Bab 6

37 0 0
                                    

@ Hinata

Pendek, kau berhutang 1 bekal padaku. Jangan lupa bawakan gantinya besok

-Naruto-

Hinata yang mendapat pesan itu cemberut. Apa apaan panggilan pendek itu. Tingginya memang yang paling rendah di kelasnya sekarang tapi buka berarti dia pendek!

Aku tahu aku tahu

Akan kan kubawakan bekal tambahan besok dan aku tidak pendek!

Tapi kau yang terpendek di kelas kita, jadi aku akan tetap memanggilmu pendek

Ck dasar pirang baka dobe!

§À§À§À

Keesokan harinya Hinata berangkat sekolah dengan tampang cemberut. Semalam ayahnya menelpon dan mengatakan jika malam ini ia harus datang ke restoran tempat ia akan bertemu dengan orang pilihan ayahnya. Ia pikir ayahnya akan menghentikan niatnya kemarin untuk menjodohkannya. Ternyata masih gigih juga. Argh... kepada siapa ia harus minta tolong untuk menghindari ini.

Ino yang sudah bersahabat dengan Hinata sejak SD tahu betul apa penyebab Hinata bertampang cemberut ini. Yang pasti tidak jauh-jauh dari masalah keluarganya.

Naruto yang sejak pagi duduk tenang di bangkunya memperhatikan Hinata sejak masuk kelas sampai duduk di bangku sebelahnya.

"Kau tidak lupa membawa bekalku hari ini kan?" Tanya Naruto.

"Jangan khawatir, aku membawanya dan aku membawakan cemilan tambahan untukmu." Jawab Hinata

"Hmm bagus. Bangunkan aku saat istirahat nanti." Naruto segera berbaring telungkup di mejanya tidur. Hinata bertanya-tanya murid model pemuda disebelahnya ini kenapa bisa mendapat nilai bagus dengan sering mebolos kelas. Sekalinya masuk kebanyakan dia hanya tidur.

Saat melihat Naruto, ia teringat lagi tentang acaranya malam ini.

Jika diingat kembali sepertinya Naruto adalah laki-laki yang paling ia kenal disekolah ini. 

'Apa aku minta tolong padanya saja?' batin Naruto. Lagipula ia tidak mungkin mengajak Neji. Laki-laki lain di kelas ini ia bahkan tidak tau apakah mereka sudah ada yang memiliki atau belum. Ia tidak ingin terlibat pertengkaran antar kekasih! 

Selain itu sejauh yang ia amati selama mengikuti Naruto ia tidak pernah melihatnya berkencan. jadi seharusnya ia tidak punya pacar kan?

Tatapan intens dari hinata membuat Nuruto membuka matanya dan balik menatap Hinata.

"Ada yang ingin kau katakan padaku?" Tanya Naruto

Hinata terdiam sejenak sedangkan Naruto dengan sabar menunggu Hinata menjawabnya.

Setelah memantapkan hati Hinata mendekat ke telinga Naruto dan berbisik.

"Aku ingin minta tolong." Naruto menatap Hinata dengan tatapan yang mengatakan bahwa Hinata bisa melanjutkan permintaannya.

"Bisakah kau berpura-puralah menjadi kekasihku dan temani aku malam ini?" Bisik Hinata sambil menatap Naruto penuh harap. Naruto segera menatap Hinata aneh setelah mendengar permintaan Hinata. Mereka baru saling berbicara kemarin lusa dan sekarang gadis ini memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya?

Apa Hyuuga Hinata di depannya ini masih waras? Atau ada sesuatu yang terjadi kemarin saat Hinata tidak masuk sekolah sehingga Hinata menjadi seperti ini?

"Kita bicarakan saat makan siang nanti." jawab Naruto setelah lama terdiam.

"Ah? Kenapa nanti?" tanya Hinata bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitter Sweet High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang