Saviera Arabella gadis 16thn yang di tinggal ibunya sejak ia berusia 5thn, Orang tua ara pisah sejak ia di lahirkan dengan alasan dia adalah kesalahan dari kedua orang tuanya,
His parents accidentally met at a bar, and yeah, they were both drunk, which means they were unconscious, Yang akhirnya melakukan sebuah ke khilafan.. mungkin,"Ara!!",
Ayah Ara yang memanggilnya dg keras.Bima Alastair, lahir dari keluarga terhormat dg usianya yang masih lumayan muda dia berhasil mendirikan 6 perusahaan besar di berbagai negara,
"I-iya ayah Ara turun",
Suara yang sangat pelan dg badan bergemetar, gadis ini terlihat sangat ketakutan,
"Kenapa yah?",
Ara berusaha hormat kepada ayahnya dg berbicara dg nada yang sangat amat pelan,
"Ga usah basa basi, ini kenapa nilai kamu turun",
"M-maaf yah, ada beberapa soal yang ara nga bis..",
"Alasan!, kamu sudah berani membantah saya?",
Spontan nada tinggi suara ayahnya yang membuat tubuh ara semakin bergemetar,
"Sekali lagi ara minta maaf yah",
"Lihat saya!, maaf kamu tidak bisa mengubah nilai kamu!"
Ayah yang terus menerus berbicara kpd anak nya dg nada yang sangat tinggi itu mulai mencengkram dagu milik ara,
"Kalau sampai besok nilai kamu seperti ini lagi, saya nga mau liat wajah kamu di sin!",
"I-iya yah",
Ara berusaha untuk tidak menangis di depan ayahnya, namun air mata ara jatuh begitu saja tanpa aba aba,
Ara kembali ke kamar dan melihat foto ibunya yang tepat di depan mata ara,
"Bundaaa, bunda apa kabar, maafin ara sekarang jarang ke rumah bunda, ara harus belajar bundaaa.. biar ara bisa ngebanggain ayah, sejak bunda pergi dan ara tinggal sama ayah, hidup ara berubah drastis tau.. dari yang awalnya selau di manja sama bunda di banggain sama bunda, ara juga kangen sama pelukan bunda.. ara kangen rambut ara di elus sama bunda.. pokoknya semua tentang bunda deh hehe, se menjijikan itu ya ara di mata ayah? ara salah ya lahir di dunia",
Ara mulai mengantuk dan akhirnya mulai tertidur di ranjang ia dengan memeluk foto bundanya, ia berharap agar bundanya datang ke mimpinya dan ia bisa bercerita semua kehidupannya setelah bundanya pergi,
*KEESOKAN PAGINYA
Seperti biasa ara harus bangun pagi dan membereskan semua pekerjaan rumah ayahnya, di rumah ayahnya ada 3 pembantu, namun ayahnya lebih memilih ara untuk membersihkan rumah 3 lantai itu,
"Astaga!! aduh gimana nih, pasti ayah marah",
Ara terbangun tepat jam 6.15, yaaa tentu saja telat.
"Ara!! ara!!",
Sial, ayahnya mulai menyadari bahwa ara telat bangun,
"M-maaf yah, ara semale...",
*Plak
*Plak
*Plak
3 tamparan keras di pipi kiri ara yang di berikan ayahnya,
"Tamparan pertama untuk nilai kamu yang turun, tamparan kedua karna kamu tidak mengerjakan apa yang seharusanya kamu kerjakan, dan tamparan yang ketiga itu karna kamu telat bangun!!",
"Ayah, ara minta maaf..",
Gadis itu berusaha meminta maaf kepada ayahnya, tapi tentu ayahnya tidak akan mendengarkan anak yang tak di akuinya,
*DI SEKOLAH
"Ara!!",
Teriakan seorang gadis dari belakang ara, siapa lagi kalau bukan Adellia, Sahabat ara dari kecil tempat bercerita ara dan satu satunya teman ara di sekolah,
"Adel. stop di situ aja ya.. gw nga mau nanti lo di musuhin lagi",
"Ara tapi ini masih sepi",
"Del.. plis ya",
"Yaudah oke, tapi tunggu ra itu kenapa pipi lo memar?",
"Eumm gapapa del..",
"Araaa jangan boong deh itu pas..",
"Del gw ke kls dulu ya, bye",
Ara tidak mau merepotkan sahabatnya adel dg menambah beban ia,
"Woi culun!!",
Tania claraya, seorang pembuli di sekolah dan terkenal di kalangan para laki laki karna kecantikan nya,
"Sini cepetan!!",
"Iya. kenapa tan?",
"yaelah pake nanya, gw belum sarapan, beliin gw sarapan",
"Okee, mana uangnya tan?",
"Ya pake uang lo lah peak, ohiya lupa lo kan emang di takdirkan tol*l ya",
Tania dan teman teman nya mulai membuli ara dan main tangan dg ara serta menyiram air ke tubuh ara hingga tubuh nya menjadi basah dan kedinginan,
"Udah stop, sakit tan",
"Eh culun, berani lo minta stop?",
*Kringg
*Kringg*Kringg
Bel masuk bebunyi, semua murid masuk ke kelas masing masing termasuk ara, tania dan teman teman nya,
*DI KELAS
"Ara! kenapa kamu basah masuk ke kelas!",
"M-maaf bu tadi saya ke..",
"Alasan aja kamu bisanya, sekarang kamu hormat ke tiang bendera sampai jam istirahat kedua",
"T-tapi bu ini lagi hujan",
"Jangan jadikan hujan alasan ara! cepet sekarang!!",
"Ta..",
"Sekarang atau saya tambah hukuman kamu?",
Yaa ara menyerah, sekarang ia berada di tengah tengah lapangan di bawah tiang bendera di temani hujan dan petir.