunya bilang kalau semisalnya dada berdenyut tak karuan itu menandakan akan terjadi sesuatu, entah hal baik atau buruk. Damara hanya berdoa agar yang datang adalah hal baik.

 Damara hanya berdoa agar yang datang adalah hal baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung...

bisakah kita kembali bersama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang