1. Unlucky

51 4 0
                                    


Aku berjalan cepat menuju kelas yang telah di tentukan dari pihak sekolah karna takut menempati tempat duduk yang tidak kuinginkan. Ya, sekarang adalah hari pertama masuk di kelas 11 ini setelah libur panjang -tapi yang menurutku sangat cepat- telah berakhir.

Dan aku berhenti di sebuah kelas lalu membaca nama ruangan tersebut yang bertuliskan KELAS 11 IPA 1 dan tanpa pikir panjang aku masuk ke kelas tersebut dan mulai memikirkan dimana aku harus duduk. Mataku menatap bangku kosong di pojok kanan kelas dan mulai berjalan ke arah bangku itu. Aku menaruh tas bergambar Disney diatas meja dan pada saat bersamaan duduklah seorang lelaki yang kuakui cukup tampan. Tak terima tempatku di duduki olehnya dan tanpa bisa kucegah aku meneriakinya, "What the hell are you doing here?!"

"Duduk." Jawabnya setenang mungkin.

"Tapi ini tempat gue duluan yang nempatin jadi mendingan lo pergi. Gue mau duduk!!" Jawabku dengan kekesalan yang sudah di ubun-ubun.

Tiba-tiba tarikan yang tak terduga membuatku jatuh kepangkuannya. Dengan masih menampilkan muka syok dia membisikan kata-kata di telingaku yang membuatku tidak percaya kalau dia mengeluarkan kata-kata menjijikan itu. Dengan langkah kesal aku bangun dari pangkuannya. Mengambil tas di atas meja dan berlalu begitu saja setelah menginjak kakinya dengan setulus hati dan jiwa raga meninggalkan dia dengan teriakannya dan segala umpatan kesalnya padaku. Ya, siapa perduli.

Aku menghentikan langkahku dan menatap ke seluruh ruangan kelas yang hanya menyisakan satu bangku kosong yaitu tepat berada di depan lelaki sial itu. Dengan hati tidak ikhlas aku menempati tempat itu dan sekilas aku melihatnya menampilkan smirk kepadaku. Aku tidak mau ambil pusing dan mulai memperhatikan guru yang baru saja datang.

* * *

Bel istirahat berbunyi mebuat seluruh anak berteriak gembira dan menuju 'surga dunianya' sekolah apalagi kalau bukan kantin. Pada saat aku berada di depan kelas tiba-tiba dari sampingku munculah sebuah suara cempreng yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ariane Gracelin Dinata yang biasa aku panggil Grece, dia adalah sahabatku semenjak aku menginjakan kaki di bangku Sekolah Dasar. Dia cantik, berkulit putih dan tinggi. Bisa dibilang dia adalah tipe wanita yang di idam-idamkan oleh kaum adam. Oke, kembali ke topik awal.

"MILYYYY." Ulangnya dengan teriakan yang bisa bikin pendengarnya mengalami masalah pada pendengaran. Oke ini lebay, tapi serius suaranya sangat cempreng.

"Apaansih, Ce. Gausah teriak-teriak gitu dong. Lama-lama kuping gue beneran harus diperiksa ke dokter THT kalo kaya gini caranya." Ucapku kesal dengan kelakuannya.

Dia meringis, "Sorry, abisnya lo juga sih di panggilin daritadi malah ngelamun aja. Mikirin yang jorok-jorok kan lo." Tuduhnya dengan sangat kejam.

PLETAK!!!

Dengan kekuatan penuh dan ke ikhlasan dari hati yang terdalam aku menjitaknya dengan penuh perasaan. "Gila lo ya, Ce. Abis liburan otak lo bukannya makin bener ternyata malah makin korslet ya."

"Yeh songong lo. Korslet-korslet gini juga lo mau kan temenan sama gue sampe 9 tahun." Ucapnya sewot.

"Ah tau ah bodo. Kantin deh yuk, laper. Berdebat sama lo bisa makan waktu sampe Ed Sheeran bikin boyband juga gak kelar." Ucapku yang langsung menarik tangannya menuju kantin.

Sesampainya di kantin kami berbagi tugas menuju penjual bakso dan penjual es jeruk. Dan memilih tempat di pojok ruangan karna kami tidak suka menjadi pusat perhatian apabila duduk di tengah ruangan. Dan kami pun makan dengan khidmat dengan bercerita liburan panjang kami masing-masing.

* * *

Bel berdering kencang menandakan jam pelajaran sudah habis. Dengan langkah yang biasa saja aku berjalan ke pagar sekolah yang ternyata Pak Surya telah menjemputku. Aku membuka pintu belakang mobil dan menyapa Pak Surya, "Siang pak." Ucapku dengan senyum mengembang di bibirku. "Siang juga neng." Jawab Pak Surya dan langsung menancapkan gas pergi meninggalkan sekolah.

Sesampainya dirumah aku mengucapkan salam dan menyalimi ibuku yang sedang berada di dapur. Lalu pergi menuju kamar untuk mandi dan juga berganti baju.

Oke, perkenalan sedikit. Namaku adalah Emily Vanescya Hood. Aku adalah seorang gadis yang mempunyai tinggi standart dan berkulit putih. Ayahku adalah seorang pengusaha yang mempunyai Hood company dan ibuku adalah ibu rumah tangga biasa. Tapi bagiku ibu sangat luar biasa karna memberikan anak-anaknya kasih sayang yang tidak pernah habis. Oh iya, aku itu 3 bersaudara. Aku mempunyai 2 kakak lelaki tampan yang sangat protektif dan jahil sekaligus. Namanya adalah Revan Julio Hood dan Tristan Erlangga Hood.

Kak Revan berumur 20 dan saat ini masih kuliah semester 6 di Oxford University. Bukan hanya tampan tetapi Kak Revan juga jenius jadi tidak diragukan lagi kenapa dia bisa masuk Universitas yang di idam-idamkan di dunia ini. Oke lanjut, Tristan Erlangga Hood kakak kedua yang mempunyai wajah tak kalah tampan dengan Kak Revan. Dia sekarang kelas 12 dan berumur 17 tahun beda 2 tahun dariku dan bersekolah di sekolah yang sama denganku yaitu di SMA Merdeka. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku kelas 11 dan Ka Tristan kelas 12 tapi umur kami hanya terpaut 2 tahun, karena pada saat umurku 5 tahun aku sudah memasuki Sekolah Dasar. Dan yang harus kalian tahu, Kak Tristan itu termasuk ke jajaran The most Wanted, Karena bukan hanya tampan dan pintar dalam bidang akademik tapi Ka Tristan juga jago dalam olahraga. Buktinya saat ini dia menjabat sebagai kapten futsal. Tapi di dalam kelebihannya itu, dia mempunyai sifat kekanakan dan jahil akut. Oke sudah dulu perkenalannya tentang keluargaku kalo terus di lanjutin bisa-bisa sampe besok gak kelar.

Setelah selesai mandi dan berganti baju aku menuju tempat tidur dan tiba-tiba aku kembali mengingat perkataan yang di ucapkan oleh lelaki sial itu.

Flashback on

.....saat berada di pangkuannya dia memeluk pinggangku dengan erat dan berkata tepat di telingaku. "Jadi apakah kamu mau duduk disini? Aku tidak keberatan duduk begini terus sampai setahun kedepan. Dengan kamu di pangkuanku mungkin kita bisa melakukan something special sambil guru menjelaskan." Ucapnya dengan suara serak dan mengakhiri dengan satu kecupan di telingaku. Merasa jijik dengan perkataannya aku memilih mengalah dan pergi dengan menginjak kakinya dan pergi untuk mencari tempat duduk lain.

Flaskback off

Aku menghela nafas berat memikirkan betapa sialnya hari pertamaku masuk sekolah setelah libur panjang dan terjebak dengan cowo nyebelin bin mesum itu selama setahun kedepan.

"Ah sialnya." Dan terdengarlah sebuah teriakan merdu seorang wanita yang tidak lain adalah My mom. "Tristan! Mily! Turun makan siang dulu." Teriak mama dari ruang makan. "Iya ma." Teriakku dan pergi berlari ke ruang makan yang ternyata sudah ada Kak Tristan.

* * *

Hai munculah wattpad baru yang terlintas ide baru hari ini, ngetik hari ini dan terbit hari ini 23juni'15. Maaf belum ada POV cowonya, soalnya masih bingung nama cowonya siapa. Bye!

AdolescenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang