CHAPTER 01 : Dongeng dan harapan.

152 18 3
                                    

MORIARTY THE PATRIOT FANFIC.

WILLIAM, LOUIS & ORIGINAL CHARACTER.

AU, STUDY CHARACTER, SIBLING LOVE, SLIGHT ANGST, SPOILER, FANTASY.

፨ Happy Reading.

━━━━━━━━━━━━


Suasana malam terasa hening setelah kebakaran melanda.

Asap hitam yang sebelumnya memenuhi langit kini telah reda, meninggalkan bau hangus yang menyengat di udara. Cahaya api yang membara telah padam, reruntuhan dan puing yang terlihat menambah suasana menyedihkan.

Di sekitar, terdengar suara gemuruh dari bangsawan dan rakyat jelata yang baru saja menangani kebakaran. Ini pertama kalinya mereka 'bekerja sama' dalam melakukan sesuatu untuk kota mereka.

Suasana penuh dengan aroma bau hangus dan keheningan yang menegangkan, sementara orang-orang berusaha memulihkan diri dan membangun pikiran mereka yang sempat kacau beberapa saat lalu.

Setelah melihat pemandangan aneh itu, tubuhku terasa jatuh, rasanya seperti dunia seolah-olah berputar dalam kecepatan yang menghentakkan.

Udara malam yang dingin menusuk tulangku, membuat napasku terengah-engah dalam kepanikan. Hatiku berdegup kencang, terasa seperti akan melonjak keluar dari dadaku.

Ketakutan melanda setiap syaraf tubuhku, membuatku merasa terpisah dari kenyataan di sekitarku.

"Kakak!"

Teriak adikku memanggilku dengan keras hingga aku membuka mataku lebar-lebar. Tangannya memegang tanganku dengan erat. Dia tampak berusaha membangunkan dari mimpi yang barusan aku alami. Bersamaan dengan Louis disampingnya yang memasang wajah khawatir.

Baru kusadari kalau aku kembali di tempat tidur panti asuhan. Anak-anak lain masih tertidur dengan tenang kecuali kami bertiga yang terbangun.

"Kakak bermimpi buruk."

Dia sedang menyatakan sesuatu yang jelas sekali tanpa perlu bertanya.

Selama ini, aku sering bermimpi buruk, setelah kematian orang tua kami. Namun entah mengapa, aku sering melupakan isi mimpiku begitu aku terjaga.

Sensasi ini terasa membingungkan, seolah-olah pikiranku mengaduk-aduk isi mimpiku, mencampurnya menjadi kacau tanpa jejak yang jelas.

Hanya ada sisa-sisa kegelisahan dan ketakutan yang menggelayuti diriku, tanpa penjelasan yang memadai tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam mimpiku.

"Hanya mimpi saja. Itu hanya mimpi."

Aku mengulangi kata-kata itu-malah terdengar seperti aku sedang menyakinkan itu hanya sebuah mimpi.

"Maaf karena membuat kalian khawatir." sambungku ketika melihat wajah mereka berubah khawatir.

"Kakak mimpi apa? Tampaknya sangat menakutkan."

Kesekian kalinya pertanyaan itu dilontarkan.

"Mimpi dikejar seekor monster." ucapku setengah bercanda, sambil tersenyum lebar pada mereka.

Meskipun sebenarnya itu hanya kebohongan. Setidaknya itu sangat masuk akal hingga mereka tetap tidak khawatir berlebihan atas sesuatu yang tidak absurd seperti mimpi.

"Aku lupa berdoa ketika aku ingin tidur. Makanya monster masuk ke dalam mimpiku."

Kali ini, mereka membiarkanku begitu saja tanpa menuntut penjelasan lebih lanjut. Kami berharap di lain waktu, mimpi seperti itu akan mulai berhenti. Dan kuharap aku bisa menceritakan itu tanpa harus merasa tidak perlu membuat mereka khawatir.

[REVISI] BLOODY LILY || WILLIAM, LOUIS MORIARTY, & OLDER SISTER OC FEM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang