MK. 57

3.2K 110 7
                                    

JAMETTTTT, PLIS AKU BARU DAPET IDEEEE. WKWKWKWKWKWK SORRY YAAA NUNGGU LAMAAAA BANGETTTT.

* Kejadian lagi

Mahen telah sampai di rumah pada pukul 23.45 Rumahnya sangat sepi, ia menduga bahwa Keisha sudah tertidur pulas di kamarnya. Ia pun pergi ke dapur untuk mengambil minum, setelahnya pergi ke atas untuk bersih bersih.

Saat ia membuka pintu kamar, ia melihat Keisha yang sudah tertidur pulas di atas kasur itu. Mahen tersenyum saat melihat istrinya yang tetap terlihat cantik meskipun sedang tidur.

Ia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, tangan, kaki, gosok gigi, dan lainnya.

Keisha yang mendengar suara berisik di kamar mandi pun membuka mata. Ia masih setengah sadar dan melihat ke sekeliling kamarnya. Tak lama kemudian Mahen keluar dari kamar mandi dan melihat Keisha yang sudah sadarkan diri. Ia tersenyum ke arah Keisha dan menaiki kasur.

Keisha menggosok matanya karena ia masih setengah sadar. Mahen mengelus kepala Keisha dengan lembut. Namun ia terkejut saat merasakan panas di kening keisha.

"Keisha? Sayang? Kamu demam? Kamu sakit?" Tanya Mahen panik sambil memegang pundak Keisha.

Keisha membuka mata lagi dan melihat Mahen, ia hanya menggeleng.

"Tapi kamu demam sayang. Kok bisa sakit sih, bentar ya aku ambilin obat dulu. Aku kompres ya biar panasnya turun?" Ujar Mahen membuat Keisha hanya mengangguk.

Jujur saja Keisha masih ngantuk berat, namun ia juga rindu dengan Mahen.

Tak lama kemudian Mahen kembali membawa tempat air hangat dan kain untuk mengompres istrinya. Ia juga membantu Keisha duduk dan minum obat terlebih dahulu. Lalu ia menyuru Keisha untuk merebahkan tubuhnya lagi, agar dapat mengompres dengan mudah.

Ia mulai mencelupkan kain itu ke dalam air hangat dan memerasnya. Kemudian di taruh di kening keisha yang panas itu.

"Kamu nunggu aku ya pasti? Maaf ya aku pulangnya lama, apalagi kamu sakit gini."

"Gapapa."

"Jangan sakit kei, aku sedih." Ujar Mahen memelas sambil menggenggam tangan Keisha. Sementara sang istri hanya tersenyum melihat Mahen khawatir kepadanya.

"Kamu pusing? Atau ada yang sakit?"

"Ngga kok."

"Yaudah kamu tidur aja ya? Biar aku yang jagain kamu, kamu juga demamnya tinggi ini."

"Kamu ga tidur?"

"Aku jagain kamu sayang, aku khawatir sama kamu."

"Jam berapa?"

"Jam 12 malem." Jawab Mahen sambil memasukkan main itu ke air hangat lagi.

"Tenang aja, setelah demam kamu turun aku tidur kok. Udah ya, sekarang kamu tidur dulu. Jangan mimpiin cowo lain, pokoknya isi mimpi kamu harus aku." Ujar Mahen memasang raut wajah seperti akan marah.

"Iyaaa iyaaa."

"Merem, mimpi indah sayangku." Ujar Mahen manis sambil mencium punggung tangan istrinya.

***

Pagi nya Keisha bangun terlebih dahulu, ia melihat Mahen yang tertidur di sebelahnya namun sedikit ke bawah. Ia meraih rambut Mahen dan mengelusnya pelan. Tangannya beralih ke keningnya, ia merasa demamnya sudah turun.

Mahen terlihat sangat nyenyak saat tidur. Pasti kelelahan menjaganya semalaman. Apalagi dia baru saja pulang dari luar.

Ia pun bangkit dari kasurnya dan menyelimuti tubuh Mahen. Ia turun dari kasur dan keluar kamar untuk pergi masak di dapur. Jujur saja semalam ia mengalami mimpi buruk dan mungkin penyebab demamnya adalah Mimpi itu.

MAHENDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang