Kehidupan tak akan punya cerita,jika tak ada masalah di dalamnya.
~alleta amora~Seorang gadis cantik yang kini merapikan anak rambut nya,dengan tersenyum manis sambil menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
"Perfect,alleta emang selalu tampil sempurnah di setiap harinya"
Tok..tok..tok..
Lamunan alleta buyar setelah terdengar ketukan pintu kamar,dan di ikuti dengan suara merdu ibunya "let..ayok turun sayang,papa mu udah nunggu di bawah"
"Siap mah,ini alleta otw turun"alleta mengambil langkah keluar dari kamarnya,setelah menjawab ucapan ibunya.
"Pagi pah" alleta melangkah lebih dekat lagi ke meja makan,dan memberikan kecupan di kedua pipi ayah dan ibu nya.
Menjadi anak tunggal,membuat alleta tumbuh sebagai anak yang manja dan selalu mendapatkan apa yang dia mau. Meminta sesuatu yang memiliki nominal besar adalah salah satu kebiasaan alleta,dan itu di selalu di berikan oleh Bram.
Suara dentingan sendok memenuhi ruang makan yang hening itu,terkadang ada sedikit pembicaraan yang menghiasi sarapan pagi mereka.
Mobil mewah dengan warnah merah menyala itu,mulai memasuki area sekolah dan tentu saja menjadi pusat perhatian seluruh siswa.bukan hal baru,namun entah mengapa hal itu selalu menjadi bahan tontonan di setiap paginya.
Seorang gadis cantik dengan gaya yang elegan turun dari mobil dengan kacamata hitam yang bertender di hidung nya
"Gila sih al,penampilan Lo di pagi hari emang gak pernah gagal buat ngalihin atensi semua siswa"celetuk Rina,sahabat alleta yang kebetulan baru sampai menghampiri alleta.
"Emang Lo pernah lihat ada cowo di sekolah ini yang gak tertarik Ama gue?"alltea membuka kacamatanya dan menyimpannya di saku
"Iya deh si paling primadona"tawa kecil terdengar nyaring mengiringi langkah alleta dan rina,hingga beberapa menit setelahnya sebuah insiden terjadi dan sukses memancing kemarahan alleta
Bughh....
"Lo punya mata gak sih hah?"alleta mengibas ngibaskan kameja nya yang barusan basah sebab terkena pancaran dari seember air yang di bawah oleh seorang gadis
"Ma_maaf,a_aku gak sengaja let__ arghhh.."sang gadis yang barusan menabrak alleta meringis kesakitan saat merasakan perih di bagian kulit kepalanya
Sungguh alleta benar benar menarik rambut gadis itu dengan kencang,dan tidak menghiraukan ringisannya sama sekali
"Lo bilang apa tadi?" Alleta menambah tarikannya sehingga sang gadis memejamkan matanya,guna menahan rasa perih di bagian kulit kepalanya. "Lo pikir kata gak sengaja Lo itu,bisa bikin seragam gue bersih lagi"
Kejadian itu benar benar menjadi bahan tontonan siswa lainnya,bahkan kini beberapa kamera merekam kejadian itu.
Inilah sikap alleta yang sebenarnya,alleta merupakan anak yang manja.saking manjanya,alleta selalu melakukan semua sesukanya dengan bebas sebab kekuasaan ayahnya
Rina yang melihat hal itu,melipat kedua tangannya di depan dada sebelum berkata "kasihan banget sih Lo,tapi gue bersyukur sih,karena Lo, gue bisa lihat pertunjukan menyenangkan di pagi hari"kekehan kecil keluar dari mulut Rina di ikuti dengan tatapan bahagianya.
Jika di rumah alleta di kenal sebagai anak yang manis dan manja,maka itu akan berbanding terbalik jika di sekolah.
Bugh....
"Lap sepatu mahal gue pake seragam Lo" ucap alleta setelah mendorong tubuh gadis itu hingga kini berada tepat di depan sepatu alleta
Melihat tak ada pergerakan sedikitpun dari gadis itu,membuat alleta kembali emosi. "Lo tuli hah,gue nyuruh Lo lap sepatu gue,bukannya malah bengong" suara alleta kini naik satu oktaf hingga membuat gadis di depannya gemetar ketakutan.
Dengan gerakan pelan gadis itu mulai menarik ujung kamejanya,dan mengarahkan ke arah sepatu alleta yang terkena sedikit jipratan air yang tumpah tadi.
Bugh....
Baru saja ujung kameja gadis itu hampir menyentuh sepatu alleta,namun ternyata sesuatu yang tak terduga terjadi.
Posisi gadis tadi yang berjongkok di depan alleta,kini menjadi terhuyung kebelakang sebab tendangan yang di layangkan oleh alleta
"Gak jadi deh,takut sepatu gue jadi lebih kotor akibat bersentuhan dengan kameja murah Lo itu"alleta menegakan tubuhnya yang awalnya sedikit membungkuk. "Cabut"dengan mengangkat tangannya sudah membuat Rina paham akan kode yang di beri alleta
Rina mengikuti langkah alleta yang mulai menjauh meninggalkan gadis tadi, dengan Isak tangis dan air mata yang terus mengalir.
Jika kalian bertanya mengapa tidak ada yang menolong gadis itu,jawabannya adalah,sebab mereka tak ingin terlibat dengan alleta.
Seluruh siswa,bahkan guru guru tak ingin terlibat masalah dengan alleta sebab kekuasaan ayahnya. Sekolah yang kini alleta pijak pun termasuk bagian dari Yanga ayahnya
Bisa di bayangkan kan,bagaimana kekayaan yang di miliki ayah alleta.
......
Mobil mewah milik alleta kini berjalan membelah ramainya jalanan dengan kecepatan di atas rata rata.
Tujuan alleta saat ini adalah pusat perbelanjaan yang memiliki stok barang mewah lemitid edition yang tentunya memiliki nominal yang terbilang tak masuk akal.
"Gilaaa,dah lama banget gue gak shopping,gak nyangka hari ini bisa shopping juga"
"Iyah dong,sesuai kesepakatan kita kemarin"alleta melepas sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil. "Cabut"
Alleta dan rina kini mengelilingi seluk beluk pusat perbelanjaan yang luas itu hanya untuk mencari tas keluaran terbaru dari brand andalan mereka.
Alleta adalah tipe orang yang tak mempermasalahkan harga asalkan dirinya senang.contoh seperti saat ini,dirinya baru saja menghabiskan puluhan juta hanya untuk beberapa tentengan yang berada di tangannya
"Gue laper Al,mampir resto dulu lahh"
Alleta menatap ponselnya dulu sebelum menjawab ajakan Rina "mama suruh cepet pulang sih,tapi gue rasa setengah jam cukup" dengan senyum mengembang di keduanya,alleta dan rina membawa tubuh mereka untuk mampir di restoran andalah yang sudah menjadi tempat favorit alleta.
Baru saja menginjakan kaki di dalam restoran itu,namun mata tajam alleta malah lebih dulu menangkap sosok yang tak asing di benaknya
"Gali,itu gali kan Rin?"tunjuk alleta kepada sosok pemuda yang kini tengah tersenyum manis sambil menggenggam tangan seorang gadis
"Mana al_ oh itu,Iyah itu beneran gali kok,tapi cewe itu_"
"Sialan"alleta melangkah maju menghampiri sosok pemuda yang telah menjadi kekasihnya selama dua tahun belakangan ini
Brak....
Pemuda yang bernama gali itu tergelonjak kaget saat dengan tiba tiba alleta mengebrak meja nya
"Lo gila ha_" mata gali terbuka lebar saat melihat alleta di hadapannya."alleta...kam_kamu...kamu ngapain di sini?"gali gelagapan hingga memandang ke segala arah
"Dia siapa sayang?"belum sempat alleta menjawab namun gadis di depan gali lebih dulu bertanya
"Lo yang siapa,ngapain Lo berduaan sapa cowok gue hah"
Gadis itu hanya menyerit heran sebab tak mengerti maksud dari uacapan alleta "maksud Lo apa?"
"Alah....sok sok an bego,mau jadi pelakor Lo hah"
"Jaga mulut Lo yah" sungguh gadis itu tak menyukai ucapan alleta barusan
"Kenapa? Takut apa yang gue bilang itu bener yah"tubuh alleta kini beralih menatap gali "dan untuk Lo,kita putus. Gue gak mau punya cowok yang tubuhnya murah" dengan perasaan kesal dan tak karuan,alleta berjalan pergi dengan tentengan di tangannya tanpa menghiraukan teriakan dari Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan harapan
Teen FictionBukan tentang ketua geng motor dan gadis polos,bukan juga tentang gadis lugu yang menjadi bahan taruhan.ini tentang alleta,yah...alleta Amora. Alleta yang sempat berfikir jika hidupnya akan terus di selimuti luka,mulai merasakan sedikit harapan keti...