^_^ Happy Reading ^_^
-o-o-o-
"Haish!"
Baekhyun berdiri di depan mobilnya dengan kap terbuka. Kedua matanya dengan teliti mengamati rangkaian kabel dan mesin yang terdapat di dalam kap itu.
Hhhhh...
Padahal dia sedang terburu-buru, tapi mobil tuanya ini membuat ulah dengan tidak mau berjalan.
Setelah membuang nafasnya, karena kenyataannya dia tak begitu memahami mesin mobil, Baekhyun berjalan ke samping dan membuka pintu depan mobilnya untuk mengambil ponselnya dan mendial sebuah nomor.Namun setelah sekitar dua menit, panggilannya terabaikan begitu saja oleh si penerima.
Baekhyun kembali membuang nafasnya dan menatap ponselnya nelangsa.
Waktu menunjukkan hampir tengah malam, tentu saja panggilannya diabaikan oleh pemilik bengkel yang sudah menjadi langganannya. Si pemilik juga pasti sedang istirahat.
"Hah!"
"Ada yang bisa kubantu?"
Baekhyun tersentak dan langsung menoleh pada pemilik suara berat yang berdiri tak jauh darinya itu.
Matanya sedikit memicing memperhatikan pria tinggi itu. Berusaha mengenali wajah yang cukup familiar itu."Nu... Gu... Ah! Tuan Muda Park?"
Pria itu tersenyum lebar.
"Tak perlu memanggilku seperti itu. Kenalkan! Park Chanyeol imnida."
Baekhyun menatap bergantian tangan kanan Chanyeol yang bersiap menyalaminya dan wajah tampan perwaris Park itu yang sedang tersenyum.
Hmm!
Sepertinya artikel dan cerita yang di dengarnya dari beberapa majalah dan juga beberapa orang yang pernah bertemu langsung dengan pria itu salah. Di artikel yang dibacanya atau dari cerita yang di dengarnya, Park Chanyeol di gambarkan sebagai sosok dingin yang tak pernah tersenyum pada siapapun.
Tapi...
"Hah!" Chanyeol mengibas-ibaskan tangannya yang tak kunjung di sambut Baekhyun.
"Mian." Baekhyun membungkuk sopan meminta maaf.
"Apa ada yang bisa kubantu?" tanya Chanyeol lagi. Baekhyun menggeleng tak yakin.
"Mobilku tiba-tiba mogok dan aku tak tahu karena apa. Hmm..." Baekhyun mengendikkan bahunya.
"Mari kita periksa!"
Chanyeol melangkah menuju bagian depan mobil Baekhyun. Memperhatikan isi dalam kap mobil yang sudah terbuka itu.
"Kau bisa menstarternya?"
Baekhyun mengangguk, lalu kembali ke dalam mobil dan mencoba menstarter mobil itu. Sampai Chanyeol memberi isyarat untuk berhenti, baru gadis itu berhenti dan kembali ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Never Wrong
أدب الهواةPertemuan tak terduga itu, menghasilkan sebuah perasaan cinta. Entah di sadari atau tidak, nyatanya.... senyum tipis yang terkembang di bibir gadis itu, mampu menghadirkan debar halus di dada seorang pria. Chanyeol tak menyangka, hari itu akan mengu...