chapter 2

164 28 3
                                    

Reine terdiam karna ucapan Moona yng mengadilinya ia selalu terbayang dengan kata-kata sang raja dan menganggap itu yang paling aman bukan yang paling bahagia

==Bersambung==

Reine yang sudah pundung dan tidak tahu harus apa hanya terdiam di depan Moona, Moona yang selalu melihat Reine hanya memandanginya sebelum kembali membuka suaranya

"Semangat cobalah untuk menyakinkan raja"

"Kayanya ga ngaruh."

"Tuh gitu doang dah nyerah"

"Yah buktinnya aja gini,aku harus gimana lagi??"

"Giman-"

Tiba² obrolan mereka terputus karna seorang putra raja dari kerajaan lain yang mendapati sang putri sedang berada di tempat tahanan, Reine yang melihatnya berdiri perlahan dan mengibas pakaiannya dengan tangannya sebelum menghadap ke pangeran tersebut

Reine langsung memasang wajah kesalnya yang membuat Moona bingung apa yang telah terjadi

"Putri..apa yng kau lakukan di sini?"

"Tidak ada"

"Kau bisa saja di marahi raja jika ia tau mengenai hal ini"

"Kau tidak perlu membawa dia di saat seperti ini"

Reine berjalan melewati pangeran itu dan meninggalkan ruang bawah tanah dengan segera,sedangkan Moona terdiam dan hanya menatap pangeran yang sedari tadi masih berdiri di depan selnya

Ia merasakan aura yang tidak enak di sekeliling sang pangeran itu,moona yang masih memperhatikan nya tiba-tiba mendapat tatapan balik dari pangeran itu

"Mengapa bisa putri dekat dengan orang kelas bawah seperti mu"

Setelah nya berkata seperti itu pangeran pergi meninggalkan Moona dan ruang bawah tanah untuk mengejar Reine

------------------

"Putri! Tunggu!!"

Pangeran yang mengejar Reine dari tadi dan berlari terengah-engah, Reine yang mendengar itu melihat ke belakang dan menghentikan langkah nya

"Ada apa"

"Hey kenapa cuek banget sih"

Ucap pangeran yang mulai mendekati Reine dan mencoba mengelus dagu Reine,dengan cepat Reine menangkis tangan nya dan menjauh beberapa langkah darinnya

"Apa mau mu" ucap Reine sinis

"Bukannya sudah jelas kalau kita bakal menikah ya?"

Reine terdiam karna mendengar kembali kalimat itu dari mulut selain ayahnya

"Putrii..kita akan hidup bersama dan mempunyai anak"

"Kau hanya ingin tahta sang raja."

Ucapan Reine membuat sang pangeran berhenti melangkah dan tersenyum dengan memasang wajah seringainya

"Wah memang benar rumor soal kepintaran putri kerajaan pavolia ini,bahkan melebihi pemikiran ayahnya.."

Ia menepuk tangannya dan mengambil langkah kecil mendekat ke arah Reine.."benar sekali Reine.."

"Aku akan memberitahu raja tentang ini"

Ucap Reine yang mencoba mengancam nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•||The Throne And The Future||•[PavoNova]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang