•CHAPTER ONE•

13 2 3
                                    

•••
PERTEMUAN PERTAMA.
•••

•L0V3-R•

Pagi hari, banyak sekali transportasi yang memenuhi jalan raya, membuat jalan raya itu macet.

Anindhita, atau yang biasa disapa Dhita berjalan dengan tas yang ada di pundak nya, mengenakan seragam sekolah seperti biasanya.

Dhita melangkah kan kaki nya mengarah ke mobilnya, dengan seorang supir di samping pintu mobil.

"Silahkan non Dhita..." Ucap si supir itu, yang bernama Doni yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun. Doni pun membuka pintu mobilnya, dan Anindhita pun masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Doni.

"Pak Doni, nanti berhenti sebentar di minimarket ya, Dhita mau beli roti sama kopi" Ucap Anin yang duduk di belakang kursi mobil.

"Siap non.." Ucap Doni, dan Doni mulai menyalakan mesin mobilnya, mengarah ke minimarket yang satu jalan ke tempat sekolah Anindhita.

Setelah memakan waktu sekitar 20 menit, mobil Anindhita telah sampai di minimarket, lalu Anindhita keluar dari mobil dan berjalan ke dalam minimarket untuk membeli roti dan kopi.

Anindhita masih terus mencari roti dan kopi yang biasa dia beli. Dan, ketika menemukannya, tanpa sadar Anindhita menabrak tubuh seorang remaja laki-laki. Yang tak lain, adalah Javas.

"Eh, sorry.. ga sengaja" Ucap Anindhita, dan kemudian Anindhita mengambil salah satu roti kesukaannya, dan kembali mencari kopi nya.

Javas memegang erat tangan Anindhita dengan tatapan marah dan kesal. "Siapa yang suruh Lo pergi? gue belum ngomong apa-apa. Kalo minta maaf yang bener".

"Dih, apa si Lo! Lepas tangan gue. Gue lagi buru-buru!" Ucap Anindhita, dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangannya dari genggaman erat tangan Javas.

"Buru-buru kemana? Gue sama Lo satu sekolah. Gausah buru-buru banget." Ucap Javas, dan ya tentu saja Anindhita terkejut. Dan, menyadarinya ketika Javas mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Anindhita.

"Loh? Lo, satu sekolah sama gue? Tapi, gue ga pernah liat Lo.." Ucap Anindhita, kebingungan, karena Javas mengenakan seragam sekolah yang sama, dan juga tidak pernah terlihat di sekitar halaman sekolah.

"Gue murid baru, gue pindah karena ayah gue ada tugas disini. Ga lama, paling juga cuma sampai beberapa bulan aja, karena gue emang sering pindah-pindah sekolah dari gue SD" Ucap Javas, menjelaskan secara detail ceritanya kepada Anindhita.

"Oh, pantes ada pengumuman di kelas gue ada murid pindahan, itu Lo ternyata?" Ucap Anindhita, yang bahkan sudah lupa bahwa dia belum mencari kopi nya.

"Hm." Ucap Javas acuh tak acuh.

Doni, supir mobil Anindhita, masuk ke dalam minimarket karena Anindhita tak kunjung keluar.

Setelah berjalan mencari Anindhita, akhirnya ketemu. Dan sedang berdua dengan Javas.

"Non Dhita, ayo cepat, non.. karena, tinggal 30 menit lagi sebelum bel sekolah masuk berbunyi.." Ucap Doni, yang menghampiri Anindhita dan Javas.

"Pak, saya yang antar Anindhita aja pak, karena kebetulan saya sama Anindhita satu sekolah.." Ucap Javas, sambil tetap memegang erat tangan Anindhita.

"Tapi, anda siapa? apa anda teman non Dhita? Saya gak bisa langsung izinkan kamu gitu aja.. karena, ini tanggung jawab saya, kalau nanti non Dhita kenapa-napa, saya yang disalahkan..." Ucap Doni, dan menatap kearah Javas dengan tatapan curiga.

"Ah, pak Doni.. iya pak, temen Dhita kok ini.. tenang aja.." Ucap Anindhita sebelum Javas mulai mengangkat suara.

"Yaudah non, kalau gitu mah, saya bilang ke ayah kamu ya.." Ucap Doni, dan mengambil ponsel nya yang ada di saku celana, dan mulai menelepon ayah Anindhita.

L0V3-R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang