Happy Reading
"Pagi Kallias Jeon! lihat aku membawakan mochi untukmu!" panggil Liana dengan senyumannya tak lupa juga brown eyes dan bibir soft peach menghiasi kecantikan wajah gadis itu.
Awalnya Jeon hanya diam sambil memainkan ponselnya tapi setelah kehadiran gadis itu dia langsung menyimpan ponselnya dan menatapnya dengan penuh bahagia karna mendengar dia akan memberikan mochi, tapi setelah dia mengamati gadis itu Jeon terdiam dan menatap Liana dengan wajah bingungnya karna gadis di hadapannya tidak menggenggam apapun. "Aku tidak melihat kau membawakan mochi untukku, kau berbohong?" Tanya Jeon dengan wajah sedikit kesal.
Liana hanya terkekeh lalu menatap Jeon dengan ekspresi manisnya. "Jim, masuklah nanti Jeon memarahiku kalau aku berbohong" Ucap Liana lalu menarik seseorang dari belakang pintu yang tidak dapat jungkook lihat karna terhalang oleh pintu kamarnya sendiri "oh Jiminy? kau mochiku?" Ucap Jeon dengan ekspresi kebingungan nan polos yang membuat Liana tertawa dan duduk dipinggir kasurnya saat Jiminy keluar dari belakang pintu dan berjalan ke arah Jeon "WTF? kita sudah 6 bulan tidak bertemu dan kau hanya memberikan ekspresi dan menganggapku makanan? yang benar saja Kallias!" Ucap Jiminy dengan kesal juga tapi dia hanya berpura-pura.
Jeon tersenyum polos lalu menatap Jiminy sambil berjalan kearahnya dan memeluk Jiminy selama 5 detik dan menatap sahabatnya itu "Terserah saja, yang penting kau masih lebih pendek dariku" ucap Jeon dengan wajah mengejek lalu terkekeh kemudian Jiminy menjitak dahinya " Ingat! aku lebih tua darimu, kallias" ucap Jiminy yang mukai kesal walaupun tatapannya masih bisa lembut kepada Jeon, Jeon hanya meringis karna jitakan Jiminy yang lumayan sakit, tapi dia terlalu gengsi untuk menunjukan rasa sakitnya jadi dia hanya meringis seperti orang berpura pura kesakitan lalu tatapan Jeon berbalik kearah liana yang masih duduk dipinggir kasur sambil memperhatikan mereka berdua.
"Jim, bisakah kau meninggalkan kami sebentar?" Ucap Jeon lalu menatap Jiminy dengan nada lembut agar Jiminy pergi dari sana "Ya, tapi aku penasaran... apakah ada sesuatu diantara kalian?" tanya Jiminy dengan smirknya lalu menatap Jeon dan liana secara bergantian, Jeon tersenyum kecil lalu menggeleng "Aku hanya ingin berbicara penting dengan Liana" ucap Jeon dengan ekspresi biasa saja "Baiklah, Liana aku ingin memperingatkanmu... Jeon itu pria yang nakal jadi kau harus waspada" ucap Jiminy kepada Liana lalu dia langsung keluar dari kamar Jeon sambil berjalan kecil karna mungkin saja Jeon akan mengejarnya dan memukulnya dengan sapu lidi kesayangannya sementara itu Liana hanya tersenyum kecil melihat tingkah Jiminy yang belum mengetahui semuanya.
Seketika mereka menatap satu sama lain "Hi Nana..." ucap Jeon dengan nada lembut lalu duduk disamping liana dan menatapnya dengan lekat "Ya? apakah priaku membutuhkan sesuatu?" tanya liana lalu mengusap rambutnya dan menatap matanya dengan lembut,Jeon langsung memeluk Liana dengan erat , lengannya melingkar sempurna di pinggang rampingnya "Kau tau? aku selalu menunggumu dan ragaku selalu membutuhkanmu" bisik Jeon dengan rasa rindunya lalu menghirup aroma manis dileher Liana yang membuat gadis itu merasakan sengatan listrik sekaligus kupu kupu berterbangan didalam perutnya, tapi Liana hanya bisa mengusap punggung Jeon disaat mereka saling berpelukan, itu semua adalah kebiasaan mereka dari saat masih remaja muda hingga sekarang dan Liana sudah terbiasa dengan Physical apapun yang Jeon beri kepadanya karna pria itu selalu memperilakukan Liana seperti Ratunya walaupun status mereka hanya sahabat dan tidak lebih, jika kalian bertanya kenapa mereka tidak berpacaran? mungkin karna mereka memang hanya membutuhkan hubungan persahabatan bukan relationship yang serius.
"My Pretty sweet girl... am i right? babe? " bisik Jeon dengan suara beratnya lalu menatap Liana dan mencium pipi gadis itu dengan lembut dan membawanya kepangkuannya sambil merapihkan rambut Liana yang berwarna cinnamon lalu menatap bibir mungil gadis itu dan ibu jari Jeon mengusap bibirnya dengan lembut lalu menatap matanya "kamu selalu benar... tapi berhentilah melakukan hal seperti ini... umur kita sudah 24 tahun Jeon" ucap Liana sambil menunduk karna pipinya memerah, disatu sisi dia memang nyaman dengan semua ini tapi disisi lainnya Liana merasa ini sudah terlalu berlebihan walaupun mereka belum sejauh yang kalian kira.
Jeon terdiam lalu menghela nafas "Aku hanya menunjukkan rasa kasih sayangku... apakah itu salah? lagipula kita sering berciuman" suara Jeon terdengar sedikit kecewa saat Liana mengatakan kalimat fakta itu lalu Jeon mendekatkan wajahnya kepada Liana "Besok ulang tahunmu bukan?" ucap Jeon dengan tatapan yang mulai melembut lagi "Ayo buat kenangan baru denganku... mungkin saja ditahun berikutnya aku tidak hadir lagi dikehidupanmu" Jeon mencium bibir Liana setelah mengatakan itu sementara Liana memeluknya dan membiarkan semuanya terjadi begitu saja.
~Terimakasih para readers good for us, Jangan lupa kasih Vote dan komennya ya!! sorry kalau masih banyak yang salah atau ga nyambung soalnya ini first wp ku semoga kalian nikmatin dan ngerti alurnya hehe... oh ya kalian boleh banget kasih saran buat aku.
-Kallias Jeon as Jeon Jungkook-
-Liana or nana-
-Jimmy Park as Park Jimin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Good For Us
Fanfiction"Bukan kah kita sudah berjanji akan bersama selamanya?" Tanya Liana dengan ekspresi wajah yang tampak bingung ketika sahabatnya mengatakan satu kalimat yang membuatnya tertegun hingga kecewa "Itu hanya omongan masa kecil Na." Jawab Jeon dengan tatap...