'gue harus bahagia, walaupun masa depan gue tetap buram kayak sekarang'
Kata-kata itu tetap ia ucapkan dalam hati menjadi kekuatannya untuk tetap bertahan hidup. Ia yakin bahwa dunia masih ingin bermain-main dengan kesabarannya dan dia akan tetap menyambut setiap ujian itu.
***
"Jika ada orang yang mengadakan perlombaan keluarga bahagia, mungkin gue yang jadi pemenangnya," ujar cowok berperawakan tinggi tersebut sambil tersenyum menatap langit.
"Kok lo yakin banget?"
"Yakinlah, gue bahagia karena nggak ada satupun orang yang berani ngelarang gue, bahkan orang tua gue sekalipun," ujarnya sambil menatap sang lawan bicara menunjukkan senyum miringnya.
"Gila emang."
***
"Jika ingin membangun rumah tangga itu semuanya harus siap. Siap jasmani dan rohani, dan yang paling penting nyambung saat komunikasi."
"Lo nggak usah khawatir, gue udah punya semuanya, gue cuma belum punya calon, makanya gue nawarin ke lo sekarang, jadi mau nggak?" Tanya cowok tersebut sekali lagi.
"Ilmu tentang parenting, lo juga harus kuasai itu. Kalo lo udah bisa, baru gue terima," ujarnya sambil tersenyum dan berlalu begitu saja.
***
Cerita ini adalah cerita pertama yang aku berani buat publikasikan.
Semoga kalian yang membacanya bisa mengambil pelajaran parenting untuk masa depan.Komentar kalian sangat aku butuhkan untuk kelanjutan cerita ini.
See you next time guys😘
KAMU SEDANG MEMBACA
tangan-tangan remaja
Teen FictionAda banyak jenis perilaku orang tua di dunia ini, begitu pula dengan perilaku anak-anak. Bagaimana mereka diajarkan, begitulah mereka akan tumbuh. Cerita ini berisi tentang tiga keluarga yang mendidik anaknya dengan cara yang berbeda. keluarga denga...