insecure

15 0 2
                                    


لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Artinya : sungguh kami menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.

Stop insecure.....!!!!

kita memiliki kelebihan dan kehebatan masing-masing, yang mungkin tidak kita sadari....

______________________________________________

Mereka berempat begitu menikmati masakan ibu Halimah, sambal ulek nya yang begitu pedas namun membuat mereka nagih, hingga membuat mengalir keringat dari kening  Farid dan reyhan,saat menyantap nya.

  " Pelan-pelan rid, awas keselek loh "
Ujar ibu Halimah.

  " Gak bisa Bu, ini enak banget sumpah "
Sahut Farid.

  " Tuh Reyhan aja Sampek ngga nafas saking dari enak nya " lanjut Farid.

  " Hiss jangan gitu " jawab ibu Halimah.

  " Hehehehe " gelak Farid.

Selesai sarapan mereka pun melakukan kesibukan masing-masing, Farid dan reyhan sibuk mempersiapkan barang-barang nya untuk segera berangkat ke tempat yang di tempat kan pondoknya, meskipun mereka nantinya berpisah Farid ke bandung, dan reyhan di Jogja namun jauh dari rumah Farid.

  " Rid, kamu berangkat besok ?? " Tanya Reyhan Sembari melipat baju-baju nya.

  " Iya Rey, kalau kamu mau berangkat kapan ??? "

  " Kayak nya sih nanti sore aku di jemput Rid, sama kepala sekolah tempat aku ngajar " jawab Reyhan.

  " Owalah ya udah, niatnya sih mau tak anterin ke sana, sekalian maen ke rumah nenek "

  " Udah lah Rid, kamu juga banyak yang harus di persiapkan kan " timpal Reyhan.

  " Iya Rey, kapan-kapan aja kalau aku di sini ,terus kamu masih di Jogja aku samperin ke sana " sahut Farid.

" Oke rid " jawab singkat Reyhan.

Merekapun kembali kedalam kesibukan mereka masing-masing.

***

Waktu berpisah pun tiba,Reyhan berpamitan kepada kedua orang tua Farid, meskipun sebenarnya dengan berat hati ini farid melepaskan Reyhan,karena memang ibu Halimah ini menyayangi Reyhan seperti anak semata wayangnya ( Farid ).

" Bu aku pamit ya, terima kasih selama saya di sini ibu menganggap aku seperti anak ibu sendiri " pamit Reyhan.

" Iya Rey, sama-sama,terima kasih juga selama di sini kami banyak belajar dari kamu " jawab ibu Halimah.

  " Ah nggak lah bu, justru saya banyak belajar dari keluarga ibu, bahwa hidup bukan tentang harta dan tahta, dengan hidup sederhana seperti ini saja sudah cukup sebagai alasan bersyukur " timpal balik Reyhan.

Memang,selama Reyhan di Jogja dan bermukim di rumah Farid,banyak sekali pelajaran yang di dapat Reyhan, lebih-lebih perihal bab syukur, hidup sederhana namun penuh dengan keharmonisan dan cara untuk selalu bersyukur.

  Perpisahan penuh haru itu berlangsung di depan rumah Farid, derai air mata tidak terasa jatuh di pipi Reyhan saat dia membalikkan badannya, mengusap sedikit demi sedikit agar tidak di ketahui oleh keluarga Farid, perpisahan itu sungguh sesuatu yang mengharukan bagi Reyhan,satu keluarga baru yang dia tidak pernah ia kenal sebelumnya,namun begitu menganggap nya seperti halnya keluarga sendiri...

Di tengah perjalanan seperti biasa Reyhan selalu menyempatkan dirinya untuk membuka kitab yang ia selalu bawa.

Lembar demi lembar di bukanya,namun tanpa sengaja di sela dia membaca kitabnya, pandangan nya tertuju ke suatu sudut halte bus yang terdapat seorang wanita muda dengan rambut terurai,wajah cantik dan senyum yang selalu melingkar di wajahnya menambah kecantikan wanita itu.

" Wanita itu " gumamnya dalam hati.

Wanita yang dia lihat di stasiun kereta waktu itu, membuat ingatan nya kembali ke waktu di mana dia bertemu dengan wanita cantik di kampung nya,yang sampai saat ini masih membekas luka karena terlambat untuk mengenal nya, wanita yang selalu datang dalam mimpinya namun harus pergi saat dia bertemu dengan mimpi barunya.

Sampai sekarang pun dia tidak tahu nama wanita itu,hanya sekilas bayangan wajah nya yang ia ingat,dan hanya senyum indah nya yang masih membekas hingga saat ini, beberapa kali dia ingin berkenalan,namun di kalahkan oleh rasa takut dan insecure, merasa belum pantas untuk berkenalan, hingga akhirnya ia pun pergi dan tak pernah tampak lagi, hingga saat ini menimbulkan pertanyaan pada diri Reyhan sendiri, kemanakah pergi wanita itu,.

Trauma di masa lalu sebenarnya mendorong reyhan untuk berkenalan dengan wanita imut dengan paras ke araban, dan tinggi sekitar 160 an itu, namun dia lagi-lagi insecure, merasa belum pantas, padahal dia sendiri bisa dikatakan laki-laki yang perfect, tinggi 170, hidung mancung, kulit putih, dan kecerdasan yang dia miliki, sebenarnya Reyhan salah satu ustadz yang di idamkan santri putri di pondok nya,namun entah mengapa insecure itu masih selalu menghantui Reyhan.

  " Kenapa dek ??? " Tanya laki-laki paruh baya yang sedang mengemudikan setir tepat di depan Reyhan.

  " Tidak ada apa-apa pak " sahut Reyhan sembari melihat sepion tengah yang tepat berada di atas tengah dasboard mobil sedan putih itu, yang disana tampak mata dari sang supir.

" Beneran dek ? " Tanya nya lagi.

" Iya pak, owh iya pak, ini masih lama lagi ya ? " Tanya reyhan.

" Ngga kok dek,palingan sekitar 10 km lagi Sampek " jawab pak supir itu.

" Owalah iya pak "

Perjalanan yang penuh tanda tanya itu akhirnya sampai di tujuan, rumah dengan nuansa jama dulu namun terkesan mewah, dengan paduan cat putih dan abu-abu terang.

" Assalamualaikum pak " sapa Reyhan kepada pria paruh baya yang mengenakan kaos putih oblong yang di setel dengan sarung kotak-kotak ala wadimor yang telat berada di depan pintu rumah itu.

  " Waalaikum salam, Masya Allah ustadz Reyhan Zaqi ya ??? " Jawab pria itu.

  " Iya pak,saya reyhan Zaqi "

  " Mari masuk ustadz, sudah dari tadi kami sudah nungguin  " ucap pria itu sembari meraih tangan Reyhan dan menggandengnya untuk masuk ke rumah itu.

" Enggeh pak " jawab Reyhan malu.

______________________________________________

Selalu tunggu cerita-cerita selanjutnya dari saya, terima kasih....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjalanan Cinta Ustadz Muda ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang