1

199 25 0
                                    



⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
Cerita ini tidak ada kaitannya dengan idol, apapun itu tidak ada kaitannya sama sekali, just fiksi intinya 100000000% fiksi!
Harsh words (banyak)
Ignored Typo
Broken English
Pict: Pinterest and Twitter
⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
































































BRAAAAKKK!!!

"ANAK GAK GUNA! TIAP HARI BUAT ONAR! TIAP HARI KELUAR SAMA COWOK! MAU JADI APA KAMU HAH?! MAU JADI LONTE?! GAK USAH SEKOLAH KAMU!!! BIKIN MALU KELUARGA AJA!!!!"

PLAAAKKK!!!!

BUG!!!!

"KELUAR KAMU!! JANGAN KEMBALI KALAU BELOM MENYADARI KESALAHAN KAMU!!!"

BRAAAAKKK!!!!

BBRRRZZZZ....

Hujan mengguyur kota ini dengan begitu derasnya, Karina berjalan sambil memeluk tubuhnya itu. Berjalan entah kemana yang pasti menjauh dari rumahnya, ia lagi-lagi habis di pukuli ayahnya.

Ayahnya sangat menginginkan anak yang membanggakan keluarga dan menjaga imej di depan publik, menurut Karina itu hal yang sangat melelahkan, jadi ia melakukan apa yang ia suka.

Apa yang ayahnya tentang Karina itu tidak benar, tapi bagian Karina sering keluar bersama dengan lelaki itu benar, bisa di hilang Karina ini punya banyak teman lelaki yang pastinya menaruh rasa kepada Karina.

Karina menyadari itu? Sangat menyadari hal itu tapi ia diam, tidak mungkin ia akan menambah pacar lagi dengan kan dirinya sudah ada 5 pacar di tempat yang berbeda dan itu membuat dirinya sedikit kewalahan untuk membalas mereka. Apa lagi kita tiba-tiba mereka semua minta untuk di temani lewat telfon ataupun langsung, itu yang membuatnya pusing.

Tapi untuk saat ini ia tidak memikirkan hal itu, ia memikirkan bagaimana kehidupannya berubah setelah ibunya meninggal dunia. Karina selalu menjadi samsak ketika ayahnya pulang, ibu tirinya hanya diam sambil menunjuk smirk dan tak jarang mengompiri ayahnya.

Jahat memang.

Sekarang badannya sakit semua bahkan bibirnya terluka dan tak lupa juga hidung yang mengeluarkan darah, banyak lebam di bukanya dan badannya.

Ia terduduk di bawah pohon sambil memeluk erat tubuhnya, sakit sekali rasanya di pukuli dan di tendang lalu di lempar seperti itu, entah kenapa ayahnya berubah menjadi seorang yang tak ia kenal.

Dulu ayahnya sangat menyayangi Karina, tapi saat ibunya meninggal semua itu berubah dan perubahan yang sangat terlihat adalah ketika ibu tirinya muncul. Apakah ayahnya di hasut oleh ibu tirinya? Bisa jadi.

"Sendirian aja neng."

Karina mendongak dan terlihat payung hitam melindunginya dari guyuran hujan, itu Winter.

"Win.. hiks...." Winter yang mengerti langsung memeluk erat Karina, erat sekali sampai rasanya ia enggan melepaskan pelukannya itu walaupun Karina sudah basah kuyup tapi Winter tak takut kalau bajunya ikut basah.

"I know.. tidur dirumah gue aja ya? Gue gak mau lo tidur di tempat biasa, ya kali lo tidur di pos ronda lagi."

"Win..."

"Ssstt.. ceritanya dirumah gue aja, ok?"

"Gue takut ngerepotin lo..."

"Emang gue pernah bilang kalau lo itu ngerepotin? Bu Walia alias emak gue itu pernah bilang begitu? Enggak kan? Kita keluarga Karina.."

Happy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang