luka dan harapan 5

9 2 1
                                    

"Cuihhh....."alleta meludah ke arah samping membuat semua yang menyaksikan itu kaget bukan main.

"Lo gak masuk kriteria manusia yang harus gue takuti"

Wow...daebakh.alleta benar benar menjadi satu satunya yang berani menantang Naumi di depan umum.

Seorang pria dengan tatapan tajam dan dingin itu terus menyaksikan sikap alleta yang di anggapnya berbeda dari yang lain.bisa dia lihat jika tak ada sedikitpun ketakutan di mata alleta.sungguh sesuatu yang sangat menarik.

"Lo_"

"Ada apa ini?" Suara dri pria paruh baya dengan pakaian dinasnya mampu membuat ucapan naumi menggantung di udara

"Bubar bubar,pagi pagi bukannya ke kelas malah ribut di parkiran.bubar kalian"

"Huuuuu...." Para siswa yang awalnya berhamburan di parkiran,kini mulai bubar dan menuju kelas masing masing,kecuali alleta dan tiga orang most wanted yang tadi membuat penghuni sekolah heboh

"Kamu,anak baru?"tanya guru itu

"Iyah pak"

"Mari ikut saya" guru yang sering di sapa pak Rijal itu berjalan lebih dulu di ikuti oleh alleta dari belakang.tapi sebelum itu,alleta melirik ke arah tiga pria tampan itu terlebih dahulu,sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya

"WOYYY"

"anjg"umpat Gatra

"Lo gila hah,ngapain teriak teriak gitu"sungguh Gatra kaget bukan main

"Yah Lo berdua ngapain bengong hah? Terutama Lo ja,ngapain sih ngeliatin tu anak baru? Naksir lu ma dia?"

Heningg....

"Sial,gue lupa kalo ngomong sama raja sama aja ngomong sama patung"kesal Samuel karena tak mendapat respon dari Radja

"Cabutt" Radja melangkahkan kakinya untuk masuk,di ikuti dengan dua antek anteknya dri belakang.

"Nama kamu siapa?"

"Alleta Amora pak"

"Yang kemaren daftar katanya pindahn dari Jakarta yah?"tanya pak rijal

"Iyah"

"Kalo begitu kamu masuk di kelas XI IPS 2,mari ikut saya"

Pak Rijal membawa alleta hingga sampai di depan kelas yang bertuliskan XI IPS 2 pada bagian depan kelas

"Selamat pagi anak anak"

"Pagi pak"jawab para siswa serentak

"Hari ini kalian kedatangan teman baru.Alleta,silahkan masuk"

Dengan langkah pelan alleta mulai masuk hingga kini semua mata tertuju pada nya

"Gilaaa,anak baru kita cakep juga yah"

"Hmm,gue yakin Naumi kalah saing sama dia"

"Ehh...itu bukannya anak baru yang tadi sempat cek Cok sama Naumi yah?"

"Emang Iyah?"

"Iyah,kata Naumi kita bebas ngebuli dia"

"Kok gitu? Cantik padahal,sayang banget kalo harus di buli"

"Mending nurut dari pada kita yang kena kan" bisik bisik antara dua siswa itu mampu alleta dengar,namun dirinya bersikap bodo amat.toh dia juga tidak takut SMA sekali jika mereka benar benar membuatnya

"Silahkan kan perkenalkan diri mu"

"Kenalin gue alleta Amora,panggil aja alleta"

"Udah gitu doang? Ck, gak asik"ucap salah satu siswa laki laki

"Gak mau sok asik ntar di kira caper"ucap alleta dengan memutar malas bola matanya dan melihat kuku cantik nya

"Silahkan duduk di bangku kosong sebelah sana"tunjuk pak Rijal pada satu bangku kosong di samping gadis dengan kacamata yang bertender di hidungnya,dan pandangan yang menunduk

Alleta berjalan dengan pandangan lurus dan tegap,serta dengan wajah angkuhnya.

Pelajaran mulai berlangsung namun alleta terlihat cuek dn beberapa kali menguap,belajar adalah hal yang membosankan baginya

Alleta Amora:

Alleta Amora:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mmm...kam_kamu gak nulis?"tanya gadis berkaca mata yang tidak lain adalah teman sebangku alleta

Alleta menatap remeh ke arah teman sebangkunya ini

"Lo nanya gue?"

"Hmmmm....kenalin,aku ana"ucap ana dengan senyum manis di wajahnya,dan tangan kanan yang naik memperbaiki kacamatanya yang sempat melorot

kenalin,aku ana"ucap ana dengan senyum manis di wajahnya,dan tangan kanan yang naik memperbaiki kacamatanya yang sempat melorot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alleta hanya menatap uluran tangan Anna tanpa membalasnya. Seumur hidup alleta tidak pernah bergaul dengan orang yang berpenampilan cupu,bahkan di sekolah lamanya yang berpenampilan cupu adalah target buli nya

Merasa tak ada respon dari alleta,ana memutuskan untuk menarik kembali uluran tangannya,mungkin saat ini alleta sedang tak ingin di ajak berkenalan

Jam pelajaran sudah selesai,dan saat ini sudah memasuki waktu istirahat

Alleta menyimpan kembali bukunya yang terlihat kosong tanpa isi satu huruf pun,kemudian berdiri dan berjalan keluar

Bughhhh....

"Shittt..."umpat alleta saat kedua lututnya terbentur lantai akibat kaki seseorang yang menghalangi jalannya

"Oops,sory sengaja hahhaha"

Alleta memejamkan erat matanya sebelum akhirnya berdiri dan menatap teman sekelasnya yang barusan membuatnya jatuh.

Tangan kanan alleta terangkat dan menjambak rambut gadis itu hingga sang empuh meringis kesakitan

"Awshhhh..."

"Oooppsss,sory sengaja"alleta melepaskan jambakannya kemudian berjalan kelua dan tak menghiraukan umpatan yang keluar dari mulut gadis tadi.

Teman teman sekelasnya yang menyaksikan itu di buat terkejut.pasalanya,selama ini tak ada yang berani melawan Mirna,salah satu babu Naumi yang telah di suruh suruh hanya untuk bisa bergabung dengan circle nya naumi.

Setelah berhasil gabung dengan circle Naumi,Mirna jadi sering membuli dan bersikap seenaknya di dalam kelas.

"Silan,Lo lihat aja gue bakalan ngadu ke kak Naumi" seolah tuli,alleta bersenandung ria,dan seolah tak terjadi apa apa

"Lo semua kenapa diam hah,Lo semua lupa kalo kak Naumi ngasih kita ke bebasan buat buli dia"

Hening...tak ada yang mengeluarkan satu kata pun saat mendengar ucapan Mirna

"Shit,ngomong sama Lo semua gak ada gunanya sialan"kesal Mirna karena tak ada yang meresponnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka dan harapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang