09

319 44 1
                                    

sekarang adalah masa ospek hari ketiga yang dimana sekarang Hera dan teman-teman nya sudah berkumpul di lapangan

"selamat pagi semuanya apa kabar?, seperti yang kalian tau hari ini adalah hari terakhir masa ospek kalian kalian siap" ucap luhan

"siap kak" teriak serentak para maba

"oke pada hari ini kami ingin kalian meminta semua tanda tangan para kating dan dosen dengan jumlah 100 tanda tangan dan dikumpulkan pada waktu jam makan siang, jika tidak maka hukuman menunggu kalian" ucap mahen selaku ketua bem

"baik kak" ucap para maba

"silahkan berpencar dari sekarang untuk mencari tanda tangannya" ucap mahen

para maba yang mendengar hal itu segera berpencar untuk mencari tanda tangan para dosen dan kating

  begitu juga dengan hera, rena, nana,
  jevano, shora, sean, dan ningning
saat ini mereka sedang bersama mencari tanda tangan para dosen dan kating

"woi kurang berapa lagi nih, gw capek banget" ucap Rena

"sama gw juga capek banget" ucap nana

"cailah kak capek mulu lu mah kerjaannya, sabar dikit napa" ucap shora kepada kakaknya

"iya nih rena ama nana gasabaran banget tapi aku juga sebenarnya capek banget" ucap Hera

"lu mah kak ternyata sama aja" ucap shora

"kurang 8 tanda tangan lagi sih ini, tapi siapa aja yang belum yah gw lupa" ucap jevano menjawab pertanyaan rena

"oh iya tanda tangan abang lu ama temen-temen nya belum ada nih jev" ucap ningning

"ah iya, mending sekarang kita cari mereka kayaknya sih masih di lapangan" ucap jevano

"ayo deh gw juga udah capek banget mau istirahat" ucap sean

akhirnya mereka semua bergegas pergi ke lapangan untuk mencari mahen dan gengnya

"woi bang minta tanda tangan dong" ucap jevano kepada mahen

"yang sopan dikit lu gw disini masih kating sekaligus ketua bem yah" ucap mahen

"siap tuan mahen yang terhormat saya dan teman-teman saya izin meminta tanda tangannya yah tuan" ucap jevano dengan nada ketus

"cih sini dah cepetan" ucap mahen mengambil buku adiknya itu

"abang bem hera minta tanda tangan nya juga yah" ucap Hera

mahen yang mendengar suara itu langsung mengalihkan pandangannya kepada hera

"ya" ucap mahen singkat dan padat

"adek hera tersayang kamu ngapain disini mau ketemu abang mu yang ganteng ini yah" ucap Luhan

"cih dia adek gw yah bangsat" ucap dery menoyor kepala luhan

"anjir kepala gw sakit anj" ucap luhan

"abang bangsat itu apa" ucap Hera kebingungan

"eh bukan apa-apa sayang lupain aja yah, oh iya kamu ngapain kesini udah nyari tanda tangannya" ucap Dery kepanikan

"belum bang kurang 8 tanda tangan nih sekarang tanda tangan cepat gw mau istirahat capek anjir" bukan bukan hera yang menjawab melainkan rena

"heh ada adek rena ternyata, dari tadi gakelihatan mau minta tanda tangan abang yah sini-sini biar abang tanda tangan khusus untuk adek Rena tercinta" ucap luhan kepada rena

"najis bangsat" ucap rena

"udah udah sekarang mending tolongin tanda tangan yah bang gw udah capek banget mau istirahat" ucap nana menengahi dan langsung menyerahkan bukunya kepada Luhan dan dery

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Queen of MahendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang