07 - PICK ME

179 18 2
                                    

D É A R 'J'
.
.
.

"Pacar!"

Jin yang tengah asik bersandar pada mobilnya tersenyum sangat tipis saat melihat Jisoo yang tengah melambaikan tangannya dengan heboh sembari berlari kearahnya.

"Huftt, kirain udah pergi" ujar gadis itu dengan deru nafasnya yang memburu.

Melihat itu, dengan cekatan Jin menghapus lelehan keringat yang mengucur pada wajah cantik kekasihnya. Meski tanpa ekspresi, Jisoo tetap di buat salah tingkah dengan apa yang dilakukan pria itu padanya.

"Pulang sama siapa?"

Jisoo terlihat berpikir sebentar, "eumm mungkin nebeng sama temen. Kenapa kak? mau nganterin Jisoo?" Tanyanya dengan jahil.

Jin mengangguk, membuat Jisoo melebarkan matanya dengan sempurna.

"HAH? BENER--EMM!"

"Jangan teriak"

Jisoo merengut kesal, bibirnya ia majukan beberapa senti sebagai bentuk protes atas apa yang dilakukan Jin padanya.

"Jadi beneran ga nih mau nganter?"

Jin berusaha untuk tidak tertawa melihat wajah itu menatapnya dengan penuh harap. Tangan kekarnya terangkat lalu merapikan anak rambut Jisoo yang sedikit mengganggu penglihatan gadis itu.

"Iya, tapi ke rumah gue dulu"

Mata Jisoo kembalis membola untuk yang kedua kalinya, "HAH?GAK MAU!" Tolaknya cepat.

"Kenapa?"

"Ihh gak mau, ntar ketemu sama orang tua kamu kak! Belum siap aku"

Jin tertawa pelan mendengarnya, "mereka lagi gak di rumah, aman"

Mendengar itu Jisoo menolehkan wajahnya menatap Jin, "Beneran yah kak? Gak boong kan?"

Anggukan sebagai jawaban, membuat Jisoo merengut senang lalu menarik sang kekasih untuk segera masuk kedalam mobil.

-❄️-

Dalam perjalanan, keduanya hanya diam tanpa bertukar kata sama sekali. Jisoo sibuk merapalkan doa dalam hati, berharap orang tua pacarnya itu benar-benar tak ada di rumah. Jin sesekali melirik kearah Jisoo, batinnya bertanya-tanya mengapa tumben sekali gadis itu tidak berisik.

"lo kenapa?"

Jisoo melirik Jin yang baru saja bersuara, matanya mengedip lucu untuk memproses pertanyaan kekasihnya itu.

"Eum, hehe aku takut aja kamu bohongin aku"

Jin menyambut jawaban itu dengan kerutan tipis pada dahi nya. Jisoo menghela nafasnya pelan, menangkup kedua pipi tirus itu dengan tangannya.

"Liat aku, aku takut kakak tuh boong soal orang tua kakak yang lagi ga ada dirumah. Sekarang paham?" Anggukan samar dari Jin membuat Jisoo tersenyum lebar.

"gue ga bohong" Jin berucap sembari menautkan tangannya pada Jisoo.

"Kalau gini terus, bisa-bisa gue mati tolol anjing" Jisoo menutup matanya untuk menetralkan gemuru pada dadanya atas perbuatan cowo yang duduk dengan tenang di sampingnya.

DEAR J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang