Bab - 2

1.7K 73 17
                                    

"Mau kemana hari ini?"

"Emm di lumah aja mau pelukan sama Paman Jimin"

"Ya ampun Gi"

🐨🐹

"Bun"

"Mana Unggie yah?"

"Di rumah Jimin, main di sana dari kemaren"

"Ohh gitu, ini gantian gendong Taeby. Bunda capek"

"Ayah..."

"Huppp anak ayah kangen nggak sama ayah?"

"Kangen"

"Ngapain aja di rumah halmoni?"

"Main"

"Main apa?"

"Ayangan"

"Layangan?"

"Iya lihat anak-anak main layangan yah, sama appa"

"Appa..."

"Halaboji?"

"Aboji?"

"Iya iya sama aja udah"

🐣🐱


"Paman"

"Hemm?"

"Unggie mau coklat"

"Turun dulu kalo gitu paman ambilin"

Fyi guys Unggie jadi 1 jam lalu duduk di pangkuan Jimin menghadap ke Jimin, sesekali meletakkan kepalanya di dada Jimin. Sesekali menciumi Jimin, ya begitulah anak daddy Monster😅😅

"Nggak mau mau di gendong"

"Unggie jangan goyang-goyang kau membangunkan sesuatu"

"Apa paman?"

'Bahkan itu saja kau masih belum tau Gie, tapi tiap detik ngajakin nikah' batin Jimin.

"Ohh shit" burung Jimin bangun yareobun gara-gara bokong montok bocah kelas 1 SD😅😅😅

"Gie jangan goyang-goyang"

"Tapi Unggie pelnah dengel bunda goyang di pangkuan ayah, dan ayah keenakan paman. Unggie kan mau buat paman enak juga"

"Unggie stop!!" Jimin berbicara sedikit keras membuat Unggie tersentak.

Matanya seketika memerah, perlahan Unggie turun dan lari kekamar.

"Astaga Jimin bodoh, kau membentakkan sialan" kutuk Jimin padaa dirinya sendiri.

Lalu Jimin mengejar Unggie.

"Unggie maafkan paman sayang, paman nggak bermaksud marah ke Unggie" Jimin mencoba membuka pintu tapi ternyata di kunci.

"Paman jahat" Unggie sudah terisak dia sakit hati, sejak kecil ayah dan bundanya tidak pernah sekalipun membentakknya.

Tapi ini lelaki yang dia cintai lelaki yang dia idam idamkan akan menjadi suaminya.

"Unggie dengarkan paman sayang, paman minta maaf. Unggie dengarkan penjelasan paman" Jimin terus mencoba merayu Unggie.

"Unggie mau pulang" Unggie mengemasi barangnya.

Pintu terbuka

"Gie"

"Stop, Unggie mau pulang" menyeret koper barbie nya.

"Gie dengerin paman dulu"

"Nggak mau"

"Unggie kamu pulang gimana? Emang tau jalan?"

"Huwaaaaaaaa" langsung duduk di depan pintu.

"Jangan nangis" Jimin memeluk tubuh mungil itu.

"Unggie lupa kalo masih kecil huwaaaa nggak bisa pulang sendili"

Jimin sebisa mungkin menahan tawa

"Udah udah jangan nangis, maafin paman ya. Paman tadi cuman takut sesuatu terjadi aja Gie, itu bahaya kalo di lakuin ke anak kecil. Unggie faham ya? Please ngertiin paman, paman juga sayang sama Unggie. Goyang itu hanya untuk orang yang sudah menikah sayang, yang sudah sama-sama dewasa. Ngerti ya?" jelas Jimin dengan lembut.

"Benalkah? Benalkan paman sayang Unggie?"

"Iya sayang banget malah"

"Kalo gitu kiss Unggie dan jadi pacal Unggie mulai sekalang, paman nggak boleh deket sama siapapun. Paman cuman boleh cium Unggie cuman boleh peluk Unggie. Mau?"

Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Emmhh okey kita pacaran sekarang"

"Unggie mau ciuman, cepet cium bibir Unggie"

Cup

"Jangan cuman gitu, di emut paman. Kayak ayah emut bibil bunda. Cepet"

Jimin menggendong Unggie dan membawa ke kamar.

'Persetan' batin Jimin

Jimin mulai melumat bibir tipis Unggie, tangan Unggie mengalung di leher Jimin. Sepertinya bayi ini sangat pro kepalanya bahkan miring ke kanan untuk menyamankan posisi ciumannya.

"Emmhh" lenguhan Unggie.

Tangan Jimin menahan tubuh mungil Unggie.












Serius jangan marah ya, ini cuman cerita. Jangan marah sama Jimin😂😂😂
Jangan lupa vote dan komen guys, biar semangat up nya

Teman Ayahku - MinyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang