prolog

12 0 0
                                    

Yang datang pasti akan pergi, ada awal pasti ada akhir, ada hidup juga ada mati. Semua tidak ada yang abadi. Semua hanya tentang waktu, tak peduli seberapa jauh kau melangkah, seberapa kencang kau berlari, dan tak peduli bagaimana kau mencoba menghindarinya, saat Waktumu untuk jatuh, maka kau pasti jatuh. Saat tiba waktunya kau pergi, maka kau juga akan pergi.

Tak ada yang namanya keberuntungan, yang sebenarnya terjadi adalah takdir. baik yang telah lalu maupun yang akan berlalu semua terjadi atas garis pengikat itu.

Tak ada yang bisa merubah apa yang sudah digariskan oleh surat kuasa tuhan. sekuat apapun kita berusaha, jika takdir tak berpihak pada kita semua akan sia-sia.

Tapi tak adil rasanya jika hanya selalu merasa sakit tanpa ada Bahagia yang meyertainya. jika saja, kalau dan andai hanyanyalah kata perumpamaan yang bisa menghibur diri.

Bisakah kita merubah takdir kehidupan?

Bisakah kita memutar roda kehidupan dengan tangan kita?

Jika bisa, gadis yang penuh akan luka itu pasti ingin merubahnya.

Dia, si gadis pemimpi yang tak lagi bisa bermimpi. Dia, Lila. Yang cahayanya tidak terang, tidak juga gelap, namun redup bagai awan mendung yang tak pernah bisa menurunkan rintik hujan.

LAYU REDUP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang