1. Transmigrasi itu nyata

26 3 1
                                    

Silau cahaya membuat mata yang sudah lama terpejam perlahan terbuka memperlihatkan iris amethys yang sangat indah di sertai bulu mata panjang dan lentik.

"Ugh.. bagaimana bisa aku berpindah ke dunia ini." Gumamnya pelan sambil menatap sekelilingnya. "Apa ini sebuah kamar seorang putri indah sekali." Tampak takjub dengan arsitekturnya rumit namun indah.

"Cermin aku butuh cermin." Di dalam cermin terlihat bayangan seorang wanita sangat cantik berambut pirang mempunyai mata amethys yang berkilau, hidung mancung namun kecil bibir tipis dan sexy, dan bertubuh proposional.

"Inikah aku yang baru Hazkia Xeneiya Yervant Lex Cathedra seorang permaisuri kejam yang membenci putranya sendiri, dan kelak putranya akan menjadi penjahat paling kejam di negeri ini." Ucap Hazkia pelan sambil memandang takjub bayangan di cermin. "Sekarang masih belum terlambat untuk merubah takdir raga ini dan putranya, aku akan tetap bersikap seperti biasa agar orang-orang tak curiga." Lanjutnya.

Pada kehidupan sebelumnya Hazkia merupakan seorang dokter jenius yang akhirnya terbunuh di tangan keluarga pasien yang gagal dia selamatkan. sebelum Hazkia sadar, dia mendapat ingatan pemilik tubuh dan sekarang Hazkia bertransmigrasi ke tubuh ibu penjahat terakhir paling kejam yang kelak meninggal karena menyelamatkan anaknya.

Sebelum ini Hazkia tidak pernah percaya transmigrasi ataupun cerita fiksi yang tidak masuk akal dia orang yang logis tapi sekarang ini sungguh sulit diterima otaknya yang selalu berpikir logis.

Beruntungnya dia mengetahui alur ceritanya dari sahabat baiknya Eevone yang selalu menceritakan kisah ini berulang-ulang. Sahabatnya itu memang selalu suka membaca novel kemudian di ceritakan ke teman-temannya.

Tok tok tok

"Yang mulia permaisuri saya akan membantu anda menyiapkan diri." Kata seorang pelayan di balik pintu.

"Masuklah Ana." Jawab Hazkia yang berdiri di depan cermin. "Dan siapkan airnya untuk ku mandi." Lanjutnya

"Baik yang mulia." ucap Ana Sambil berlalu.

"Ana apa kau tahu sekarang tahun berapa ?" Tanya Hazkia.

Walaupun bingung Ana tetap menjawabnya "Tahun 588 bulan aperire tanggal ke 20 yang mulia."

'Masih awal kalau tidak salah 10 hari setelah kejadian malam itu, dan seminggu lalu merupakan hari pernikahan Hazkia sama kaisar' pikir Hazkia. "Baik Ana sekarang bantu aku membersihkan diri." Setelahnya ia berjalan ke kamar mandi.

~¢¢¢~

Hazkia sekarang tengah bersantai di gazebo taman yang dipenuhi beragam macam bunga. Ketenangan inilah yang di rindukan Hazkia setelah sebelumnya di kehidupan dulu dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Hazkia melihat ke sekelilingnya tatapannya terpaku pada sebuah pohon mangga yang buahnya terlihat ranum apalagi itu mangga muda terlihat segar dan Hazkia ingin buah itu.

Dengan antusias Hazkia berjalan ke sana. Hampir saja Hazkia meneteskan liurnya karena membayangkan rujak yang masam pedas, Pasti sangat enak.

"Permaisuri Anda mau kemana." Tanya Ana yang melihat Hazkia pergi.

Hazkia terus berjalan tanpa menoleh ke Ana. "Aku mau ambil mangga muda."

Ana menghampiri Hazkia sambil berlari kecil. "Tunggu dulu permaisuri saya akan panggilkan pengawal untuk mengambil buahnya."

"Cepatlah Ana."

Ana bergegas mencari pengawal untuk meminta bantuan mengambil mangga itu. Tapi Hazkia yang sudah tidak sabar langsung memanjat pohon itu untuk mengambilnya sendiri. Dulu di kehidupan sebelumnya saat kecil dia sering memanjat pohon bermain dengan kakaknya. Jadi Hazkia sudah terbiasa.

The Final Boss's MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang