01 Revatalia

113 37 38
                                    

Namaku Revatalia Ananda Mikola, tinggal dan lahir di Subang. Jenis kelamin perempuan, masa ia laki-laki, jadi cuco dong?. Orang tua Revatalia ngasih nama terinspirasi dari orang tau bapaknya Revatalia yang kini menjadi kakek Revatalia.

Ayahku bernama rahadi Ihsan yang di panggil Ihsan. Iya bekerja sebagai guru bahasa Inggris, ayahku pintar segalanya jika Revatalia ada tugas sekolah ia selalu bertanya kepada Ayahnya.

Sedangkan ibuku bernama Audi Marissa Rianti. Dia bekerja sebagai ibu rumah tangga, ia di panggi Audi oleh teman-temannya. Nama ibu dan Ayahku tidak jauh mereka hampir sama bahkan saat sekolah sering muncul bareng.

Ibu dan Ayahku di sangka mereka adalah adik kakak satu orang tua tetapi tidak mereka berbeda orang tua. Dan suatu ketika lahir seorang anak cewek pertama yaitu gue Revatalia. Kini bersekolah di SMA Negeri 1 Ciasem yang berusia 16 tahun.

Hobiku membuat cerita dan bercocok tanaman. Setiap hari bahkan setiap pagi sebelum berangkat sekolah Revatalia menyiram tanaman terlebih dahulu. Baru ia pergi ke sekolah dan hari - hari berikutnya pun sama.

Ibunya pernah berbicara kenapa setiap pagi ia selalu menyiram tanaman kayak orang dewasa saja. Teman-temannya tidak ada seperti Revatalia, tiap pagi ia selalu langsung megang hp tidak beraktivitas di pagi hari.

"Revatalia, kenapa kau tiap pagi selalu menyiram tanaman. Padahal itu pekerjaan orang dewasa, kamu hanya perlu siap-siap untuk berangkat sekolah saja?".
"Ibu, ini adalah hobi Reva. Jika Reva tidak beraktivitas di pagi hari terus megang hp untuk menunggu jam berangkat sekolah kan gak baik. Justru bagus jika pagi ada aktivitas". Jawab Revatalia

Revatalia Ananda Mikola pamit kepada ibunya untuk berangkat sekolah. Reva berangkat bersama teman ceweknya setiap hari karena sekolah tidak terlalu jauh hanya membutuhkan 15 menit saja untuk sampai.

Tapi jika macet bisa sampai 20 menit hingga 25 menit. Seketika temannya Reva yang bernama Bulantasari bertanya kenapa dia tidak pergi bersama ayahnya dan pergi sendiri memakai motor. Tapi dia malah memilih pergi bersama temannya memakai angkot.

"Rev, boleh nanya?".
"Iya, apa?".
"Mau tanya kenapa kau pergi sekolah maunya sama gue?"
"Kenapa? Gak suka atau apa?".
"Engga? Biasanya kan kau pas SMP berangkat sama bapak kamu?".
"Inikan beda, emangnya harus terus sama papah gue?".

Tiba-tiba saja saat sedang asyik jalan sambil mengobrol, ada seorang cowok yang tak sengaja menyemprotkan becekan bekas hujan.

"Byurrr... Byurr...".
"Woy, kau jangan pergi dulu?".
"Kenapa?".
"Liat rokku kotor?".
"Ya elah cuman dikit doang?".
"Awas ajah ya liat ntar kalau ketemu lagi gue laporin ke kepala sekolah?".
"Tinggal?".

Upacara pun hampir di mulai. Arga menarik tangan Reva sampai ke toilet dan Reva pun syok dengan Arga yang membawanya ke toilet. Reva akhirnya bertanya kepadanya. Tapi baru hari pertama udah ada yang bikin ulahku ajah?

"Hey brengsek?, oh eloh yang tadi bikin masalah, sekarang eloh mau bikin masalah gue lagi? Ngapain Luh bawa gue di depan toilet mau macam-macamin gue? Kalau sampai ngapa-ngapain gue, gue laporin eloh biar keluarin sekolah?".
"Hai, namaku Argantara panggil saja Arga tau boleh sayang juga?".
"Eloh ngajak gue kesini cuman mau kenalan? Ogah bener kenalan sama eloh?".
"Gue kesini mau tanggung jawab? Kenalin dong namamu?".
"Ogah, dari pada gak penting mending cabut?".
"Bener nih? Ya udah kalau gak mau kenalan gue tau kok namamu? Revatalia kan? Gue kesini mau tanggung jawab, gue bawa rok sekarang eloh ganti roknya?".
"Thanks, dapat rok dari mana?".
"Ada deh?".
"Oh?".
"Habis itu rokmu biar aku bawa pulang nantiku cuci".

Perdebatan mereka akhirnya selesai, mereka kembali kelapangan untuk melaksanakan upacara bendera di hari Senin. Tapi setiap upacara Argantara sendari tadi tidak berhenti menatap Reva dan tersenyum bahkan temannya sempat bertanya dan curiga.

"Arga? Luh kenapa dari tadi liatin adik kelas Mulu malah Luh senyum - senyum lagi. Kalau gak salah namanya Revatalia cewek cantik banyak incaran para cogan di sekolah?".
"Apaan sih? Gue gak lagi liatin tuh anak? Yang ada gue heran sama pak Bayu noh liat dari style ajah agak aneh ya?".
"Jangan bohong hiks, ngaku ajah? Style pak Bayu okay ajah cocok?".
"Serah eluh deh? Tapi ingat jangan bilang siapa-siapa?".

Dengan terpaksa Arga memberi tau bahwa dia menyukai Revatalia. Tiba saja Raditya kaget dengar ucapanku yang sedang fokus upacara.

"Iya, gue gak akan kok?".
"Jadi begini, gue gak sengaja tadi bikin masalah sama tuh anak? Cuman kena becekan ajah dan gue gak sengaja. Tapi kenapa sekarang malah jadi suka?".
"Kamu suka Revatalia?". Jawab Angga.
"Ah? Luh suka adik kelas? Kamu tau engga semua sekolah sama dia sering di tolak?".
"Tau gue, tapi gue gak akan tenang tunggu saja?"
"Jadi, tadi eloh bilang style pak Bayu aneh cuman mau mengalihkan pembicaraan gue ajah?".
"Sorry bro?".

Saat kami sedang mengobrol, tiba saja ada pak Bayu yang sudah di belakang Argantara dan dia menyuruh Argantara dan temannya memisahkan diri karena bikin berisik.

"Arga, Angga dan Jefan ikut bapak ke belakang?".
"Lah kenapa? Pak emang kita ada salah?".
"Udah ntar juga tau cepat kesana?".

Kami waspada dengan perkataan pak Bayu yang sudah marah? Tapi ternyata Arga dengan cara membuat pak Bayu jadi luluh hatinya.

"Bapak ada apa ya? Manggil kita?".
"Kalian tuh bikin masalah Mulu? Udah tau sedang upacara malah kalian ribut terus?".
"Engga pak? Kita itu cuman mikir ajah tumben bapak stylenya ganteng banget?".
"Bukannya tadi kamu bilang?".
"Radit gak boleh gitu, mau di hukum lama sama pak Bayu?".
"Iya engga?".

Pak Bayu diam dan salting saat di tanya soal Bu Lira. Arga bisa ajah bikin Pa Bayu salting.

"Pak sini deh Liat, Bu Lira cantik ya? Kata aku mah mending Bapak jadian sama Bu Lira di lihat-lihat cocokloh?".
"Kamu modus atau apa?".
"Yeh, bapak ini ya udah kalau Bu Lira di ambil orang gimana?".
"Iya juga, dia juga cantik, aw. Ya udah sana baris lagi bentar lagi udah mau selesai upacaranya. Awas jangan bikin masalah lagi loh?".
"Ya elah pak gak bakal kali pak?".
"Awas ajah?".

Upacara bendera kini pun selesai. Arga dan kawannya melihat pak Bayu dengan Bu Lira yang sedang berbincang. Filing Arga benar mereka ingin makan siang bareng. Tapi Arga malah neriakkin cie...cie... Pada Pak Bayu, yang suka salting ini.

"Bu, Lira boleh saya bicara bentar?".
"Iya, pak boleh? Ada apa ya?".
"Nanti siang ibu sibuk tidak? Saya mau traktir ibu?".
"Tidak, gak usah pak, gak usah repot-repot?".

Pak Bayu waspada kedatangan Arga dan kawan-kawannya tapi tidak bisa. Malah Arga bikin ulah.

"Cie.... Pak Bayu?".
"Kalian? Awas ajah ya?".
"Bapak gak boleh gituloh, pasti bapak mau ngajak Bu Lira makan siangnya bareng ya?".
"Apaan sih?".
"Gak papa loh pak, aku saranin mending ibu terima dari pada nanti sama orang lain?".
"Iya nanti ibu pikir dulu ya?".
"Udah kalian bikin ributnya".
"Udah, kita cabut yuk takut pak Bayu Marah".
"Arga????..."

Seisi sekolah kaget dengan teriakan Pak Bayu yang cempreng itu. Dasar kelakuan Arga bikin semua orang kecoh. Tapi seisi sekolah takut padanya, sampai ajah ada anak sekolah yang babak belur akibat kelakuan dia kepada Arga.

ARGANTAREVA (ARGANTARA & REVANATALIA) End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang