" a ya ya hatiku tergoda ~~ "
Suara musik itu terdengar dari kamar Arsa , sambil berjoget ria menggendong Amel , serta mengelus badannya
" Pah! , Jangan keras keras!, Aku lagi belajar! " Ucap saki saat membuka pintu kamar ayahnya
" Nyapo to le? , Iyo Iyo Ra sah ngamok , sepurane! " Balas Arsa
( Kenapa sih nak ?, Iya iya nggak usah ngamuk , maaf ya! )" Huh!, Iya nggak papa , tidur pah , jangan Amel Mulu yang diurusin! " Balas saki dan kembali kekamarnya
Arsa mengecilkan suara musiknya dan duduk sambil mengelus Amel dipangkuannya
" Amel, besok jalan jalan yuk!, Bapak bosen, saki dirumah sibuk Mulu!" Ucap Arsa sambil mengelus Amel
Amel hanya berkokok seperti mengerti apa yang dirasakan Arsa malam ini , dia rindu putranya yang dulu selalu menemani ia karoke dan bermain dengannya
" Kamu dikandang ya!, Bapak mau tidur! " Sambung Arsa dan membawa Amel kekandangnya
Keesokan paginya , seperti biasa Arsa dan saki sudah rapi duduk di depan meja makan menunggu Adel menyiapkan sarapan mereka
" Pak!, Nanti ada jadwal diluar kota , kalo bapak mau pergi saya dirumah aja jagain saki! " Ucap Adel sambil menaruh piring didepan Arsa dan saki
" Hm , iya " balas Arsa , ia menatap putranya yang sedang asik sarapan dan menatap hpnya , tanpa bicara apapun , biasanya saki selalu bilang kegiatan apa yang akan dia lakukan hari ini kepada Arsa
Namun kini saki diam bahkan tak menatap Arsa sama sekali
" Sa , hari ini ada ekstra nggak? " Tanya Arsa
" Enggak " jawab saki tanpa menatap ayahnya dengan suara datar
" Aku berangkat , makasih kak " sambung saki dan pergi tanpa berpamitan dengan ayahnya , sedangkan Adel mengangguk dan menatap Arsa bingung
" Bapak kenapa? " Tanya adel
" Nggak papa , tolong siapkan barang barang saya! " Jawab Arsa dan beranjak masuk keruang kerjanya
Adel tak mengerti dengan tingkah dua lelaki itu, mereka bertengkar?
Disekolah , saki duduk termenung disamping haru , haru pun bingung dengan tingkah saki hari ini
" Kenapa Lo?, Sawan ? " Tanya haru
" Enggak , gue lagi sedih " jawab saki
" Sedih Napa?, Papa Lo sakit lagi? " Tanya haru
" Bukan!, Semenjak ada si Amel, papa sibuk terus ngurus dia , bahkan nyapa gue pas pulang sekolah aja nggak pernah! " Jawab saki sambil memainkan kayu yang ia temukan
" Halah, bentar doang paling!, Nanti juga Amel di cuekin kaya si Caca! " Balas haru
" Sama ae har!, Caca sama Amel malah lebih di sayang dari pada gue! " Balas saki
Haru menggeleng heran dan menepuk pundak saki supaya kuat menghadapi ke anehan ayahnya
" Udah yuk masuk! " Ucap haru , mereka masuk kekelas masing masing karna guru sudah datang ke kelas mereka
" Amel bapak pergi dulu ya!, Kamu sama Caca baik baik dirumah!, Jangan nakal, jangan berisik , oke! " Ucap Arsa pada Amel
" Pak , semuanya udah siap!, Hati hati dijalan ya pak! " Ucap Adel di belakang Arsa
" Makasih , tolong titip saki!, Jangan sampe telat makan! , Kamu juga! " Balas Arsa
" Hah! , Apa pak? " Tanya adel tak mendengar dengan jelas akhir perkataan Arsa
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO || RAVINDRA
Humorkisah si duda jamet dengan anak semata wayangnya yang sudah lelah menghadapi kelakuan si jamet , akankah anak jamet berhasil bertahan dengan kejametan dan ke bobrokan serta kesengklek an bapaknya? let's start reading to the book✨