#03

113 9 0
                                    

Happy reading.




Harlen sedang berada di kamarnya, setelah bersih-bersih Harlen melamun sebentar menatap sepatunya yang kotor karna tumpahan es cream tadi di sekolah. Karna masih merasa kesal Harlen mengambil sepatu itu memasukkannya kedalam kotak, lalu melempar asal kotak itu kebawah ranjang, Dia melakukan itu agar tidak terlalu kepikiran lagi.

Setelah itu Harlen merebahkan dirinya di atas kasur miliknya, mencoba bambawa dirinya ke alam mimpi, bukan ke alam barzah ya.

Tetapi semakin mencoba untuk tidur Harlen malah semakin tidak bisa memejamkan matanya, Harlen memegang bagian pipi kanan di wajahnya, lalu teringat lagi dengan tamparan keras yang di layangkan orang itu padanya. Bukan masalah tamparan itu semenyakitkan apa, tapi seberapa malunya seorang Harlen di tampar di depan umum.

"Jesma Kalandra Putra"gumamnya mengingat nama laki-laki itu

"Liat aja, Gua bakal bikin Lo berlutut cuma buat dapetin maaf dari Gua nanti"sumpah Harlen


"HAHAHA.."tawa Laska dan Haikal saling bersahuta di kelas 12 IPS 1 semenjak setengah menit yang lalu

"Apaan yang Lo pada ketawain dah"tanya Awan yang baru saja memasuki kelas di iringi Selen

"Haha..mata Harlen kek panda"jawab Laska masih lanjut tertawa

Plakk..

Plakk..

"Berisik"datar Selen setelah menggeplak kedua kepala belakang Laska dan Haikal secara bersamaan

"Tai Lo Len"kesal Laska

"Aduh..kagak-kagak deh Gua mau punya Bini kek Lu"ucap Hailak

Harlen dan Awan hanya bisa meringis menatap kejadian sehari-hari itu, sepertinya benar kata Laska bahwa tak lama lagi Dia dan Haikal akan gagar otak karna terus mendapat kdhp. (kekerasan dalam hubungan persahabatan)

"Kenapa"tanya Selen menatap ke Arah Harlen

"Gak bisa tidur"jawabnya datar

"Mirikirin utang Lo, atau Lo bangkrut"cibir Laska dan hampir mendapat pukulan sayang lagi dari Selen, kalau Dia tak cepat-cepat menghindar tadi

"Kadang Gua juga mendukung kdhp Selen sih, soalnya mulut Lo gak ada rem"sindir Awan

"Diem Lo bayi sapi"kesal Laska


"Masalah kemarin"tebak Selen dan mendapat anggukan dari Harlen

Saat mereka tau apa alasan Harlen tak bisa tidur, mereka saling bertatapan menebak-nebak apa yang akan di lakukan Harlen nantinya.

"Tok..tok.."terdengar suara ketukan meja di dekat mereka, yang membuat mereka semua menoleh

"Aku mau bicara bentar bisa"tanya orang itu, dan di balas tatapan bertanya balik dari mata Harlen, seperti bertanya mau bicara sama Gua

"Apa"datar Herlan

"Aku mau minta maaf, kata Bunda sama Ayah Aku juga salah karna udah nampar Kamu kemarin, kita saling maafan aja ya"ajak Jesma mengulurkan tangannya, tapi tak kunjung di balas oleh Harlen

"Berlutut terus minta maaf"pinta Harlen mutlak, yang membuat teman-temanya kaget terlebih Jesma

"Har itu keterlaluan gak sih"ucap Haikal mencoba membujuk, tapi hanya di beri tatapan dingin oleh Harlen

"Kamu di kasih hati minta jantung ya, Aku udah coba pake cara baik-baik loh, Kamu malah semenah-menah"marah Jesma tapi mencoba tetap tenang

"Inget ya Harlen Erlangga Adiwianta, dunia itu berputar dan karma itu nyata, jangan sampe Kamu yang berlutut nantinya cuma buat dapet maaf dari Aku"sarkas Jesma penuh penekanan lalu pergi

karma [Hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang