kimchi

890 70 13
                                    


Setelah kematian Taeyong, Kehidupan orang yang di tinggalkan tetap berjalan. Namun yang berubah adalah bagaimana mereka menjalani hari tanpa Taeyong.

Ten seorang sahabat yang di tinggalkan tentu merasa sangat sedih dan kesepian. Karna bagaimanapun Taeyong punya tempat khusus di hatinya.

Johnny dan Donghyuck tak mengalami banyak perubahan, hanya merasa kosong saja karna biasanya di pagi hari Taeyong sudah di rumah keluarga Lee untuk menemui Haechan.

Keluarga Jung yang terpukul terlihat sangat berubah, Jaehyun menyibukkan diri dengan pekerjaannya di kantor. Bahkan hampir tak pernah pulang kerumah karena setiap ia pulang, ia akan semakin larut dalam dukanya.

Mark. Anak yang sangat menyayanginya bunanya itu, berubah menjadi lebih pendiam dan enggan untuk berbicara berlebihan. Di tambah dengan Jaehyun yang jarang pulang kerumah membuat Mark semakin kesepian.

Seseorang yang paling terlihat terpukul adalah Haechan. Kesehatannya turun drastis, menolak makan, dan mengurung diri di kamar.

Donghyuck dan Ten hampir setiap hari membujuk Haechan untuk Makan. Namun nihil, Haechan menolak dan mengurung di kamar hingga esok harinya saat guru pengajar datang.

Penyakit jantung Haechan pun menjadi lebih buruk karna ternyata Haechan juga berhenti mengkonsumsi obatnya. Kesehatan Haechan benar benar terguncang.

...

"Haechan ayo makan sedikit, kumohon sedikit saja agar kau bisa minum obat" Donghyuck mengarahkan sendok berisi bubur ke arah Haechan.

Haechan hanya menatap lurus ke arah jendela dengan tatapan kosong. Donghyuck bingung dengan cara apa lagi ia harus membujuk Haechan.

Sebenarnya Donghyuck pun juga sedikit terpuruk. Ia merasa sangat sedih dengan perubahan sikap Mark di tambah lagi dengan Haechan yang terus drop seiring berjalannya waktu.

"Haechan bisa gak egois gak?!! Disini semua orang terpukul, bukan cuma kamu. Ku mohon jangan seperti ini" nada bicara Donghyuck yang awalnya tinggi menjadi lirih di akhir.

Ughh aku ngapain sih kenapa malah jadi ngebentak ke Haechan??

"Maaf Haechan, aku terlalu lelah" Donghyuck memberi jarak antara dirinya dan Haechan. Memandangi selang infus yang menusuk ke tangan Haechan, mata kosong Haechan yang terus menatap lurus ke jendela, dan berat badan Haechan yang kembali turun.

"Haechan kamu harus makan, kamu mau aku buatan sesuatu?" Tak ada jawaban dari Haechan, namun ia yang awalnya menatap ke arah jendela memutar bola matanya ke arah Donghyuck.

"Ehh!!, kamu mau apa? Kue?" Donghyuck menawar dengan semangat melihat atensi Haechan yang kini berfokus padanya.

"A-aku ingin kimchi buatan buna.."

Harapan Donghyuck kembali pupus mendengar jawaban Haechan. Bagaimana ia mendapatkan kimchi tersebut, jika orang yang di maksud telah tiada.

...

...

Prok~

Donghyuck menepuk tangannya ketika ia menemukan sebuah ide, bagaimana dengan kimchi buatan Mark???

Rasanya tidak persis namun sangat mirip. Ia lari keluar dari kamar Haechan meninggalkan Haechan yang kebingungan dengan tingkah laku Donghyuck.

...

"Hallo, kamu lagi ngapain sayang" Donghyuck berbicara dengan suara ceria bermaksud agar Mark sedikit terhibur.

"Masak" singkat Mark.

"Masak apa kamu?"

"kimchi"

Seperti nasib Donghyuck sedang baik.

"Owh kebetulan banget!! Kamu bisa bawain kimchinya ke rumah kan?"

"Huh? Kamu gak suka kimchi hyuck" jawab Mark sedikit heran.

"Buat Haechan"

Keduanya hening sesaat, ntah mengapa namun telepon tersebut di putus sepihak oleh Donghyuck.

Gapapa deh, pasti Mark bawain kesini kan

...

Mark yang teleponnya di putus sepihak menatap layar ponselnya cukup lama.

Huh apa aku bisa??

Tanya Mark pada dirinya sendiri. Sebenarnya Mark agak menghindari Haechan setelah kematia Taeyong.

Ia merasa bahwa Haechan terus membuatnya teringat pada ibunya. Hal itu membuatnya sangat susah bangun dari keterpurukan ini.

Tapi Mark tetap memindahkan kimchi ke kotak makan dan memasukannya ke tas. Setelah itu pergi ke rumah keluarga Lee.

...

Mark menatap Haechan dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Donghyuck yang menyadari itu mengambil tas isi kimchi tersebut tanpa aba-aba.

"Ayo makan dulu chan" menyumpit potongan kecil kimchi untuk Haechan.

Haechan membuka mulutnya dan mempersilahkan sumpit di tangan Donghyuck masuk.

Air mata Haechan jatuh.

"Kamu kenapa Haechan?!!! Ada yang sakit?" Donghyuck mendekatkan badannya pada Haechan.

Haechan hanya menggeleng pelan.

"Enak... kimchinya enak" bahu Donghyuck melemas lega, akhirnya setelah sekian lama.

Ia menatap Mark dengan tatapan senang

Mark makasih...


***

Cerita aku ngebosenin ya...
Sedih vote sama komennya makin turun☹️

TBC
🐻🐯

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm here {markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang