Happy Reading All!
***
"NENG AWAS NENG!"
BRUAKK
Belum sempat menoleh bahkan bernapas, kini gadis itu justru malah tertabrak mobil.
Ah tidak.
Dia tidak tertabrak, hanya hampir saja. Tapi tetap saja tau! Badannya terlempar dan kepalanya pun berdarah mengenai batu. Sialan!
"Ah anjing, apalagi ini Tuhan?"lirihnya sebelum ia direnggut paksa kesadarannya.
***
Didalam ruangan serba putih dengan aroma obat yang khas itu, terdapat lima orang sekaligus yang sedang perang dingin dengan tak lupa tatapan datar khas andalannya.
Salah satu diantara orang itu, pria paruh baya yang masih mengenakan dasi kantor itu menatap datar pada seorang gadis yang sedang menunduk.
Ya...
Baru saja dia sadar, sudah dimarahi saja. Sialan memang!
"Cleo. Kamu tau apa kesalahan kamu?"pria paruh baya itu menatap nyalang pada anak perempuan pertamanya itu.
"Engga. Emang apa?"Rairy, gadis yang belum memahami apa yang terjadi kini justru malah diintrogasi oleh seseorang yang tidak ia kenal sama sekali.
Ia bingung. Ingin teriak dan tantrum saja rasanya. Tapi, berkat dirinya yang mudah beradaptasi di lingkungan baru itu benar-benar sangat membantu. Ia kini masih diam, membiarkan pria itu untuk terus berbicara. Dikarenakan ia juga ingin mengetahui siapa pria itu dan mengapa pria itu berbicara padanya. Entahlah...
"Ngejawab aja kamu!"sinis seorang wanita paruh baya itu.
Kini, Rairy tidak lagi menundukkan wajahnya. Wajahnya menatap cengo wanita di hadapannya ini.
Wtf?!
Gadis itu benar-benar menjatuhkan rahangnya tidak percaya! Apa maksud wanita di hadapannya ini? Bukankah tadi pria itu bertanya? Lantas apakah ada yang salah bila dirinya hanya menjawab? Aneh, dan benar-benar menyebalkan menurutnya.
"Loh, tadi kan nanya. Ya harus dijawablah, gimana kali,"balesnya dengan wajah lempeng tak berdosa. Yang justru membuat kedua pasangan paruh baya itu benar-benar naik pitam!
"Cleoza Falsanzy!"
"Pokoknya saya gamau tau lagi. Kamu harus sesegera mungkin mau dijodohkan dengan putra tunggal pewaris Abimana itu! Dan, jangan pernah untuk kabur seperti tadi, mengerti?!"Dean, pria yang menjabat sebagai orang tua dari Cleoza itu menahan amarahnya.
Sebagai orang tua dari anak perempuan pertama di keluarganya ini, Dean merasa marah atas aksi kabur-kaburan yang dilakukan oleh anaknya ini.
"Dan...kamu,"Dean menunjuk Cleoza--atau Rairy yang kini menempati tubuh gadis itu. "Saya juga pokoknya gamau dengar atas penolakan yang kamu lakukan itu! Sudahlah, turuti saja kata saya."
"Ayo Yera, kita pulang."lanjutnya sambil menarik lengan istrinya, Zandila Asyera.
Setelah perginya pasangan paruh baya itu, Rairy mengalihkan pandangannya pada kedua makhluk berbeda jenis kelamin di hadapannya ini dengan pandangan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension
FantasyKarma. Ya, gadis itu akhirnya mendapatkan sebuah karmanya, dikarenakan dirinya yang senantiasa menghujat novel yang dibelinya itu. Rairy Falsanzy. Atau yang biasa disapa Rairy. Dia adalah gadis ceria nan periang, namun sifatnya berubah total saat pe...