Hingga suatu ketika
Detak jantung seirama dentingan piano
Mata tertutup bagai malam
Mencari pelita dalam gelap
Menyesakkan dada
Entah hati apa yang tak karuan ini
Bilamana sang surya terbenam
Ku tutup kelambu
Tak apa walau kelam
Menyesakkan hati
Tak perlu khawatir
Harusnya di benakku begitu
Tak perlu mengerti
Harusnya niatku begituRibuan pengendara melalui
Tiap karakter berskenario sendiri
Enggan mencari
Menutup hati
Daku tak takut terluka lagi
Bagaimana juga kan terulang kembali
Lelah hingga tertatih
Berkurangnya jiwa empati
Senyum dikau hanya simpati
Demi waktu yang akan terhenti
Lepaskan aku di malamnya mentariDuka
Yang dulu terluka
Pernah menyambut suka
Bukan, aku tak lepas dari jerat neraka
Air mata yang terseka
Terjatuh entah kemana
Jika
Demikian daku mengenggam luka
Sejak sebelum daku tlah kalah
Banyak jua sajak-sajak dalam benak
Dalam hati
Hingga dalam ucap yang tertahan
Hari-hari sunyi yang akan berjalan
Hingga masa depan
Hingga merasakan
Luka batin
Dalam damaiKisah, tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katarsis
PoetrySebuah coretan kata-kata tak tentu dalam lubuk hati. Author ingin berbagi karangan yang menurut author layak untuk dipublikasi. Apabila kalian suka, jangan ragu untuk vote dan share. Akan jadi sebuah apresiasi bagi author jika kalimat-kalimat yang t...