3 - Feeling?

639 32 7
                                    

"Eumm.. Itu.."

"Woah X-box keluaran terbaru!" Sehun langsung menghampiri sebuah X-box yang terletak didepan televisi berukuran 42'in. Menatapnya tidak percaya dan menuntut Chanyeol untuk mengatakan dari mana semua ini berasal.

Chanyeol hanya menggaruk belakang rambutnya frustasi, mencari ide agar ia menemukan alasan yang tepat mengenai semua ini dan akhirnya...

"Boneka ini yang membuatnya"

Semua orang terdiam saat melihat Chanyeol mengeluarkan boneka dari saku bajunya. Semua orang terkejut. Lalu mereka..

Tertawa..

"Hahaha, kau makan apa semalam?" Tanya Sehun sambil memukul-mukul bahu milik Chanyeol dengan senang.

"Yak! Berikan alasan yang logis, mana mungkin boneka itu menghasilkan semua ini. Mana buktinya?" Chen mengejeknya sambil tertawa-tawa. Yuri yang masih menjadi boneka belum mau membalasnya, mengingat ia juga tidak menginginkan hal itu.

"Ironis sekali hingga kau menganggapnya bisa membuat sesuatu" Baekhyun menambahkan. Lalu mereka meninggalkan Chanyeol sendirian dikamar itu. Chanyeol hanya menghela nafas pelan, Lalu dengan gerak cepat Chanyeol langsung menutup kamarnya, tidak lupa juga menguncinya.

"Hei" Boneka itu berjalan menuju chanyeol secara perlahan-lahan, melihat Chanyeol yang menunduk, Ia langsung berlari dengan cepat.

"Chanyeol-ah?" Chanyeol hanya mendongak. Menunjukan wajahnya seperti bebek dengan mata sayu -walaupun kenyataan mengatakan jika mata Chanyeol termasuk Belo.

"Kau kenapa?" Persis seperti logat boneka. Kedua tangan kecil boneka itu memegang pipi Chanyeol. Bohong jika pipi Chanyeol tidak bersemu merah.

"Mereka tidak mempercayaiku" Boneka itu hanya mengangguk pelan.

"Aku belum bisa menunjukan wujud asliku didepan mereka, Maafkan aku" Tiba-tiba Boneka itu kembali menjadi rupa manusia. "Maafkan aku Chanyeol"

Chanyeol hanya mengangguk lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya, Tentu saja di ikuti oleh Yuri.

"Yuri?" Yuri mendongak dan menyadari jika ia masuk kedalam kamar mandi bersama Chanyeol. Begitupun Chanyeol yang tidak menyangka jika Yuri akan masuk kedalam kamar mandinya seperti ini. Mereka saling menutup diri, tidak mengeluarkan sepatah katapun.

"Mengapa kau mengikutiku?" Chanyeol pun akhirnya bertanya. "Bukankah aku harus mengikutimu?" Tanya Yuri yang membuat Chanyeol melebarkan matanya tidak percaya. "Err.. Ini Kamar Mandi, Kau tidak boleh masuk" Chanyeol menunjuk semua peralatan ruangan ini lalu menyuruh Yuri untuk keluar. Untung saja Chanyeol masih mampu menahan egonya.

-

"Sampai kapan kau melihat bintang itu?" Tanya Chanyeol sambil mendaratkan kedua tangannya di Jendela. Lebih tepatnya disebelah tempat Yuri duduk.

"Entahlah Yeol" Yuri masih usil memindah-mindahkan bintang itu dan membuat suatu pola yang tidak diketahui Chanyeol.

"Mirip denganmu" Tiba-tiba Chanyeol mendapati kumpulan bintang itu mirip sepertinya. Tidak sama persis, namun hampir serupa. Yuri hanya tertawa atas perubahan wajah yang menghiasi wajah Chanyeol. Jika sebelumnya ia sedih, kini matanya jadi berbinar-binar

"Bagaimana bisa?" Chanyeol menyenggol kecil tangan Yuri disebelahnya lalu mengikuti posisi Yuri disebelahnya. Mereka berdua duduk di jendela dari 3 lantai dan jika kau terjatuh, sudah dipastikan kau akan meninggal.

"Karena aku seorang peri" Yuri tersenyum dan mengganti bulan yang awalnya sabit menjadi bulatan sempurna.

Chanyeol hanya terkesima dibuatnya lalu meletakan kepalanya secara tidak sadar dipundak Yuri. Yuri terkejut, lalu menatap Chanyeol yang sudah memejamkan matanya.

'Perasaan apa ini?'

-Tbc-

Need your respect please~

Every HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang