Prolog

18 5 0
                                    


Azura elyza zyvana, Gadis berusia 18 tahun, gadis yang sangat mengagumi langit dengan impiannya yang setinggi langit, namun sangat sederhana.

Bagi Zura, menjadi langit itu hal yang menyenangkan. Mengapa? Karena langit tak kekurangan orang yang mengaguminya, tak sedikit pula orang yang suka padanya, bahkan tak ada sedikitpun orang yang benci pada langit dan Zura ingin sekali berada di posisi itu.

Dari ia duduk di bangku SMP sampai sekarang ia sudah memasuki kelas 3 SMA, ia terkenal dengan anak cupu, anak kulkas dan tak sedikit yang menjuluki Zura sebagai anak introvert. Ya, mau bagaimana lagi, Zura bukan tipikal orang yang suka berlebihan dalam berbicara, dia lebih suka berbicara seadanya dan seperlunya saja.

Akan tetapi, dibalik sifat introvert Zura, dia sangat suka menulis, ia memiliki buku diary sejak dulu, bahkan sejak masih berumur 8 tahun. ia selalu menulis semua hal yang terjadi di hidupnya, sampai sekarang. Itulah sebabnya ia jarang berbicara banyak kepada orang lain, karena ia lebih suka mengutarakan isi hatinya di dalam sebuah buku diary.

Mimpi Zura sebenarnya sangat sederhana, sedari kecil ia ingin sekali menjadi penulis hebat, penulis yang karyanya terkenal dikalangan masyarakat, penulis yang karyanya bukan hanya dibaca melainkan memberi banyak pelajaran bagi pembacanya.

Zura mulai menata mimpinya itu saat ia masih umur 10 tahun. masih sangat dini, bukan? dan ia mulai mencoba mewujudkan mimpinya seperti menulis cerpen, menulis cerita fiksi, ataupun cerita nonfiksi sejak ia menduduki bangku kelas 2 SMA. Terhitung ada 3 karya yang di buat Zura dari kelas 2 SMA sampai sekarang.

Hal yang membuat Zura ingin sekali mewujudkan mimpinya ialah, ia ingin menunjukkan ke semua orang yang mengenalnya bahwa introvert tidak selamanya buruk jika kita pintar memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Namun, Zura berfikir mungkin mimpinya itu tidak akan terwujud karena ia tidak mendapatkan restu dari Rizal, sang Ayah. Ayahnya menganggap menjadi penulis itu adalah hal yang tidak bermanfaat sama sekali, sebenarnya mimpi Zura sangat di dukung oleh Syiffa, bundanya. Akan tetapi sang bunda tidak bisa membela Zura karena sifat sang Ayah yang sangat tidak bisa ditentang itu.

Inilah kisah Zura, perjuangan Zura, yang berusaha mewujudkan mimpinya, menunjukkan kepada semua orang yang pernah menghinanya bahwa dia mampu, dia bisa, perjuangan Zura untuk meyakinkan Ayahnya bahwa menjadi penulis itu adalah impiannya sedari kecil, dan bagi Zura menjadi penulis bukan hanya sekedar menulis saja akan tetapi memberi banyak pelajaran bagi pembaca, dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan jika ada penerbit yang meminang ceritanya.

Akankah mimpi Zura terwujud? atau malah sebaliknya, mimpi Zura akan menjadi angan-angan saja? Mari ikuti kisah Zura sampai akhir 💗

Dream And SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang