D É A R 'J'
.
.
.Jin terbangun dari tidurnya saat seserca cahaya matahari menerobos masuk melewati celah-celah ventilasi, menyapa wajah pucat penuh luka itu.
"shh"
Ringisan kecil terdengar kala dirinya mencoba untuk menegapkan tubuhnya, matanya memicing saat merasakan sesuatu yang pahit dan perih pada mulutnya. Jin mengangkat tangannya lalu menarik sebuah puntung rokok yang tersangkut tepat di antara dinding gusinya.
Matanya menatap nanar puntung rokok itu, air matanya mengalir tanpa dapat dirinya bendung. Nafasnya tercekat, dadanya bergemuruh dengan hrbat kala bayangan dirinya di siksa fisik dan batin oleh sang ayah kembali berputar pada kepalanya.
Isak pilu itu kian menggema memenuhi ruangan putih itu, bersamaan dengan pintu yang terbuka dengan kasar.
"Jin-ah!"
Jin mendongak menatap sang ibu yang tengah menatapnya sendu, hingga tak lama dirinya dapat merasakan pelukan hangat ibunya yang turut menangis bersamanya.
"Maafkan eomma yang tidak bisa melindungimu lagi, eomma benar-benar tidak berguna"
Jin tak menjawab, tenaganya sudah habis bahkan untuk mengeluarkan satu katapun.Hal itu tentu dirasakan sang ibu yang merenggangkan pelukannya untuk menatap sang putra saat merasakan nafas putranya melemah.
"Istirahatlah, eomma akan merawatmu"
Dengan begitu, Nyonya Kim kembali memeluk erat putranya lalu membiarkan pelayannya memindahkan Jin ke kamar pribadinya untuk kemudian dirinya rawat seperti biasa.
-❄️-
Sudah satu minggu Jisoo tak memiliki semangat untuk hidup, yah bagaimana tidak? kekasih tampannya itu sama sekali tidak ada kabar. Bahkan nomornya tidak aktif, membuat Jisoo kesal dan melampiaskannya pada apapun disekitarnya.
"ck, sialan lo Tae! muka lo ngeselin banget, oplas sono ganti muka!"
Taehyung yang sedari tadi hanya diam memakan ice cream nya menatap Jisoo cengo, dirinya bahkan tak mengeluarkan sepatah katapun sedari tadi.
"gua ga ada ngapa-ngapain lu anjir, tiba-tiba banget ngatain gua" Taehyung berucap dengan kesal, bahkan tangannya sempat mengacak rambut Jisoo dengan sedikit tidak santai.
Jisoo yang moodnya sedang buruk tentu saja semakin kesal pada sahabatnya, gadis itu menginjak kaki Taehyung dengan sangat keras, membuat sang empuh berteriak kesakitan.
"Anjir Jisoo!"
"Heh Jis, lu apain anak orang buset"
Jisoo menatap Sehun, Suho, dan Chanyeol yang baru saja datang. Gadis itu menatap sinis Sehun yang menegurnya.
"benerin dulu bibir lo sebelum ngomong sama gue. Gue ga ngerti bahasa orang cadel"
Sehun melotot dengan mulut yang menganga lebar, sedangkan Suho terkikik kecil berbeda dengan Chanyeol yang sudah terduduk di lantai sembari tertawa terbahak-bahak. Cowok itu sesekali memukuli kaki Suho yang berdiri didekatnya.
"anjing, gue nanya baik-baik malah di semprot buset" Sehun shock berat.
Jisoo mengerling malas lalu menatap Suho serius, " kak, belum ada kabar dari kak Jin?"