Bagian 2

34 17 20
                                    

Terdengar suara gelas yang pecah tersenggol oleh Gabriel, Rifki buru-buru mematikan telepon nya.

Rifki pun menoleh ke arah Gabriel ke belakang.

Dengan perasaan kecewa Gabriel langsung pergi ke kamarnya dan mengunci kamarnya.

Alvin berkata " Rif itu si Gabriel kenapa?"

"Ga tau tuh" Kata Rifki. Rifki berpura-pura tidak tau bahwa Gabriel mendengar nya.

"Oh ya tadi gue dengar ada suara gelas jatuh" ucap Alvin.

"Iya ada gelas jatuh tadi dibikin Gabriel"

Alvin pun membersihkan pecahan kaca yang berserak di lantai.

Disaat hari sudah malam Rifki mulai memikirkan yang terjadi tadi sore dikamarnya.

"Gimana kalau Gabriel mendengar perkataan ku tadi ya?" Gumam nya dalam hati.

Dengan perasaan khawatir akhirnya dia memutuskan untuk menghidupkan musik sehingga dia tertidur.

Pada pagi hari Rifki terlambat bangun dan melihat Alvin dan Gabriel sudah makan sehingga menimbulkan rasa khawatir yang semakin kuat.

"Cepetan woi malah bengong lu, makan sini nanti telat" ucap Alvin sambil menyiapkan nasi untuk Rifki.

Pada saat Rifki mau menjawab Alvin Gabriel dan Rifki saling tatap-tatapan mata.

"Ehm...iya Vin makasih ya udah siapin nasi gue" ucap Rifki kepada Alvin.

Selama mereka sarapan rasa khawatir Rifki bergejolak semakin memikirkan Gabriel.

Mereka pun pergi ke sekolah.

Saat melakukan pelajaran Rifki terus menerus memikirkan masalah nya bersama Gabriel Sehingga...

"Rifki kenapa kamu melamun!, coba jawab soal yang saya berikan" kata pak Budi dengan memberikan tatapan tajam kepada Rifki.

"Ehhh... Pak saya belum ngerti bagaimana cara jawabnya" ucap Rifki kepada pak Budi.

"Kamu ini kebiasaan melamun, makanya kalau bapak lagi menjelaskan itu di dengarkan" ucap pak Budi kepada Rifki.

"Iya pak, maaf pak" ucap Rifki kepada pak Budi.

Sepulang sekolah mereka mencari mobil Gabriel yang terparkir di halaman sekolah.

Mereka langsung pulang ke rumah tidak seperti biasanya. Biasanya sepulang sekolah mereka pergi nongkrong di cafe ataupun makan siang di restoran.

Sesampainya mereka di rumah, mereka melakukan pekerjaan rumah.

Akan tetapi tidak seperti biasanya. Kali ini semua pekerjaan rumah hanya Gabriel yang melakukan pekerjaan.

Sementara itu Alvin dan Rifki bingung melihat Gabriel kenapa dia melakukan pekerjaan rumah itu sendiri.

Tiba-tiba.....

Kringgggg!!!!!!!! Bunyi suara dari salah satu gawai milik mereka.

~~~~~~

Apakah itu salah satu teman Rifki yang menelponnya kemarin, atau itu gawai milik Alvin dan Gabriel????

Persahabatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang