Setelah berjalan dengan kurun waktu yang tak begitu lama, akhirnya Gaming sampai pada salah satu tempat makan yang memang ia tuju, yakni Xinyue Kiosk.
Sang pemuda surai coklat bercampur merah lantas mencari tempat yang akan disinggahi. Duduklah ia pada bangku yang disediakan untuk dua orang, walau tak ada seorang lagi yang menemaninya duduk di kursi itu.
Gaming mengangkat satu tangan, membuat tanda kalau dia ingin membuat pesanan kepada salah seorang pelayan. Salah satu pelayan yang melihat seorang pelanggan mengangkat tangannya lantas dengan segera menghampiri.
"Oh, Gaming, kamu datang lagi." Ujar sang pelayan sesaat mengetahui siapa pelanggan yang akan ditanyai pesanannya.
Tak heran jikalau satu atau dua orang pelayan mengenal dan bahkan hafal dengan wajah Gaming. Kehadirannya di tempat makan itu bahkan sudah tak bisa dihitung jari lagi, saking seringnya ia datang ke Xinyue Kiosk.
Dengan senyum simpul Gaming menjawab, "Aku harap kalian tidak bosan dengan kedatanganku sebagai pelanggan."
Pelayanan yang sudah siap dengan buku pesanan di tangannya lantas menggeleng dengan ramah seraya berkata, "Tentu saja kami akan dengan senang hati menyambut pelanggan yang ingin terus berkunjung ke tempat kami!"
Gaming terkekeh setelah mendengar kalimat jawaban yang diberikan. Sedikit basa-basi seperti ini tidak selalu buruk untuk membuat relasi dengan seseorang menjadi lebih kuat.
"Baiklah, aku pesan seperti biasa ya." Gaming akhirnya mengemukakan pesanan yang pasti telah dihafal juga oleh sang pelayan.
Yang mendengar kemudian mulai mencatat, ingin memastikan lagi tentang pesanan yang telah dibuat, "Berarti satu porsi dim sum dan satu gelas teh. Apa pesanan itu cukup?" Tanya sang pelayan sekedar memastikan.
Gaming mengangguk dengan mantap atas pernyataan dari sang lawan bicara, membuatnya pergi meninggalkan Gaming masih dengan keramah-tamahan yang memang telah ditetapkan.
Netranya mulai melirik ke sembarang arah hanya untuk menghilangkan waktu yang digunakan untuk menunggu pesanan miliknya. Xinyue Kiosk memang merupakan salah satu tempat makan yang cocok dijadikan tempat bersantai sekaligus mengisi perut yang cacingnya sudah menari-nari kelaparan.
Pemuda dengan netra cokelat itu beruntung karena datang tepat waktu sebelum tempat itu benar-benar dipenuhi oleh banyak orang yang memang telah penat karena seharian bekerja.
Setelah puas dengan hal yang dilihatnya, akhirnya Gaming mendapatkan apa yang ia tunggu. Satu porsi dim sum dan teh kesukaannya pun datang, dengan wewangian yang sangat menggugah selera.
Setelah mengucap rasa terima kasih pada yang telah mengantar makanan, Gaming menyatukan tangan dan mulai dengan satu kalimat wajib sebelum makan.
"Selamat makan!" Intonasi suaranya bahkan bersemangat hanya karena ingin makan.
Telah melupakan kekesalan serta penyesalan yang dirasa, Gaming perlahan mulai menghabiskan seluruh dim sum dan satu gelas yang berisikan teh kesukaannya.
Ternyata dengan melampiaskan emosinya pada makanan, suasana hati Gaming bisa seketika kembali bersemangat.
Karena dirasa sudah cukup lama menghabiskan waktu di Xinyue Kiosk, Gaming beralih ke meja kasir untuk menetapkan semua yang harus dibayar.
Betapa terkejut ketika dirinya sampai di meja kasir karena mendapati seseorang yang ia tahu di sana.
"Ah, bukankah kamu Gaming, seorang penari wushou itu?" Sosok di kasir itu berbicara, buat Gaming sedikit terdiam untuk sementara.
Pilihannya untuk ke Xinyue Kiosk memang tidak salah!
Ternyata takdir hanya sedikit bermain dengannya di awal tadi.
"Boleh aku tau siapa namamu?" Sepertinya Gaming sedikit bersemangat sampai lupa apa yang seharusnya dilakukan di meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐃𝐌𝐢𝐑𝐄 ー⌗Gaming
Romansa❝what an excellent dance to do.❞ ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀ Now playing: 𝗚𝗮𝗺𝗶𝗻𝗴 𝘅 𝗙! 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 ♪ 𝟶:𝟶𝟶 ──◍───── 𝟷:𝟹𝟶 ↻ ◁ || ▷ ↺ ♫ Mengagumi seorang idola atau sosok yang keren it...