awal

15 3 3
                                    

Hai

Masuk lewat jalur mana tolong komen Yee👉

***

|||||||||||

"Non bangun non"panggil seorang pembantu atau kerap dipanggil orang rumah BI asri yang sedang mengetuk pintu.

Eugh...

Lenguh seorang gadis yang terbangun akibat suara yang berasal dari pintu."ada apa bi?"tanya gadis itu ke pembantunya sembari mengucek matanya dan mengumpulkan kesadaran.

"Non,ini udah siang non turun setelah itu makan non"jawab BI asri lalu bulan menyuruh bi asri pergi.bi asri pun menuruti perkataan rembulan lalu pergi dari kamar rembulan.

Hoammm...

"Ini jam berapa sih"gumam gadis itu lalu mengambil jam disamping nakas tempat tidurnya.

"Hah!!ini udah jam 11 astaga padahal hari ini gua mau joging"ucap rembulan sambil menepuk jidatnya pelan lalu beranjak dari tempat tidur untuk mandi.

Setelah selesai melakukan ritual mandi nya ia pun turun dengan celana pendek diatas lutut dan kaos berwarna coklat.rembulan melihat dirinya didepan cermin yang dia rasa pakaiannya itu itu saja dan membosankan tetapi rembulan sungguh mager untuk keluar rumah di hari libur ini.

Rembulan pun turun dari satu persatu anak tangga dibawahnya.setelah sampai ke anak tangga terakhir rembulan dikejutkan dengan piring kaca yang tepat mengarah kearahnya.

Prang...

Piring kaca itu tepat mengenai kepala rembulan dan pecah di lantai yang berdekatan dengan rembulan.rembulan sempoyongan akibat piring kaca yang mengenai kepalanya ia pun kehilangan keseimbangan dan jatuh ke pecahan kaca dibawahnya.

"Rembulan!!!"teriak sang ayah kepada rembulan yang masih bersimbah darah di tubuhnya itu ditambah ia memakai celana pendek yang membuat kaki nya juga terkena pecahan piring itu."kamu anak perempuan bukannya bangun pagi malah bangun siang begini hah!!dasar anak ga tau diri mimpi apa ayah bisa punya anak kayak kamu"ucap sang ayah lalu pergi kedua abangnya juga pergi ke kamar masing masing meninggalkan rembulan dengan serpihan kaca ditubuhnya.

Rembulan mati Matian berdiri dan mencabut pecahan kaca ditelapak kakinya.setelah selesai mencabutnya ia pergi menuju kamarnya terlebih dahulu.

Shhh...

Ringis rembulan sambil meneteskan obat kearah lukanya.tadinya BI asri ingin membantu rembulan ke kamar namun ayahnya rembulan menghentikan BI asri jadilah bulan berjalan menuju anak tangga dengan bercak darah di lantai rumahnya.

Setelah ia selesai mengobati lukanya ia pun memperban luka luka yang terkena serpihan kaca.

***

Kini tampak seorang gadis yang menatap kearah langit yang menjelang malam itu.matahari sudah hampir terbenam namun gadis itu masih duduk manis ditempat bokong nya duduki.

"Semesta kapan ya ayah sama Abang sayang sama rembulan"ucap rembulan meneteskan air bening yang jatuh dari pelupuk matanya tanpa izin darinya.

"Bulan capek semesta..."lirih bulan lalu meringkukan kakinya dan melihat tangannya menenggelam kan wajah cantik nya.

Bulan menangis tanpa dia sadari ia tertidur dengan posisi kaki yang masih meringkuk di tempat duduk taman belakang yang panjang yang sengaja ia sediakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang