di tolak nya Hasan Al Basri

14 0 0
                                    


وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) di negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi" (QS. Al Qashshash ayat 77).

______________________________________________

Hari itu cuaca cerah, meskipun matahari terbalut awan,namun cahaya nya tersembul dari rongga-rongga awan sehingga menambah keindahan, sungguh indah lukisan tuhan sehingga tak ada tanding untuk melawan.

Pagi itu reyhan mengawali pagi nya seperti biasa, ya itu muthlaah kitab yang sudah di pelajari di pondoknya nya, lembar demi lembar ia baca, hingga menemukan suatu kisah tentang perjalanan cinta salah seorang alim ulama' yaitu syekh Al imam Hasan Al Basri :

Suatu ketika, suami Rabiah Al-Adawiyah telah meninggal dunia. Kemudian Hasan Al-Bashri dan para sahabatnya bertamu ke kediaman Rabiah Al-adawiyah. Hasan Al-Bashri dan para sahabatnya meminta izin untuk masuk ke dalam rumah dan Rabiah mengizinkannya. Rabiah segera mengambil sebuah satir (kain penutup) dan duduk di belakang satir (yang memisahkan antara tamunya dan Rabiah).
Hasan Al-Bashri dan Para Sahabatnya berkata:" Wahai Rabiah, suamimu telah meninggal dunia, silahkan kamu memilih di antara orang-orang zuhud itu, siapapun yang kamu inginkan."
Rabiah segera menjawab: "Benar saya senang dan saya memuliakan kalian semua. Tapi, aku akan bertanya siapa yang paling alim di antara kalian, sehingga aku akan menjadi istrinya".

Mereka menjawab: "Hasan Al-Bashri lah yang paling alim di antara kami"

Lalu, Rabiah mengajukan penawaran: "Jika kamu dapat menjawab empat permasalah ini, aku akan jadi istrimu".

Hasan Al-Bashri berkata: "Baik, tanyalah aku, bila aku mampu menjawab, aku akan jawab"
Kemudian Rabiah mengajukan pertanyaannya yang pertama : "Bila aku mati, aku keluar dari alam dunia ini, aku dalam keadaan muslimah atau kafir ?"
Hasan Al-Bashri menjawab: "ini adalah urusan ghaib (samar) bagi makhluk."

Rabiah bertanya lagi untuk yang kedua kalinya: "Bila aku nanti dikuburkan, dan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir, apakah aku mampu menjawab atau tidak?"

Lagi-lagi, Hasan al-Bashri menjawab: "ini adalah permasalahan ghaib (samar) bagi makhluk".

Rabiah bertanya untuk yang ketiga kalinya: "Saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar besok di hari kiamat, dan buku catatan amal yang dicatat oleh malaikat hafadzah akan diberikan kepada para pemiliknya. Sebagian dari mereka menerima buku catatan tersebut dengan tangan kanannya (yaitu seorang mukmin yang taat) dan sebagiannya lagi menerima dengan tangan kirinya (yaitu orang-orang kafir). Apakah aku menerima catatan amalku dengan tangan kanan atau kiri?"

Hasan al-Bashri menjawab lagi dengan jawaban yang sama: "ini adalah urusan ghaib (samar) bagi makhluk".

Rabiah bertanya untuk yang keempat kalinya: "Suatu saat di hari kiamat, kita dipanggil, sebagian kelompok masuk ke dalam surga, dan sebagiannya lagi masuk ke dalam neraka. Apakah aku termasuk ahli surga atau ahli neraka?"

Hasan al-Bashri menjawab lagi: "Ini juga urusan ghoib (samar) bagi makhluk".

Kemudian Rabiah bertanya: "Apakah orang yang serius memikirkan empat perkara ini masih membutuhkan suami atau sibuk mencari suami?"

Dari kisah ini Hasan al-Bashri ditolak karena tidak mampu memuaskan pertanyaan dari Rabiah al-Adawiyah. Namun, ada hikmah dibalik kisah ini yakni bagaimana seorang hamba Allah sangat takut dengan akhir hidupnya. Ia merasa sangat takut yang tidak lain karena kejernihan hatinya dari kotoran dan berakarnya ilmu hikmah, yaitu ilmu yang disertai amal.

Kisah ini diambil dari kitab Uqudullujjain karya Imam Nawawi Al-Jawi...

Tak terasa air mata reyhan sudah membanjiri pipi nya, sungguh cerita yang mengandung nasehat bagi kita, agar supaya tidak terlalu mengejar dunia, dan lebih fokus untuk urusan akhirat, namun kita juga harus tidak melupakan bagian kita di dunia, dengan kata lain harus seimbang...

" Rey " panggil Farid dari arah belakang reyhan.

" Hmmmm " sahut reyhan sembari mengusap air matanya.

" Loh kamu kenapa Rey, gak kerasan ya di sini, apa ada masalah ? " Tanya Farid panik.

" Gak papa kok rid, cuma baca cerita nya Hasan Al-basri aja kok "

" Maksudnya Rey ?? "

" Iya rid,dunia ini tidak selalu harus kita kejar mati-matian, ambil secukupnya saja, jadi malu sama robiatul adawiyah aku rid, yang sudah tenggelam dalam cinta kepada Allah " terang reyhan.

" Masya Allah, sebegitu nya kamu memaknai setiap apa yang kamu baca ya Rey, Sampek nangis gitu, aku kok gak bisa ya " timpal Farid mendengar penjelasan reyhan.

" Masya Allah rid, bukan tidak bisa, hanya saja terkadang dunia terlalu masuk ke dalam hati kita "

" Iya Rey, terima kasih sudah mengingatkan aku, ya udah ayok masuk, udah di tunggu sama Abah sama ibu " timpal Farid.

" Loh iya tha, jadi gak enak nih aku nya, buat abah sama ibu nungguin " sahut reyhan atas ajakan teman nya itu.

" Udah udah,jangan di pikirin, intinya ayo kita makan "

" Oke lah "

Mereka berdua pun bergegas menuju ruang makan di rumah itu, nampak di ruangan itu satu pasangan yang sangat serasi duduk bersebelahan.

" Maaf bah, maaf Bu, tadi reyhan baca kitabnya terlalu fokus, makanya Sampek lupa kalau sudah jam 7 " ujar reyhan sembari mengambil posisi untuk mendudukkan tubuhnya di antara keluarga yang penuh harmonis itu.

" Ndak papa kok Rey, santai aja kalau sama Abah sama ibu " sahut Abah Farid,

" Nah betul itu bah, lagian kan kita belum mulai kok Rey "

" Hmmm biasa Bu, bah, calon kiyai terkenal " timpal Farid.

" Ojok ngono tala rid, isin aku " sahut reyhan sembari mencubit pria di sampingnya itu..

" Wes uwes, sakno Sego ne loh, Ket mau delak delok gak ghellem di pangan " lerai Abah,

" Enggeh bah, ayo rid ojok guyon tok ae "
Jawab reyhan sembari melirik sinis ke temannya itu.

______________________________________________

Jangan lupa vote ya guys, agar saya bisa semakin semangat dalam belajar  menulis, dan jangan lupa coment guys biar saya tau kesalahan dan kekurangan saya, karena coment dari kalian adalah bentuk semangat bagi para penulis untuk terus memperbaiki tulisannya....

Thanks you so much...

Wassalam...

Perjalanan Cinta Ustadz Muda ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang