C4

351 23 0
                                    

sesampainya mereka di tempat  pertemuan, parawat langsung tertuju pada temannya yang sudah berdiri tak jauh dari pintu masuk .

" Wei bro apa kabar Luh " sapa mike

" Baik "

" Yaudah ayo kita duduk " ajak Mike berjalan mengarahkan ke 4 bangku di dekat jendela

" Ngomong ² itu siapa ch- "

" Lenzo "

" Loh bukannya pacar loh itu si singto ?kok beda? "

" siapa itu singto? kenapa ka pawat ga pernah cerita ke gw? " batin lenzo menatap ke arah parawat

" Ini istri saya "

" Whatt istri? "

" Sejak kapan kalian menikah? " Sambung guys yg berada di samping mike

" Ga penting ,jadi bagaimana dengan investasinya? "

" Seengga penting itu kah kak? Sampe lo ga mau ngomong " batin lenzo

" Oh oke oke jadi Luh mau investasi berapa persen ke perusahaan gw? "

" 50 persen "

" Oke deal ya "

" Oke "

" Luh harus tanda tanganin ini sebagai bukti Luh pemilik setengah saham dari perusahaan gw "

" Baik "

" Oh iya, apa Luh udah ketemu sama tuan Hendrik ? "

" Sudah "

" Kapan? "

" Bulan lalu "

" Terus Luh ga ada niatan buat gantiin dia gitu? "

" Ga perlu "

" Ya mending gitu sih apalagi Luh udah punya istri bentar lagi juga Luh bakalan punya momongan bisa ribet nantinya "

" Maksudnya apa sih yg di bilang ka Mike? gw ga faham sama sekali dan kenapa ka parawat ga pernah natap gw sih " batin lenzo

" Permainan belum berakhir " ucap parawat yang secara tiba tiba menatap ke  arah lenzo yg berada di sampingnya

----

pertemuan sudah berakhir dan kini lenzo juga parawat sudah berada di apartemen milik mereka yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat yg mereka datangi tadi.

" Ka "

" Ada apa? "

" Kenapa tadi kamu ga bilang ke mereka kapan kita menikah?"

" Dalam bisnis masalah pribadi tidak terlalu penting "

" D-dan siapa itu s-singto? "

Setelah mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh lenzo, seketika parawat menatap penuh kebencian  ke arahnya ,dengan mata memerah dan juga berair menahan amarah .

Tak menjawab, justru parawat malah pergi begitu saja meninggalkan lenzo ,membuat lenzo amat ketakutan.pasalnya ia belum pernah melihat suaminya itu menatapnya seperti itu. Terlebih lagi dari matanya terlihat jelas parawat seperti membenci dirinya.

" Arghhhh Sialll "  teriak parawat yang sudah berada di parkiran apartemen

" Membuka kembali luka lama tidak akan pernah termaafkan"

Berjalan masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi . Entah hendak pergi kemana pria Satu ini yang jelas ia akan pergi ke suatu tempat yang akan membuat tenang .

Berjalan menelusuri jalan yang di kelilingi oleh banyaknya batu nisan di setiap pinggir jalan setapak yg saat ini di lalui si pria berjas hitam   , wangi bunga kemboja semerbak harum di setiap sudut pemakaman. mengharumi setiap tempat akhir peristirahatan manusia bahkan hingga saat kegelapan datang.

Langkahnya terhenti saat dirinya menemukan  batu nisan bertuliskan nama SINGTO ALEXANDER .

" Aku datang , aku datang dengan setumpuk dendam untukmu Ale "

Di usapnya pusaran batu nisan itu dengan mata tak kuasa menahan tangisnya , matanya memang sudah memerah sejak tadi namun matanya semakin memerah.

" Mengapa? Mengapa kau pergi secepat ini? Katakan! Katakan kepadaku apa kau tak mencintaiku lagi? Tapi mengapa? Mengapa kau membuatku tersiksa seperti ini alee "

Terduduk,meniduri kepalanya pada pusaran batu nisan disampingnya, sambil menahan sesak yang amat terisak menusuk hatinya.

" Selalu ,selalu mencintaimu" mencoba menyekat air matanya dan beranjak bangun dan bergegas pergi meninggalkan makam di iringi dengan rintikan air hujan yang semakin lama semakin deras.

Tak peduli dengan bajunya saat ini, yang sudah basah kuyup , ia melanjutkan langkah kakinya dengan sekepal tangan yang beriringan dengan langkah kakinya begitu juga dengan, dendamnya.

---

" Gw mohon jangan lukain dia ,dia ga salah " 

ucap sesosok pria yang saat ini sedang  terbujur lemah di atas kasur dengan selang oksigen ya terpasang di hidung nya .

" Perintah, tidak bisa di tolak "

" Tapi gw mohon demi gw Kloop ,tolong jangan sakiti dia "

" Tidak bisa janji "

" Gw mohon ,tolong jagain dia untuk gw ,berlakulah seperti Luh itu adalah gw "

" Dunia bukan hanya tentang anda dan cinta ya anda punya tapi juga tentang saya dan orang yang saya cintai " ucapnya lalu pergi meninggalkan pria itu yang berusaha menahannya namun tak di hiraukannya.

---

" Maaf kan saya ,saya harus melakukan apa yang harus saya lakukan "

TBC.......

Maaf kalo ga jelas ya hehee



DON'T SAY GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang