PROLOGUE

10 2 4
                                    

"Lakukanlah seperti yang sudah kuberitahu, jika kau gagal, maka aku tidak akan segan segan untuk membunuh mu dan semua keluargamu. Ingat itu, bodoh!" Ucap  Yudhistira, orang yang paling Javas takuti yang sekarang berdiri dihadapan remaja laki-laki itu.

Lalu, setelah mendapatkan peringatan, Javas berjalan keluar ruangan, langkah demi langkah ia lewati, sesaat sebelum menabrak tubuh remaja perempuan.

"Ck, jalan pake mata! Bukan digunain yang bener!!" Ucap Javas emosi, sambil mendorong tubuh remaja perempuan itu dengan kasar.

"Dih, apa-apaan si Lo!? Lo kali yang salah! Lo tiba-tiba nabrak dan lo dorong gue!" Ucap Anindhita yang mendorong kembali tubuh Javas, bahkan sampai Javas terjatuh kebelakang karena kuatnya dorongan Anindhita.

Javas mendengar hal itu, langsung tertawa, sambil menunjukkan smirk nya. "Cih, nantangin gue Lo!? Sini, Lo bajingan!" Ucap Javas, dan sebelum Javas memajukan langkahnya, terdengar suara teriakan perempuan.

"Dhita! Woy, Dhita!" Ucap seorang remaja yang terlihat seperti seumuran dengan Anindhita. Remaja itu adalah teman dekat Anindhita yang bernama Johan.

Dari kejauhan, Johan berlari kearah tempat Anindhita berdiri, dan memeluk Anindhita dengan sangat erat. Mungkin, Johan merindukan sosok Anindhita.

"Dhita! Sumpah, Lo bikin gue kangen setengah mati!" Ucap Johan dengan suara yang antusias.

"Apaan sih, kan kita juga baru ketemu tadi pagi di sekolah, gausah lebay, Lo" Ucap Anindhita dan melepaskan pelukan Johan.

Lalu, Johan menatap kearah Javas, ia tidak mengenalinya, tetapi, mereka satu sekolah! Karena, Javas mengenakan seragam yang sama seperti Johan dan juga Anindhita.

"Lo siapa? Pacar Dhita, ya?" Ucap Johan, dengan mulutnya yang memang suka sekali asal ceplas-ceplos.

"Kagak!" Ucap Javas dan Anindhita bersamaan. Dan, itu membuat Johan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha, lucu banget si, oh ya by the way nama Lo siapa? Gue Johan, sahabat sejati Dhita, kesayangan gue." Ucap Johan sambil menjulurkan tangan kanannya, sambil tersenyum.

"Javas." Ucap Javas singkat, padat, dan jelas tanpa menjabat tangan dengan Johan.

"Nah, Javas pinjem pacar lu dulu ya, sebentar, hahahah" Ucap Johan lalu menarik tangan Anindhita, dan berjalan pergi.

"Liatin aja lo, Dhita gue bakal bikin lo menderita." Gumam Javas, dan dia segera pergi dan berbelok di arah yang berbeda dengan Anindhita dan Johan.

- "L0V3-R"-         



Halo semuanya, semoga kalian tetap sehat ya, aku kembali lagi setelah aku menghapus beberapa cerita yang sudah pernah aku publish di akun wattpad ku. Setelah berhenti untuk waktu yang cukup panjang, akhirnya, aku memutuskan untuk membuat cerita lagi. Dan, semoga kalian yang membaca suka dengan ceritanya :).

latar belakang dari judul nya yaitu L0V3-R yang dimana salah satu dari huruf nya adalah nama dari orang yang aku sukai. Dan, tujuan aku membuat cerita ini, hanya untuk membuat namanya abadi di dalam ceritaku^^.

Terimakasih, dan maaf jika ada kesalahan dalam penulisan cerita aku.

stay safe and be happy!

L0V3-R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang