*Free* Chapter 1. Sabtu Kelabu

30.1K 38 0
                                    

Hai, sebelum mulai baca jangan lupa follow dulu yah WP littlenovi dan karyakarsa littlenovi ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi

Di karyakarsa judulnya aku ubah ➡️ Suami Pinjaman

Hari Sabtu, waktunya aku berkumpul dengan keluarga istriku. Sejak ayah mertuaku meninggal, maka setiap hari Sabtu kami para mantu dan anak-anaknya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung dan berkumpul di rumah mertuaku. Siang itu semuanya hadir, kecuali Abi, suami dari iparku. Kebetulan weekend ini dia harus lembur.

Santap siang hari ini semuanya dibuat oleh adik iparku, Candrarini. Sedangkan istriku, Candramaya, sibuk menyiapkan minuman dibantu oleh asisten kecilnya Kinarian. Tema makan siang hari ini adalah makanan Sunda. Mulai dari ayam goreng, tahu tempe goreng, karedok, sampai sambel terasi. Untuk minumannya Maya dan Kinar membuat teh sereh.

Sekitar pukul setengah satu siang semua makanan sudah tersedia di meja. Mertuaku, Artanti, lantas memanggil kami semua untuk berkumpul.

"Ayo kumpul! Kita makan dulu," seru mertuaku.

"Deva, Kinar mana?" tanya mertuaku kepadaku.

"Lagi nonton TV mah, sebentar aku panggil."

Aku pun langsung beranjak ke ruang keluarga untuk mengajak Kinar. Ketika aku kembali bersama Kinar, semuanya sudah berkumpul. Kami pun langsung mulai menyantap hidangan yang sudah tersedia di atas meja. Menu siang ini memang benar-benar mantap. Dari dulu Rini memang gemar memasak. Makanan yang ia buat dijamin enak. Dia memang istri idaman.

Kami pun menikmati makan siang kami sambil berbagi cerita. Tak terasa satu jam telah berlalu, perutku sudah terisi penuh. Sekarang waktunya mencuci piring. Seperti biasa, aku kebagian tugas untuk cuci piring setelah makan. Aku pun beranjak ke dapur, meninggalkan mereka yang sedang asyik mengobrol. Sementara anakku memilih untuk menonton televisi.

Saking asyiknya, suara mereka bertiga pun samar-samar terdengar sampai ke dapur. Sayangnya, posisi dapur dan ruang makan itu saling berjauhan. Ditambah lagi suara keran air yang cukup kencang membuatku tidak dapat ikut mendengarkan obrolan seru mereka.

Ketika aku selesai mencuci semua peralatan makan, suara riuh yang tadi sempat kudengar pun sudah menghilang. Aku pun langsung kembali dan langsung menuju ke ruang makan. Sesampainya di sana aku hanya mendapati istriku dan iparku saja. Sedangkan mertuaku sudah tidak ada di sana. Aku pun kemudian mendekat ke arah Maya. Saat itu aku baru sadar jika Rini sedang tertunduk dan meneteskan air mata. Maya terlihat sedang menggenggam tangan Rini. Ia terlihat sedang berusaha menguatkan hati adiknya itu.

Maya yang menyadari kedatanganku pun langsung menoleh ke arahku. Aku memberikan isyarat dengan menggerakkan kepalaku beserta bibirku. Aku pun bertanya hanya menggunakan gerakan bibir tanpa mengeluarkan suara, "Kenapa?". Maya hanya menggelengkan kepala. Kemudian ia mengusirku dengan sebuah gerakan kepala yang mengisyaratkanku untuk pergi menjauh. Aku pun memahaminya dan memilih untuk menemani anakku menonton televisi.

Baru pada malam harinya, ketika anakku sudah tidur Maya baru mulai bercerita mengenai kejadian tadi siang. Ternyata alasan kenapa Rini menangis karena mertuaku menyuruhnya untuk bercerai dengan suaminya. Maya pun kemudian menceritakan semunya padaku.

Mertuaku itu dari dulu menginginkan seorang cucu laki-laki. Namun sayangnya, waktu itu Maya melahirkan anak perempuan. Mertuaku memang pernah memaksa kami untuk memiliki anak kedua dengan harapan anak yang akan lahir tersebut laki-laki, tetapi Maya yang memiliki watak yang keras pun menolaknya mentah-mentah. Akhirnya mertuaku pun diam dan tidak pernah lagi memaksa kami untuk memiliki anak kedua.

Namun, lain halnya dengan Rini. Rini merupakan orang yang lebih tenang dan penurut. Oleh karena itu mertuaku selalu menekannya untuk segera memiliki anak. Tapi apa mau dikata, sudah dua tahun mereka menikah dan masih tak kunjung diberi keturunan. Hingga akhirnya mertuaku pun tampaknya hilang kesabaran. Jika Rini tak segera memiliki keturunan maka mertuaku menyuruhnya untuk bercerai saja. Mertuaku curiga jika suaminya, Abi, itu mandul.

Kini aku mengerti mengapa siang tadi Rini menangis. Ternyata semua itu karena ulah mertuaku. Hari ini menjadi Sabtu kelabu untuk Rini. Kalau saja Maya bukan orang yang memiliki watak yang keras, sudah pasti kami yang akan ada di posisi Rini sekarang.

***Bersambung***

"Selamat juga dari teror mertua." -Deva-

Cerita lengkap Chapter 1-3 bisa dibaca di karyakarsa ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/hamilin-aku-mas-ch1-3

Untuk kalian yang ga mau ketinggalan cerita lainnya bisa langsung follow LittleNovi di karyakarsa. Selamat menikmati!
https://karyakarsa.com/littlenovi

Sekarang Novi punya cerita Oneshot juga loh. Langsung TAMAT pastinya.
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-sang-pelayan-tamat

Klo Oneshot yang ini ada unsur pemaksaan dan pelecehan. Khusus buat yang suka aja
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-tubuhmu

Tentang mertua?  ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-mertuaku-teman-ranjangku-ch1-2

Tentang bintang film panas? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-aksi-panas-sang-bintang-ch1-ch2

Tentang anak tetangga? ADA ⬇️
https://karyakarsa.com/littlenovi/21-gairah-anak-gadis-tetangga-ch1-2

Gairah Tabu: Hamilin Aku Mas (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang