Chapter 1 : Nama kamu

7 2 0
                                    

Suasana yang didatangkan dari negeri cinta, Italia benar benar mendebarkan setiap turis yang menginjakkan kakinya disana.

Disini, Sabiru Langit Sanja Pradipa, fotografer dari Indonesia yang kehabisan ide untuk proyek barunya memutuskan untuk singgah sebentar ke negeri cinta ini sembari melepas penat, dan mungkin saja ia mendapat inspirasi untuk proyek barunya.

Dengan kamera yang selalu menggantung di lehernya, ia berjalan menaiki tangga yang mengantarkannya kepada tempat yang dapat langsung memperlihatkan pantai malam dari ketinggian, dengan ombak yang menyegarkan pendengaran setiap insan disana.

Ah, disini dipenuhi pasangan yang sedang bemesraan, Sanja menggaruk telinganya yang tidak gatal, merasa aneh bahwa dia kesini sendirian. Ia menengok kepada spanduk besar didekatnya " Menara cinta" Tulisan yang tertera disana membuat Sanja tertawa kaku.

Ia menghiraukannya, ia lebih memilih menikmati angin yang dihasilkan dari ombak yang menari, dengan sesekali memotret keindahan disana.

Klik

Jarinya menekan tombol foto, ia memotret sesuatu di depannya. Sesuatu yang mampu membuatnya terpaku selama hampir 1 menit.

"Hei? Apakah kau baru saja memotret ku? "

Suara seorang perempuan dengan bahasa italia nya yang begitu khas membuat Sanja tersadar dari lamunannya.

'Indah' pikirnya.

"Ah, maaf saya tidak sengaja memotret anda, anda terlihat sangat indah miss" Ucapnya kaku.

"Apakah kau orang asing? Bahasa Italia mu tidak begitu bagus"

"Ya miss, saya dari Indonesia"

"Wah! Benarkah? Saya juga dari Indonesia loh! Haha"

Sanja tersentak, wajahnya memerah padam, tawanya yang begitu halus dan indah membuat jantung Sanja berdebar lebih keras.

"Perkenalkan aku shasha"

Tangan mereka yang bersentuhan membuat jantung Sanja berhenti berdetak selama 3 detik.

"Biru ya? "

"Eh? "

"Nama kamu" Shasha menunjuk kepada tag nama yang dia kalungkan.

"Saya Sanja" Sanja berucap heran.

"Biru"

"Saya ingin memanggil anda Biru, boleh kan? "

Senyumannya membuat Sanja semakin yakin, inikah tujuan dia diciptakan?

"Baiklah, panggil saya sesuka anda" Sanja memalingkan wajahnya, sekarang wajahnya benar benar seperti kepiting rebus!

"Eiy? Kamu ngambek? Hahaha" Shasha menyenggol lengan Sanja dengan sikunya.

'Aku tidak akan mencuci baju ini! ' Ucapnya dalam hati.

"Kamu kesini sendirian? Dan... Fotografer? "

Sanja mengangguk.

"Kamu baru saja memotret ku kan? Kamu tahu kan, memotret seseorang itu tidak boleh loh! Bahkan bisa kena denda loh! "

Sanja tersentak, ia langsung membuka kameranya, mencari foto yang baru saja ia ambil, tangannya gemetar, susah rasanya menghapus foto yang begitu sempurna itu.

Shasha tertawa melihat wajah gusar Sanja.

"Pftt- hahaha aku hanya bercanda! Jangan memasang wajah seperti itu! Kamu seperti anak kecil yang tidak bisa merelakan balon yang baru saja dia beli! "

Wajah Sanja memerah mendengar ungkapan shasha.

"Jika kamu tidak ingin menghapusnya, kamu boleh menyimpannya kok"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang